- Pengalaman traumatis. Sama seperti fobia lainnya, orang dengan ommetaphobia mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis yang berhubungan dengan mata di masa lalu. Peristiwa tersebut bisa berupa riwayat penyakit mata atau kecelakaan yang pernah dialami oleh penderita, bisa juga dari melihat hal-hal menakutkan yang terjadi pada mata orang lain.
- Keturunan. Fobia dapat muncul ketika penderita memiliki ayah, ibu, atau saudara yang juga memiliki fobia ini.
- Berada di bawah pengasuhan orang dengan ommetaphobia. Ketika seorang anak tinggal dan tumbuh besar bersama seseorang yang memiliki fobia ini, terdapat kemungkinan bahwa ketakutan tersebut bisa ditularkan dan muncul saat anak beranjak dewasa.
- Film dan media lainnya. Banyak film horor terutama dengan unsur kekerasan yang menampilkan adegan penyiksaan sadis termasuk penyerangan pada bagian mata.
- Fobia sosial. Salah satu hal yang juga bisa memicu fobia mata adalah ketakutan berlebihan terhadap situasi sosial atau kegiatan yang mengharuskan mereka berkomunikasi dengan orang lain secara empat mata. Orang yang juga mengalami hal ini tentu harus segera melakukan penanganan karena fobia ini termasuk ke dalam fobia kompleks.
Gejala yang dialami
Seringnya, gejala yang dialami muncul tiba-tiba, ini disebabkan karena terkadang ommetaphobia bisa muncul ketika seseorang memikirkan kemungkinan hal-hal menyeramkan yang bisa terjadi pada mata mereka. Beberapa gejala fobia ini adalah:
- Serangan panik
- Keringat dingin
- Tubuh bergetar
- Sulit bernafas
- Detak jantung yang lebih cepat
- Sesak atau nyeri di dada
- Mual
- Pusing
- Perasaan seperti lumpuh sementara dan tidak dapat berbicara
- Mulut kering
- Otot menegang
Tentunya gejala tak hanya muncul dan terlihat secara fisik, tapi juga secara psikologis. Mereka akan hilang kendali atas dirinya sendiri, perasaan seperti hilang harapan, linglung, dan ketakutan karena merasa dirinya akan mati dalam waktu dekat.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ommetaphobia

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi fobia. Biasanya, penderita akan membutuhkan penanganan dengan bantuan tenaga profesional. Berbagai jenis terapi seperti terapi bicara (konseling) dan terapi kognitif perilaku (CBT) merupakan hal yang umum dijalani orang-orang dengan ommetaphobia.
Terapi bertujuan untuk membantu Anda mengubah pola pikir terhadap obyek yang ditakuti serta mempelajari cara agar penderita tidak lagi menghindar dari pemicu fobia.
Terapi CBT juga membantu Anda dalam mengendalikan pikiran negatif dan menghadapi dengan cara yang baru saat dipertemukan dengan obyek ketakutan.