Ada pula sejumlah faktor yang mungkin bisa meningkatkan risiko pediophobia pada seseorang. Berikut beberapa di antaranya.
- Usia. Fobia dapat muncul pertama kali pada masa kanak-kanak, biasanya pada usia 10 tahun atau bisa juga terjadi di kemudian hari.
- Kerabat. Jika seseorang dalam keluarga Anda memiliki fobia atau kecemasan tertentu, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya. Anak-anak mungkin mempelajari ketakutan tersebut dengan mengamati reaksi orang dewasa terhadap suatu objek atau situasi.
- Temperamen. Risiko fobia dapat meningkat jika Anda lebih sensitif, lebih tertutup, atau lebih negatif dibanding orang lain.
- Mengalami pengalaman negatif. Mengalami pengalaman traumatis yang menakutkan bersama boneka dapat memicu pediophobia.
- Terpapar pengalaman negatif. Mendengar informasi atau pengalaman negatif terkait boneka, seperti melihat film Chucky atau film horor serupa, dapat menyebabkan pediophobia.
Kapan harus ke dokter?

Mengutip laman Mayo Clinic, jika ketakutan berdampak negatif terhadap pekerjaan, sekolah, atau situasi sosial, coba bicarakan dengan dokter atau tenaga mental profesional.
Ketakutan masa kanak-kanak, seperti ketakutan akan boneka, kegelapan, monster atau ditinggalkan sendirian, merupakan hal yang umum. Sebagian besar anak-anak pun bisa mengatasi ketakutan itu.
Namun, jika anak Anda memiliki rasa takut dan fobia yang berlebihan hingga memengaruhi perilaku di rumah atau sekolah, bicarakan dengan dokter anak Anda.
Kebanyakan orang dapat dibantu dengan terapi yang tepat. Terapi cenderung lebih efektif bila fobia segera diatasi sedini mungkin.
Pengobatan dan cara mengatasi pediophobia

Metode pengobatan yang paling umum untuk mengatasi fobia yakni terapi eksposur. Terapi ini dilakukan dengan cara menghadapkan klien dengan sumber ketakutan mereka secara bertahap.
Terapi eksposur biasanya dimulai dari hal kecil. Pada kasus pediofobia, terapis akan memperlihatkan foto boneka dan mempraktikkan teknik relaksasi.
Kemudian, klien akan diajak menonton video tentang boneka sambil melatih pernapasan dan relaksasi.
Akhirnya, pasien mungkin akan ditempatkan di ruangan dengan sebuah boneka dalam pantauan terapis. Tujuannya untuk melatih reaksi klien terhadap boneka.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar