Mata sipit adalah bentuk mata yang normal dan umum dimiliki oleh orang keturunan Asia. Bentuk mata ini ditentukan oleh kelopak mata bagian atas dan bawah. Kelopak mata bagian atas ditutupi oleh lapisan epikantus. Lapisan epikantus adalah bagian mata yang membuat mata seseorang jadi sipit. Namun, ternyata mata sipit bisa menjadi salah satu tanda seseorang memiliki penyakit tertentu. Apa saja? Simak jawabannya di sini.
Ciri mata sipit yang bisa jadi tanda penyakit
Anda mungkin sudah terbiasa menjumpai beberapa orang dengan mata yang sipit di sekitar Anda. Ya, setiap orang memiliki ciri fisik yang berbeda satu sama lain, termasuk bentuk dan ukuran mata. Lipatan mata yang lebih sempit juga lebih umum ditemukan pada orang-orang keturunan Asia.
Akan tetapi, ternyata tidak semua mata dengan lipatan yang sempit termasuk dalam kondisi normal dan terjadi karena faktor genetik semata. Dalam kasus-kasus tertentu, mata sipit yang tidak normal dapat terjadi bersama dengan kondisi kesehatan atau gangguan genetik lainnya.
Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab mata sipit:
1. Sindrom Down
Sindrom Down atau Down syndrome adalah kondisi genetik di mana seorang anak dilahirkan dengan kelebihan satu kromosom ke- 21. Itu sebabnya, penyakit ini disebut juga dengan trisomi 21. Sindrom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental.
Sindrom Down termasuk kondisi yang paling umum menyebabkan mata tampak sipit. Anak dengan sindrom Down sering memiliki lipatan epikantus di sudut bagian dalam mata. Maka dari itu, mata terlihat sipit atau miring ke atas.
Selain itu, saat lahir, bayi dengan sindrom Down biasanya memiliki tanda seperti wajah yang datar, kepala dan telinga berukuran kecil, dan leher yang pendek.
Bayi dengan sindrom Down biasanya lahir dengan ukuran tubuh yang seperti rata-rata, tapi nanti perkembangannya lebih lambat dari anak pada umumnya.
2. Fetal alcohol syndrome
Minum alkohol selama hamil dapat memicu fetal alcohol syndrome atau sindrom alkohol pada janin. Kondisi ini bisa mengubah tampilan wajah bayi, seperti mata sipit atau bukaan mata sempit, bibir bagian atas yang sangat tipis, hidung tidak mancung atau bertulang rendah, dan tidak memiliki relung di atas bibir.
Selain itu, pertumbuhan fisik bayi dengan kondisi ini akan jadi lambat, baik sebelum dan setelah kelahiran. Bayi mungkin sulit mendengar atau memiliki gangguan pendengaran lainnya. Kecacatan pada ginjal, tulang, jantung, otak, dan sistem saraf pusat, bisa terjadi karena sindrom alkohol janin ini.
3. Mikroftalmia
Mikroftalmia adalah kondisi mata yang terjadi sebelum bayi dilahirkan. Kondisi ini membuat kedua atau salah satu mata menjadi sangat kecil. Oleh karena itu, mata pada bayi yang terlahir dengan kondisi ini tampak sipit.
Mikroftalmia biasanya disebabkan oleh infeksi atau paparan zat beracun ketika bayi masih di dalam kandungan. Terkadang, kondisi ini juga dihubungkan dengan fetal alcohol syndrome.
Pada sebagian kasus, mata mungkin tampak benar-benar hilang, sehingga mata kadang-kadang terlihat seperti terpejam. Orang dengan kondisi ini mungkin akan kehilangan sebagian penglihatannya.
4. Oftalmoplegia
Oftalmoplegia adalah kondisi kelumpuhan atau kelemahan otot-otot mata yang terjadi sejak lahir (kongenital). Kondisi ini bisa memengaruhi satu atau lebih dari enam otot yang menahan mata di tempatnya dan mengendalikan gerakannya.
Orang yang terkena oftalmoplegia memiliki penglihatan ganda atau kabur. Beberapa orang mungkin sulit menggerakkan kedua mata ke segala arah dan mata tampak kecil.
5. Myasthenia gravis (MG)
Mata yang sipit juga bisa menandakan adanya kondisi myasthenia gravis atau MG. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini tergolong dalam penyakit autoimun kronis yang menyerang sistem saraf dan otot penderitanya. Akibatnya, jaringan saraf dan otot tidak bisa berfungsi dengan normal.
Nah, salah satu ciri-ciri dan gejala dari MG adalah mata yang terlihat sipit. Hal ini dikarenakan kelopak mata penderita MG cenderung turun, sehingga menyebabkan mata lebih kecil.
6. Nanophthalmos
Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri mata sipit yang tidak biasa?
[embed-health-tool-bmi]