Beberapa orang merasa takut dan cemas saat melihat boneka yang bentuknya mirip manusia, seperti Annabelle atau spirit doll yang ramai dibicarakan beberapa waktu lalu. Ternyata, jenis fobia ini disebut dengan pediophobia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Beberapa orang merasa takut dan cemas saat melihat boneka yang bentuknya mirip manusia, seperti Annabelle atau spirit doll yang ramai dibicarakan beberapa waktu lalu. Ternyata, jenis fobia ini disebut dengan pediophobia.
Pediophobia (pediofobia) adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal pada boneka. Jenis fobia ini termasuk automatonophobia atau ketakutan akan sosok humanoid.
Humanoid merupakan istilah untuk benda yang mirip atau menyerupai manusia. Oleh sebab itu, pediophobia juga termasuk ke dalam kategori fobia spesifik.
Banyak orang tua yang merasa bingung saat anak mereka berteriak atau menangis bila melihat boneka. Padahal, mereka ingin anak-anak mereka menyukai boneka tersebut.
Penting diingat bahwa anak kecil baru belajar memisahkan fantasi dari kenyataan. Boneka yang sangat mirip manusia bisa menakutkan bagi anak yang belum memahami konsepnya.
Seperti kebanyakan fobia, pediophobia tidak didiagnosis pada anak-anak kecuali bila gejalanya berlangsung lebih dari enam bulan dan berdampak negatif pada keseharian.
Tidak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa yang pernah mengalami trauma juga dapat mengalami rasa ketakutan yang sama.
Setiap orang yang mengalami fobia spesifik, termasuk pediophobia, mungkin akan mengalami gejala phobia di bawah ini saat menemui pemicu ketakutannya.
Ketakutan yang dialami pengidap fobia sebenarnya tidak sebanding dengan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh objek tersebut, dalam hal ini boneka.
Apabila fobia menjadi parah, orang yang mengalaminya bahkan dapat mengatur hidup mereka hanya untuk menghindari boneka.
Hingga saat ini, banyak yang belum diketahui tentang penyebab sebenarnya dari pediophobia.
Kebanyakan orang yang mengidap gangguan kecemasan ini menyebut rasa takut akan boneka disebabkan oleh budaya pop, baik itu dari film hingga perayaan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa hal lain yang bisa menyebabkan terjadi pediofobia pada seseorang.
Beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami pediophobia. Berikut ini beberapa di antaranya.
Metode pengobatan yang paling umum untuk mengatasi fobia adalah terapi desensitisasi atau yang juga disebut terapi pemaparan (exposure therapy).
Terapi ini dilakukan dengan menghadapkan pasien dengan sumber ketakutan secara bertahap.
Biasanya terapi ini dimulai dari hal paling kecil. Dalam kasus pediofobia, psikolog atau psikiater akan memperlihatkan foto boneka dan mempraktikkan teknik relaksasi.
Kemudian, pasien akan diajak menonton video tentang boneka sambil melatih pernapasan dan relaksasi saat menjalani terapi desensitisasi.
Pada akhirnya, pasien mungkin akan ditempatkan pada ruangan dengan sebuah boneka dalam pantauan terapis. Tujuannya untuk melatih reaksi pasien terhadap boneka.
Meski tidak ada obat yang mampu menyembuhkan fobia, sejumlah dokter mungkin meresepkan obat antidepresan untuk mengatasi gejalanya.
Beberapa contoh obat yang mungkin diresepkan oleh dokter, meliputi:
Ketakutan akan boneka pada masa kanak-kanak sebenarnya hal yang umum. Sebagian besar anak-anak pun bisa mengatasi ketakutan ini seiring berjalannya waktu.
Jika rasa takut dan fobia berdampak negatif pada pekerjaan, sekolah, atau situasi sosial, coba bicarakan dengan dokter atau tenaga mental profesional.
Terapi untuk fobia cenderung lebih efektif bila gangguan kecemasan ini diatasi sedini mungkin.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar