Setelah operasi, Raka kehilangan bola mata sebelah kirinya. Otomatis dia tampak sedikit berbeda dibanding anak umur balita lainnya. Saya cemas ia akan diejek teman-temannya. Pernah suatu ketika ada seorang anak yang menyebut Raka, mata buta. Sebagai orang tua, tentu saja saya sedih. Saya dan istri mencari hal untuk menggantikan mata Raka yang direnggut kanker. Ini adalah pengalaman mencari mata palsu untuk anakku, Raka.
Setelah mata anakku hilang
Setelah selesai menjalani operasi dan dinyatakan sembuh dari kanker anak di usia 3 tahun kurang, kami sadar kini saat babak baru bagi Raka dimulai.
Untuk menutupi kondisi mata Raka yang tak lagi sempurna, Dr. Widiarti P. Riono, Sp.M selaku dokter spesialis mata di RS Dharmais, Jakarta, yang menangani Raka, meminjamkan soket mata.
Namun, dr. Widiarti memberi saran agar kami segera mencari protesa mata untuk mengganti soket. Sebab, protesa mata atau mata tiruan dapat memberi tampilan seperti mata asli.
Sementara soket mata hanya menutupi kondisi mata Raka yang berbeda.
Apa itu protesa mata?
Selain itu, Raka juga dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di daerah Jakarta Barat untuk menjalani terapi dan mendapat dukungan mental. Hal tersebut saya pahami sangat diperlukan agar Raka tidak minder kemudian hari.
Anak-anak masih sering memperhatikan perbedaan tampilan mata Raka. Mereka jelas ingin tahu dan menyadari ada sedikit perbedaan pada mata anak saya.
Seorang anak yang melihat kondisi Raka sedikit berbeda, pernah memanggilnya dengan sebutan Mata Buta.
Hingga hari ini saya masih merahasiakan kondisi Raka dari teman-temannya, dari banyak orang. Saya tidak mau anak saya kena bully.
Saya sangat takut, saya cemas Raka akan merasa malu untuk bermain dengan anak-anak lain. Saya waswas ia akan dirundung oleh teman-temannya.
Pengalaman mencari mata palsu pengganti
Setelah dipinjami soket mata, kami segera mencari protesa mata untuk menggantikan mata Raka yang hilang.
Jika tidak segera dipasang protesa mata, kelopak mata Raka bisa menciut meski masih bisa berfungsi dengan baik.
Saat itu dr. Widiarti juga memberi saran lokasi pembuat mata palsu, yakni di daerah Kebon Jeruk dan Cawang.
Namun, saya menunggu selama 6 bulan sampai luka operasi Raka sedikit membaik. Saya khawatir terjadi sesuatu pada lukanya yang masih basah jika dipasangi benda asing.
Setelah 6 bulan berlalu dari waktu Raka menjalani operasi pengangkatan mata, kami akhirnya berani untuk memasang protesa mata sebagai pengganti mata Raka.
Pengalaman mencari mata palsu kami lakukan dengan mendatangi lokasi pembuat protesa mata di daerah Kebon Jeruk karena lebih dekat dari rumah.
Untuk mendapatkan mata palsu itu saya perlu merogoh uang sebanyak Rp2.000.000. Jumlah yang tidak sedikit bagi saya yang hanya bekerja sebagai supir ambulans. Tapi demi putra kami, apa pun kami lakukan.
Selama proses pengukuran hingga pemasangan protesa, Raka terus menangis. Hati saya ikut sesak melihatnya. Ia harus menjalani banyak hal di usianya yang masih balita.
Matanya yang hilang karena retinoblastoma, kini digantikan oleh benda asing bernama protesa mata.
Berganti mata setiap tahun
Suatu hari di bulan Desember 2015, protesa mata Raka tiba-tiba copot dan terjatuh. Saya menyadari bahwa ukuran protesa itu sudah terlalu kecil untuk tubuh Raka yang semakin membesar setiap harinya.
Istri saya sering mengingatkan Raka agar berhati-hati saat bermain. Jika bisa jangan sampai menunduk karena itu berbahaya. Bagaimanapun benda asing itu tidaklah bisa ikut tumbuh bersama Raka.
