Ada berbagai masalah kesehatan mata yang bisa terjadi, salah satunya skleritis, yakni peradangan pada bagian putih bola mata. Kondisi tidak bisa disepelekan karena bisa membuat hilang penglihatan sebagian bahkan total bila tidak mendapat penanganan. Berikut penjelasan lengkap seputar skleritis.
Apa itu skleritis?
Mengutip dari American Academy of Ophthalmology (AAO), skleritis adalah kondisi ketika sklera, bagian putih pada bola mata, mengalami peradangan.
Bentuk peradangan pada sklera seperti, kemerahan, bengkak, dan nyeri.
Umumnya, orang yang mengalami kondisi ini memiliki penyakit autoimun seperti, rheumatoid arthritis.
Ada dua tipe peradangan pada sklera, yaitu anterior skleritis (depan mata) dan posterior skleritis (belakang mata).
Anterior skleritis
Jenis yang paling umum terjadi adalah anterior dan terbagi menjadi empat bentuk.
- Tersebar: semua bagian depan sklera (termasuk paling ringan).
- Nodular: pada bagian tertentu sklera depan.
- Nekrosis peradangan: sering terjadi pada orang dengan autoimun dengan nyeri tidak biasa.
- Nekrosis tanpa peradangan: terbentuk benjolan keras di sklera karena rematik dalam waktu lama tanpa gejala apapun.
Jenis skleritis anterior nekrosis tanpa peradangan yang memunculkan benjolan bisa terasa sangat sakit bahkan menghancurkan sklera.
Posterior skelritis
Skleritis posterior lebih jarang terjadi tetapi bisa menyebabkan masalah yang mengakibatkan ablasio retina dan glaukoma sudut tertutup.
Gejala peradangan sklera yang satu ini sering sulit terdeteksi karena tidak terlihat dari luar karena terjadi di belakang mata.
Umumnya, saat mengalami ini, terjadi pembengkakan bola mata sehingga pandangan kabur.
Biasanya, Anda hanya akan memiliki satu jenis peradangan pada sklera, tetapi masih bisa mengalami keduanya walau kemungkinan kecil.
Apa saja gejala skleritis?
Mengutip dari American Academy of Ophthalmology (AAO), saat Anda mengalami peradangan pada sklera, Anda dapat merasakan beberapa gejala, seperti:
- mata nyeri,
- mata terasa lembut,
- kemerahan dan pembengkakan pada bagian putih mata (sklera),
- penglihatan kabur,
- sklera robek,
- sangat sensitif terhadap cahaya,
- nyeri pada rahang, wajah, atau kepala.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami peradangan pada sklera bisa kehilangan sebagian penglihatan atau seluruhnya.
Apa penyebab skleritis?
Penyakit ini berhubungan dengan kondisi autoimun, yakni kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri karena mereka anggap sebagai ancaman.
Meski begitu, kadang dokter sulit mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab skleritis:
Peradangan pada sklera juga bisa terjadi karena trauma atau cedera pada mata. Pada kasus yang jarang, kondisi tersebut juga terjadi karena infeksi jamur atau parasit.
Biasanya, penyakit ini tidak menular, tetapi infeksi jamur atau parasit bisa membalikkan keadaan sehingga menularkan pada orang lain.
Bagaimana cara mendiagnosis skleritis?
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter mata akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendalami kondisi.
Berikut beberapa prosedur pemeriksaan peradangan pada sklera.
- Mendeteksi penyakit dari keluhan, gejala, dan riwayat kesehatan yang Anda miliki dan dilakukan pemeriksaan mata.
- Cek darah dan fungsi ginjal untuk menemukan jaringan ikat terkait penyakit autoimun.
- Pemeriksaan MRI untuk mendeteksi skleritis posterior.
- Tes laboratorium (hitung darah, protein, kadar antibodi, faktor rheumatoid).
- Biopsi untuk pemeriksaan jaringan sklera.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan tersebut untuk mendiagnosis penyakit peradangan pada sklera.
Apa pengobatan skleritis?
Perawatan dan pengobatan ini untuk mengurangi gejala dan menyembuhkan sebelum terjadi kerusakan permanen, seperti kehilangan penglihatan.
Berikut pengobatan untuk mengatasi dan mencegah skleritis menjadi tambah parah.
- Obat tetes mata kortikosteroid topikal untuk kasus ringan
- Antiinflamasi nonsteroid (NSAID) oral: ibuprofen, naproxen, indomethacin.
- Obat antibiotik, mencegah infeksi sklera.
- Obat antijamur
Pada sebagian kasus skleritis anterior nekrosis tanpa peradangan, ada kemungkinan perlu melakukan operasi untuk mencegah hilang penglihatan.
Metode operasi ini adalah dengan melakukan pencangkokan sklera baru dari oran yang memberikan donor mata.
[embed-health-tool-bmi]