backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

10

Tanya Dokter
Simpan

Sekilas Mirip, Ini Beda Anxiety Disorder dan Panic Attack

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Sekilas Mirip, Ini Beda Anxiety Disorder dan Panic Attack

    Anxiety dan panic attack bagi sebagian besar orang terkesan sama karena menunjukkan gejala yang mirip, seperti panik dan cemas. Padahal, kedua gangguan psikologis ini punya sejumlah perbedaan. Simak beda anxiety dan panic attack seperti berikut ini.

    Perbedaan anxiety disorder dan panic attack

    Panic attack terkadang menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan anxiety disorder, seperti jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, hingga gelisah.

    Karena gejalanya yang sangat mirip ini, sebagian besar orang merasa kesulitan membedakan keduanya.

    Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara anxiety disorder dan panic attack, dari definisi secara medis, gejala, dan pemicunya.

    1. Perbedaan definisi medis

    terapi ke psikolog

    Dokter atau psikolog umumnya mengacu pada buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) untuk membedakan pengertian panic attack dan anxiety.

    Panic attack atau serangan panik adalah episode dari rasa takut yang teramat sangat sehingga menyebabkan reaksi fisik tertentu pada orang yang mengalaminya. 

    Kondisi ini biasanya terjadi secara spontan dan bukan reaksi dari situasi yang penuh tekanan. Panic attack terjadi tanpa alasan dan tidak dapat diprediksi.

    Sementara itu, anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan payung besar yang melingkupi berbagai macam gangguan psikologis, seperti:

    Anda mungkin juga mengenal istilah anxiety attack atau serangan cemas. Meski begitu, kondisi ini tidak didefinisikan dalam DSM-5 sehingga dokter atau psikolog tidak akan mendiagnosisnya.

    Selain melalui definisi secara medis, anxiety dan panic disorder dapat dibedakan berdasarkan gejala dan pemicu timbulnya gejala tersebut.

    2. Perbedaan pemicu timbulnya gejala

    perbedaan fobia dan takut

    Hal yang menjadi pembeda antara panic attack dan anxiety ialah pemicu timbulnya gejala. Beberapa orang bisa mengenali pemicu kondisinya, tapi banyak pula yang tidak.

    Panic attack umumnya muncul secara spontan dan bisa terjadi tanpa alasan yang jelas. Gejala yang timbul akan memuncak, lalu mereda dalam beberapa saat.

    Sebagai contoh, saat berbelanja di swalayan, Anda bisa secara tiba-tiba dilanda kepanikan seperti akan didatangi sebuah musibah besar.

    Jantung Anda berdebar kencang sampai terasa menyakitkan, diikuti keringat dingin, perasaan mau pingsan, atau bahkan seperti Anda akan mati.

    Kepanikan ini akan mereda dalam beberapa menit sehingga Anda pulih kembali. Namun, Anda mungkin terus dihantui pertanyaan tentang mengapa hal ini mendadak terjadi.

    Sebaliknya, orang yang mengalami anxiety disorder pada umumnya sudah mengetahui pemicu timbulnya kecemasan, misalnya fobia ketinggian atau keramaian.

    Mungkin Anda pernah merasakan takut yang membanjiri tubuh saat terjebak dalam keramaian massa demo yang dianggap sebagai situasi yang mengancam atau berbahaya. 

    Kondisi ini membuat tubuh menggigil, bulu kuduk merinding, jantung berdebar kencang, perut terasa mulas, dan pikiran kalut bercampur aduk.

    Saat bahaya tersebut usai, gejala kecemasan akan menghilang. Namun, gejala akan muncul kembali saat ada pemicunya, bahkan dengan intensitas yang lebih berat.

    3. Perbedaan gejala yang muncul

    gejala anxiety dan panic attack

    Anxiety disorder dan panic attack sering kali susah dibedakan. Bahkan, gejalanya bisa mirip dengan penyakit jantung, masalah tiroid, dan gangguan pernapasan.

    Sejumlah tanda yang bisa Anda alami bila mengalami gangguan kecemasan, antara lain:

    • merasa gugup, gelisah, dan deg-degan,
    • berkeringat berlebihan,
    • perut mulas atau pusing,
    • sering buang air kecil dan diare,
    • napas ngos-ngosan,
    • tremor dan kedutan pada mata atau tubuh,
    • otot tegang,
    • sakit kepala,
    • lemah lesu,
    • insomnia,
    • ketakutan,
    • sulit fokus,
    • mudah marah, hingga
    • sensitif terhadap potensi bahaya.

    Sementara itu, Anda dikatakan mengalami serangan panik jika menunjukkan empat atau lebih dari gejala berikut.

    • Jantung berdebar cepat.
    • Berkeringat berlebihan.
    • Tubuh gemetar atau menggigil.
    • Kesulitan bernapas.
    • Nyeri atau sesak pada dada.
    • Mual atau perut bergejolak.
    • Kepala berkunang-kunang, kehilangan keseimbangan, dan ingin pingsan.
    • Derealisasi dan depersonalisasi, perasaan terpisah dari tubuh atau kenyataan.
    • Rasa seperti kehilangan kontrol atas tubuh, seperti merasa gila.
    • Ketakutan akan mati.
    • Mati rasa (paresthesia).

    Pada dasarnya, gejala anxiety disorder dan panic attack hampir mirip satu sama lain. Para ahli akan mengukur intensitas dan seberapa lama gejala berlangsung untuk membedakannya.

    Gejala kecemasan sulit untuk hilang dan bisa bertahan dalam waktu lama. Perasaan ini dapat mengalami peningkatan secara bertahap dari waktu ke waktu.

    Sementara itu, serangan panik muncul tiba-tiba dan memuncak dalam waktu sekitar sepuluh menit. Lalu, kondisi ini biasanya mereda beberapa menit setelahnya.

    Pengidap gangguan psikologis juga rentan mengalami depresi. Hal ini memperparah gejala sehingga pengidapnya perlu mendapatkan penanganan dari psikolog atau psikiater.

    Cara menangani anxiety dan panic attack

    Setelah mengetahui perbedaan anxiety dan panic attack, penting juga untuk mengetahui cara mengatasinya. Terlebih lagi jika keduanya mulai mengganggu kehidupan dan kesehatan mental Anda.

    Terapi psikologis tertentu, misalnya cognitive behavioral therapy (CBT), dapat membantu Anda dalam memahami, mengubah pola pikir, hingga mengatasi gejala yang Anda rasakan.

    Beberapa obat-obatan, seperti golongan antidepresan dan obat penenang, juga bisa membantu mengurangi gejala terkait kecemasan dan serangan panik yang Anda alami.

    Pengobatan masalah psikologis tidaklah instan. Mungkin dibutuhkan waktu beberapa bulan atau bahkan tahun hingga Anda merasakan manfaatnya. 

    Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait anxiety disorder dan panic attack, jangan ragu untuk melakukan konseling dengan psikolog atau dokter Anda.

    Strategi mengelola kecemasan dan serangan panik

    Rasa cemas dan panik mungkin bisa datang kembali. Selain penanganan medis, Anxiety and Depression Association of America juga menganjurkan:

    • teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga,
    • asupan makanan seimbang,
    • tidur yang cukup,
    • berolahraga rutin, serta
    • berhenti merokok dan minun alkohol.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan