backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Ayo Cegah Dehidrasi pada Lansia, Kenali Tanda dan Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 05/09/2023

    Ayo Cegah Dehidrasi pada Lansia, Kenali Tanda dan Penyebabnya

    Lansia tetap membutuhkan cairan yang cukup untuk menjalankan fungsi tubuh dengan baik. Namun, sebagian besar lansia sering lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, hingga alami dehidrasi. Lantas, apa saja akibat dehidrasi pada lansia? Simak informasinya pada ulasan berikut ini.

    Akibat dehidrasi pada lansia

    Lansia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk alami dehidrasi karena beberapa perubahan komposisi pada tubuhnya. 

    Pada orang dengan usia 65 ke atas, rasa haus akan berkurang sehingga lansia tidak ada hasrat untuk minum. Selain itu, banyak juga lansia yang sengaja tidak minum untuk menghindari pergi ke toilet.

    Padahal, air mineral sangat penting untuk menjalankan fungsi tubuh, mulai dari melicinkan sendi, hingga mengatur suhu tubuh dan memompa darah ke otot. 

    Berdasarkan studi dari University of California, 40 persen dari lansia yang berada di suatu komunitas mungkin mengalami kekurangan cairan tubuh kronis. 

    Kondisi ini bisa bertambah parah dan menyebabkan dehidrasi hingga masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.

    Dehidrasi pada lansia dapat meningkatkan beberapa masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, gangguan berpikir, penurunan cara pikir, pusing hebat hingga berisiko terjatuh.

    Selain itu, dehidrasi juga dapat meningkatkan perburukan kesehatan pada lansia yang memiliki masalah kesehatan lain.

    Ambil contoh, lansia dengan kondisi stroke ditambah dehidrasi, berisiko dua kali lipat lebih tinggi untuk kehilangan nyawanya.  

    Ini tanda tubuh kekurangan cairan

    • mulut kering, 
    • mata cekung, 
    • kulit kering dan tidak elastis, 
    • kebingungan, serta 
    • tekanan darah rendah. 

    Tak jarang, lansia yang kurang cairan juga akan mengalami konstipasi atau sulit BAB. Kekurangan cairan juga bisa ditandai dengan jumlah urine yang berkurang atau konsentrasi urine yang tidak biasa. 

    Orang dengan cairan tubuh yang cukup, urinenya tidak berbau dan berwarna pucat. Sementara itu, bila urine yang keluar sedikit, berbau kuat, dan berwarna pekat, adalah tanda dehidrasi pada lansia.

    Faktor yang menyebabkan dehidrasi pada lansia

    Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan dehidrasi pada lansia, berikut penjelasannya.

    1. Berkurangnya rasa haus 

    Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami beberapa perubahan, salah satunya intensitasi rasa haus. 

    Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Physiology & Behavior, disfungsi sistem saraf pusat dalam mengontrol rasa haus menyebabkan kurangnya asupan cairan tubuh lansia. 

    Sensasi haus yang berkurang akan lebih sering dialami oleh lansia dengan penyakit Alzheimer dan stroke

    2. Berkurangnya fungsi ginjal

    Ginjal merupakan sistem tubuh yang mengatur keluarnya urine. Semakin tua, fungsi ginjal akan mengalami penurunan. 

    Ginjal akan sulit mempertahankan keseimbangan cairan dan natrium dalam batas normal, sehingga lansia lebih rentan alami dehidrasi dibandingkan dewasa muda. 

    Selain itu, beberapa lansia mungkin alami inkontinensia urine atau hilangnya kontrol kandung kemih, sehingga urine yang keluar banyak sementara cairan yang masuk sedikit. 

    Kondisi tersebut akan menyebabkan dehidrasi, hingga infeksi saluran kemih bila tidak ditangani dengan baik.

    3. Penggunaan obat-obatan tertentu 

    Lansia yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik, berisiko mengalami dehidrasi.  Obat diuretik biasanya digunakan untuk mengobati pasien darah tinggi.

    Obat ini akan memicu pembuangan kelebihan garam dan air melalui urine, sehingga pada pasien dengan obat ini, akan mengeluarkan lebih banyak urine.

    Namun, keluarnya urine yang tidak diikuti dengan cairan yang cukup akan menyebabkan dehidrasi pada lansia.

    4. Gangguan kognitif

    Selain ketiga faktor di atas, dehidrasi pada lansia bisa terjadi karena gangguan kognitif.

    Lansia yang mengalami kesulitan mengunyah, demensia, dan diabetes yang tidak terkontrol lebih rentan untuk memiliki hidrasi tubuh yang rendah.

    Cara Mengatasi Dehidrasi pada Lansia

    Untuk menghindari dehidrasi pada lansia, pastinya harus dilakukan dengan mencukupi kebutuhan cairan harian. 

    Para lansia bisa mengikuti aturan umum, yaitu enam sampai delapan gelas air mineral perhari dengan rata-rata 200 milliliter per gelas. 

    Tahukah Anda?

    Agar air mineral terasa lebih segar, Anda juga bisa menambahkan buah ke dalam air, seperti stroberi atau lemon dan menjadikannya infused water. Tentunya dalam membuat infused water, pilih air mineral yang terpercaya dan berkualitas, seperti AQUA.

    Pasalnya, tidak semua air mineral adalah AQUA. Hanya AQUA yang berasal dari 19 gunung terlindungi di Indonesia.

    Selain itu, sumber air AQUA memiliki lapisan pelindung, sehingga aman dari pencemaran, dan mengandung mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh.

    AQUA 100% murni air mineral pegunungan, dan terasa dingin alami walau tidak didinginkan.

    Branded Image aqua

    Agar lansia tidak lupa untuk konsumsi AQUA, sebaiknya dibuatkan penanda waktu minum AQUA setiap beberapa jam sekali hingga kebutuhan cairan tercukupi. Dengan demikian, dehidrasi dan risiko kesehatan lainnya pada lansia bisa dicegah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 05/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan