backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Retinopati Prematuritas

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 16/01/2024

Retinopati Prematuritas

Saat bayi lahir prematur, ia berisiko mengalami retinopati prematuritas (retinopathy of prematurity). Dalam kasus ROP ringan, mata bayi bisa sembuh dan tidak membuat kerusakan. Namun, pada kondisi yang parah, bayi bisa sampai mengalami kebutaan. Berikut penjelasan seputar ROP pada bayi prematur.

Apa itu retinopati prematuritas?

Mengutip dari Mayo Clinic, retinopathy of prematurity (ROP) atau retinopati prematuritas adalah gangguan mata yang berpotensi membutakan. 

Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur dengan berat badan kurang dari 1.250 gram dan lahir sebelum minggu ke-31 kehamilan.

Pada kondisi ROP ini, pembuluh darah membengkak dan tumbuh terlalu banyak pada lapisan saraf peka cahaya di retina bagian belakang mata.

Saat kondisinya sudah lebih parah, pembuluh darah retina yang tidak normal ini meluas dan mengisi bagian tengah mata.

Perdarahan dari pembuluh darah ini bisa melukai retina dan menekan bagian belakang mata.

Selanjutnya, perdarahan bisa menyebabkan lepasnya sebagian retina atau seluruhnya sehingga berpotensi kebutaan.

Gangguan ini biasanya mengenai kedua mata dan menjadi salah satu penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan pada usia dini.

Seberapa parah ROP pada bayi prematur?

Saat ini, lewat kemajuan dalam perawatan bayi prematur, bayi yang terlahir dengan kondisi ini dapat lebih bertahan dan selamat. 

Meski bayi prematur memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena ROP, tetapi tidak semua bayi prematur pasti terkena ROP. 

Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 14.000–16.000 bayi di Amerika menderita ROP setiap tahunnya. 

Namun, 90% dari bayi yang lahir hanya menderita ROP ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

Sedangkan 1.100–1.500 bayi berada dalam kategori parah yang membutuhkan perawatan medis.

Tanda dan gejala retinopati prematuritas

bayi prematur

Pada dasarnya, gejala ROP pada bayi prematur terbagi menjadi lima tahapan, berikut penjelasannya.

  • ROP Stadium I: pertumbuhan pembuluh darah agak abnormal, bisa sembuh dengan sendirinya.
  • Stadium II: pertumbuhan pembuluh darah cukup abnormal, masih bisa sembuh sendiri.
  • ROP Stadium III: pertumbuhan pembuluh darah sangat abnormal ke arah pusat mata.
  • Stadium IV: retina terlepas sebagian, pembuluh darah abnormal menarik retina jauh dari dinding mata. 
  • ROP Stadium V: retina benar-benar terlepas.

Sebagian besar bayi dengan retinopati prematuritas berada di stadium I dan II. Namun, pada kasus yang jarang, ROP bisa memburuk sampai ke stadium V.

Bayi dengan ROP bisa memiliki gejala yang parah meliputi:

Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah memburuknya retinopati prematuritas dan mencegah keadaan darurat medis lainnya.

Jika bayi mengalami salah satu tanda atau gejala di atas, segera konsultasikan kepada dokter. 

Penyebab retinopati prematuritas

Mengutip dari Kids Health, saat usia kehamilan 16 minggu, pembuluh darah tumbuh dari pusat retina bayi yang sedang berkembang. 

Selanjutnya, pembuluh darah bercabang ke luar dan mencapai tepi retina saat bayi cukup bulan saat usia 34 minggu (hamil 8 bulan). 

Pada bayi yang lahir lebih awal, yaitu kurang dari 31 minggu, pertumbuhan pembuluh darah retina normal bisa terganggu. 

Kemudian berkembang pembuluh darah abnormal, inilah yang menyebabkan kebocoran dan perdarahan mata.

Pada dasarnya ROP tidak memiliki tanda atau gejala yang khas pada bayi baru lahir. Satu-satunya cara untuk mendeteksi retinopati prematuritas adalah dengan melakukan pemeriksaan mata oleh dokter spesialis.

Faktor yang meningkatkan risiko bayi mengalami retinopati prematuritas

cara mencegah bayi lahir prematur

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ROP pada bayi prematur, selain berat badan si Kecil, yaitu:

  • anemia
  • transfusi darah, 
  • gangguan pernapasan, 
  • perdarahan intrakranial (perdarahan di otak),
  • kesulitan bernapas, dan 
  • kesehatan bayi secara keseluruhan.

Adakah cara untuk mencegah terjadinya retinopati prematuritas?

Pada dasarnya, langkah terbaik untuk mencegah ROP adalah dengan menghindari kelahiran prematur. Perawatan prenatal dan konseling dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Selain itu, konsultasi rutin juga bisa memberi gambaran pada ibu mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan bayinya dalam kandungan.

Cara mendiagnosis retinopati prematuritas

Dokter mata akan melakukan skrining dan mendiagnosis ROP pada bayi prematur. Akan tetapi, sebelum itu, kondisi bayi prematur yang masuk dalam protokol skrining yaitu:

Bayi dengan dua penilaian tersebut mendapatkan pemeriksaan rutin untuk ROP. 

Dokter mata akan menggunakan tetes mata untuk melebarkan pupil, yang membuatnya dapat melihat bagian dalam mata dengan lebih jelas.

Setelah itu, dokter akan menilai kondisi bayi dan memeriksa lebih lanjut setiap 1 hingga 2 minggu. Hal ini tergantung pada jumlah perkembangan pembuluh darah abnormal.

Faktor ini termasuk tingkat keparahan dan lokasi ROP pada mata serta tingkat kemajuan pembentukan pembuluh darah (vaskularisasi). 

Dalam sebagian besar kasus, ketika pembuluh darah berkembang, ROP akan sembuh secara spontan dengan dampak minimal pada penglihatan. 

Pengobatan retinopati prematuritas

pengobatan retinopati prematuritas

Pengobatan ROP pada bayi prematur trgantung pada kondisi mata bayi. Berikut pilihan pengobatannya.

1. Operasi laser

Tindakan yang satu ini sangat umum untuk mengobati retinopati prematuritas. Nantinya, sinar laser kecil akan menyorot retina perifer dan berlangsung selama 30—45 menit setiap mata. 

Terapi laser ini bekerja dengan cara “membakar” pinggiran retina yang tidak memiliki pembuluh darah normal. 

Prosedur ini bisa menyelamatkan penglihatan bagian depan mata, tetapi mengorbankan penglihatan samping (perifer).

2. Krioterapi

Krioterapi menggunakan alat untuk membekukan bagian mata yang melampaui tepi retina.

Prosedur yang satu ini jarang dokter gunakan karena biasanya hasil terapi laser sudah cukup baik.

Seperti terapi laser, perawatan ini berisiko merusak penglihatan tepi dan harus melalui prosedur anestesi atau pembiusan.

Biasanya, dokter hanya melakukan pengobatan laser pada bayi dengan ROP tingkat lanjut, terutama stadium III.

3. Injeksi ke mata

Pengobatan retinopati prematuritas berikutnya adalah penyuntikan obat ke area mata. Prosedur ini bisa menjadi alternatif atau juga bersamaan dengan operasi laser.

Langkah ini termasuk lebih baru daripada laser dan memungkinkan pembuluh darah tumbuh normal.

4. Scleral buckling 

Prosedur yang satu ini biasanya dokter pilih untuk bayi yang mengalami ROP stadium IV dan V.

Scleral buckling adalah prosedur penempatan karet silikon pada sekitar mata dan mengencangkannya. 

Ini mencegah gel vitreous menarik pada jaringan parut dan membuat retina dapat meratakan diri kembali pada dinding mata. 

Bayi yang pernah memiliki scleral buckling harus menjalani pengangkatan karet beberapa bulan atau tahun berikutnya karena mata terus tumbuh.

Sebab jika tidak, bayi yang pernah menjalani scleral buckling berisiko mengalami rabun jauh.

5. Vitrektomi

Vitrektomi melibatkan pengangkatan vitreous dan menggantinya dengan larutan garam. 

Setelah mengangkat vitreous, dokter akan mengelupaskan atau memotong jaringan parut pada retina sehingga retina dapat rileks dan terbaring kembali pada dinding mata. 

Dokter hanya menyarankan vitrektomi pada ROP stadium V. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 16/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan