Kenangan masa lalu sering kali membawa perasaan hangat dan nyaman, terutama bagi mereka yang mengalami penurunan daya ingat. Dalam dunia terapi, pendekatan yang dikenal sebagai reminiscence therapy atau terapi kenangan telah terbukti membantu individu, terutama lansia dan penderita demensia, untuk memperkuat hubungan emosional mereka dengan masa lalu.
Sebenarnya, apa itu reminiscence therapy? Bagaimana terapi kenangan ini dilakukan? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu reminiscence therapy?
Reminiscence therapy atau terapi kenangan adalah jenis psikoterapi yang membantu seseorang mengenang momen-momen penting dalam hidup mereka.
Terapi yang sering dikenal dengan sebutan terapi mengingat kembali ini umumnya digunakan untuk orang lanjut usia atau mereka yang mengalami gangguan memori, seperti penderita demensia.
Terapi ini bekerja dengan mendorong individu untuk berbicara tentang pengalaman mereka di masa lalu.
Dalam terapi ini, alat bantu atau rangsangan seperti bau atau suara yang mengingatkan seseorang pada kenangan lama bisa digunakan.
Reminiscence therapy dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok.
Dr. Robert Butler, seorang psikiater yang bekerja di bidang kedokteran geriatri pada tahun 1960-an, adalah orang pertama yang meneliti manfaat terapi ini.
Mengingat prosesnya tidak melibatkan obat-obatan, terapi kenangan bisa diterapkan pada banyak orang.
Bahkan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nurse, reminiscence therapy terbukti dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan kenyamanan bagi pasien lansia.
Hal ini terjadi karena saat orang tua mengenang masa lalunya, mereka merasa puas dan bahagia bisa berbagi cerita tentang kehidupan mereka.
Apa tujuan reminiscence therapy?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan utama dari reminiscence therapy adalah membantu mengatasi kondisi yang memengaruhi memori dan fungsi otak, termasuk penyakit pada lansia seperti demensia.
Terapi ini telah terbukti efektif dalam mengobati orang dengan demensia serta penyakit lain yang terkait dengan gangguan memori, seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.
Terapi kenangan ini juga dapat membantu mengatasi kehilangan memori yang tidak terkait dengan penyakit tertentu.
Reminiscence therapy dapat digunakan bersamaan dengan terapi lainnya, seperti terapi psikodinamik atau terapi seni.
Terapi psikodinamik dan terapi kenangan sama-sama membahas peristiwa-peristiwa dalam kehidupan seseorang.
Namun, terapi psikodinamik lebih fokus untuk menganalisis peristiwa tersebut guna memahami dan memperbaiki perilaku individu.
Sementara itu, terapi musik atau seni menekankan pada ekspresi kreativitas, yang dapat membantu seseorang mengakses kenangan.
Terapis sering kali menggabungkan terapi ini dengan terapi kenangan.
Oleh karena itu, terapi kenangan pada lansia ini dapat bekerja dengan baik dengan jenis terapi lainnya.
Selain itu, merangkum dari Good Therapy, berikut adalah beberapa manfaat lain dari reminiscence therapy.
- Meningkatkan suasana hati dan perilaku.
- Meningkatkan kemampuan otak (kognitif).
- Mengurangi beban pada pengasuh.
- Meningkatkan rasa percaya diri.
- Mengurangi depresi.
- Mengurangi rasa kangen dengan anggota keluarga.
- Meningkatkan hubungan dengan orang tercinta.
- Meningkatkan harga diri.
Dengan demikian, tujuan dari terapi ini tidak hanya untuk meningkatkan memori, tetapi juga memperbaiki kesejahteraan emosional dan sosial individu, terutama pada lansia atau mereka yang mengalami gangguan memori.
Bagaimana prosedur reminiscence therapy?
Reminiscence therapy bekerja dengan merangsang bagian otak yang berkaitan dengan memori jangka panjang dan pemikiran.
Terapi ini mendorong seseorang untuk mengingat kenangan-kenangan lama dengan cara yang menyentuh pancaindera mereka, seperti dengan melihat foto, mendengarkan musik, atau merasakan benda-benda tertentu yang mengingatkan mereka pada masa lalu.
Ini dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dengan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka, meskipun mereka mungkin mengalami penurunan fungsi otak atau memori.
Sesi terapi ini bisa sangat sederhana, seperti berbicara dengan seorang pengasuh atau anggota keluarga tentang pengalaman masa lalu. Ini juga dilakukan dengan melibatkan seorang terapis.
Berikut adalah beberapa langkah yang biasa dilakukan dalam sesi terapi kenangan pada lansia ini.
1. Penggunaan alat bantu sensori
Terapis bisa menggunakan benda-benda yang mengingatkan pada masa lalu seseorang, seperti berikut ini.
- Alat yang digunakan orang tersebut di masa lalu.
- Foto-foto lama.
- Musik atau klip film dari waktu tertentu dalam hidup mereka.
- Kain lama yang bisa diraba.
- Suasana yang mengingatkan pada masa muda mereka.
2. Diskusi dan pemicu kenangan
Benda-benda di atas digunakan untuk memicu kenangan.
Terapis akan mendorong seseorang untuk berbicara tentang kenangan tersebut dan bagaimana perasaan mereka tentang itu.
3. Tanya jawab terbuka
Terapis sering kali akan mengajukan pertanyaan terbuka untuk membantu seseorang berbagi lebih banyak tentang kenangan atau perasaan yang muncul.
Biasanya, reminiscence therapy tidak memiliki durasi yang pasti. Hal ini karena durasi terapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Namun, lansia dapat melakukan terapi kenangan ini setidaknya seminggu sekali.
Yang perlu dipahami adalah reminiscence therapy bukan sekadar mengingat kembali kenangan masa lalu.
Terapi ini merupakan sebuah jembatan untuk mempererat hubungan emosional dan memperbaiki kesejahteraan psikologis, terutama bagi lansia dan mereka yang mengalami gangguan memori.
Dengan menggunakan berbagai alat bantu untuk merangsang ingatan, terapi ini tidak hanya membantu menghidupkan kenangan, tetapi juga memberi kesempatan bagi lansia untuk merasakan kembali kebahagiaan dan kepuasan yang berasal dari perjalanan hidup mereka.
Kesimpulan
- Reminiscence therapy adalah pendekatan yang efektif dalam membantu individu, terutama lansia dan penderita gangguan memori, untuk mengakses kenangan masa lalu dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka.
- Dengan menggunakan berbagai rangsangan seperti foto, musik, atau benda-benda yang mengingatkan mereka pada masa lalu, terapi ini mampu memperbaiki hubungan sosial, mengurangi depresi, dan meningkatkan harga diri.
- Terapi ini dapat diterapkan bersama dengan terapi lain untuk hasil yang lebih maksimal, menjadikannya sebagai metode yang aman dan bermanfaat tanpa melibatkan penggunaan obat-obatan.
[embed-health-tool-bmi]