Namun, untuk mengganti dan membeli kembali protesa mata bukanlah hal yang mudah mengingat harganya yang tak murah.
Apalagi ketika saya memesan kembali di tempat protesa mata sebelumnya, harga protesa mata sudah semakin mahal.
Kali kedua pemasangan protesa mata, Raka tak menangis. Sepertinya ia sudah mulai memahami dan merasa lebih nyaman dengan semua tahap pemeriksaan yang harus ia jalani.
Selain itu, iming-iming akan dibelikan mainan sepertinya berhasil membuat ia tenang.
Tak ada keluhan dari Raka selama penggunaan protesa mata. Rasa mengganjal pada mata juga hanya dirasakan saat protesa mata yang baru dicetak dan dipasang ke dalam rongga mata.
Raka juga tidak mengeluhkan adanya rasa sakit di mata selama menggunakan protesa. Saya merasa bersyukur.
Hanya saja mata palsu di mata kirinya memang tidak bisa ikut menutup dengan sempurna saat Raka memejamkan mata atau berkedip.
Merawat mata palsu
Setiap hari protesa mata itu harus dibersihkan secara rutin. Kami biasanya membersihkan mata palsu Raka di pagi hari saat mandi sebelum beraktivitas.
Saat tidur Raka tidak melepas protesa matanya. Saat ia bangun, kami bisa mendapati kotoran mata seperti pada umumnya.
Sebab, bagian kelopak mata Raka masih berfungsi dengan baik, masih bisa mengeluarkan air mata saat menangis dan juga belek atau kotoran mata.
Hal itu menjadi rutinitas baru bagi kami setiap pagi untuk membersihkan protesa mata Raka dari kotoran dan belek mata.
Caranya cukup dibasuh dengan air mengalir. Tidak ada cairan pembersih khusus yang harus digunakan.
Sesekali Raka perlu menggunakan cairan semprot atau spray yang terbuat dari air yang sudah difilter. Cairan tersebut berfungsi untuk membersihkan rongga mata kirinya yang sudah dilapisi daging tambahan.
Air infusan itu harus disimpan di lemari pendingin dan dijaga agar tetap steril. Biasanya kami menyemprotkan cairan itu saat kotoran mata Raka sangat banyak.
Setelah berganti protesa mata dua kali, Raka bisa mendapat bantuan dari Yayasan Sehati Anak Indonesia berupa protesa mata baru melalui Pak Erwin. Protesa mata dari Yayasan Sehati ini dipesan dari sebuah klinik mata di Surabaya.
Katanya, protesa mata di klinik tersebut berbeda dan lebih bagus dari kebanyakan protesa mata yang ada di Indonesia.
Apalagi mata palsu di sana dibuat oleh seorang dokter mata dari Perancis. Namun harganya memang jauh lebih mahal, yakni Rp15.000.000 untuk satu protesa.
Saat pemasangan pertama di klinik mata palsu tersebut, perawat di sana mengatakan bahwa protesa mata yang biasa digunakan oleh Raka tidak cukup bagus.
Ada titik hijau di mata palsu tersebut yang menandakan tumbuhnya jamur.
Saat mendengarnya saya langsung kaget. “Seram juga, bagaimana jika nanti timbul infeksi?” pikir saya. Tapi beruntung, saat pemeriksaan itu tidak ada masalah dengan kondisi mata Raka.
Bantuan Yayasan Sehati sangat berharga bagi kami. Karena semua disediakan oleh Yayasan Sehati mulai dari transportasi hingga protesa mata baru.
Kami sangat bersyukur Raka bisa mendapat protesa mata yang lebih berkualitas dan lebih awet meski melalui pengalaman mencari mata palsu yang tidak singkat.
Kini anak kami bisa bermain dengan lebih percaya diri. Ia juga mengenal teman-teman lain yang mengalami kondisi serupa dengannya karena setiap pemasangan protesa bersama Yayasan Sehati, ada pasien lain yang serupa dengan Raka.
Irwan bercerita untuk pembaca Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]