backup og meta

Karang Gigi

Karang Gigi

Saat hendak menyikat gigi, apakah Anda melihat lapisan berwarna kuning kecolekatan yang menempel pada permukaan gigi Anda? Kemungkinan itu adalah karang gigi yang jika dibiarkan, dapat mengakibatkan masalah gigi dan gusi yang cukup serius.

Karang terbentuk dalam jangka waktu yang lama, jadi penanganannya pun tidak bisa asal-asalan. Simak informasi berikut ini untuk mengetahui penyebab, komplikasi, hingga pengobatannya.

Apa itu karang gigi?

Karang gigi adalah plak yang mengendap dan mengeras pada permukaan gigi. Dalam istilah medis, masalah gigi ini disebut dental calculus atau kalkulus gigi.

Plak gigi dan karang gigi merupakan dua hal yang berbeda. Plak gigi adalah lapisan tipis dan lengket yang terbuat dari kumpulan bakteri, kotoran, dan sisa-sisa makanan.

Plak membutuhkan waktu sekitar 12 hari untuk matang dan mengeras hingga menjadi karang.

Kondisi ini tak boleh disepelekan, sebab kalkulus yang tidak segera dihilangkan dapat menyebabkan gigi surut, gigi berlubang, hingga penyakit gusi.

Namun, kondisi ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan rutin menyikat gigi. Menghilangkan karang yang muncul di sekitar garis gusi hanya bisa dilakukan melalui metode scaling.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Karang gigi adalah salah satu masalah gigi yang paling umum dan pasti terjadi. Menurut America Dental Hygienists Association, kondisi ini umumnya muncul pada anak-anak.

Seiring waktu, karang dapat menumpuk sehingga Anda lebih berisiko mengalami berbagai masalah mulut, terutama jika Anda malas menyikat gigi atau merawat kebersihan mulut.

Tanda dan gejala karang gigi

perbedaan plak dan karang gigi

Kalkulus pada gigi biasanya terbentuk di bawah dan di atas garis gusi. Ketika disentuh menggunakan lidah, tekstur karang cenderung kasar.

Pada awalnya, plak gigi berwarna putih kekuningan atau putih kecokelatan. Seiring waktu, plak gigi yang tadinya kuning dapat berubah warna menjadi keabu-abuan.

Lama-kelamaan, plak yang keabu-abuan akan tampak seperti batu karang yang menempel pada gigi. Semakin gelap warnanya, berarti plak gigi yang menumpuk sudah semakin banyak.

Munculnya kalkulus pada garis gusi tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Namun bila dibiarkan terus, karang dapat menyebabkan gingivitis alias radang gusi.

Radang gusi selanjutnya dapat membuat Anda mengalami sejumlah gejala berupa:

  • gigi goyang atau bahkan lepas,
  • gusi bengkak, berwarna kemerahan, dan terasa lunak ketika disentuh,
  • rasa nyeri yang intens dan tajam,
  • gusi mudah berdarah saat Anda menyikat gigi atau menggunakan benang gigi,
  • gusi berwarna merah kehitaman, hingga
  • bau mulut yang parah dan cenderung menetap lama.

Kemungkinan ada tanda dan gejala lain yang belum disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter gigi.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Tubuh setiap orang bereaksi secara berbeda. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter gigi untuk bertanya seputar kondisi kesehatan Anda.

Dokter dapat menentukanperawatan yang tepat, sesuai dengan kondisi Anda. Semakin cepat Anda periksa ke dokter, semakin baik hasil perawatannya.

Penyebab karang gigi

Penyebab pembentukan kalkulus gigi adalah keberadaan plak gigi. Plak dapat terbentuk dari sisa makanan, kotoran, dan bakteri yang dibiarkan terus menumpuk dan mengendap pada permukaan gigi.

Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, plak lama-kelamaan akan mengeras. Plak yang mengeras inilah yang disebut dengan karang gigi.

Karang yang semakin menumpuk pada gigi lama-lama akan memengaruhi kesehatan gusi. Bila keadaannya semakin buruk, karang dapat menyebabkan gingivitis, iritasi gusi, dan penyakit gusi (periodontitis).

Faktor-faktor risiko karang gigi

bahaya makanan manis bagi anak

Ada sejumlah faktor yang dapat membuat Anda lebih berisiko memiliki karang gigi. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, Anda akan lebih rentan mengalami berbagai masalah gigi dan mulut.
  • Kebiasaan merokok. Orang yang merokok dua kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi.
  • Makanan tertentu. Makanan manis seperti es krim, permen, kue, dan lain sebagainya dapat memicu pembentukan plak dan karang.
  • Kebersihan gigi yang buruk. Bila kebersihan mulut Anda tidak terjaga dengan baik, sisa makanan dan bakteri dapat terus menerus menumpuk di dalam mulut.
  • Jarang minum air putih. Jika Anda jarang minum air putih produksi air liur akan terhambat. Hal ini memungkinkan plak dan bakteri mengendap pada permukaan gigi dan membentuk kalkulus.

Diagnosis karang gigi

Salah satu cara untuk mendiganosis berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk karang gigi, adalah rutin berkunjung ke dokter gigi.

Pada pertemuan pertama, sembari memeriksa keadaan mulut, dokter akan menanyakan secara lengkap terkait riwayat kesehatan Anda. Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang Anda minum setiap hari.

Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan rontgen gigi serta tes laboratorium dan perawatan lainnya untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan karang gigi

Karang gigi yang keras tidak akan hilang bila hanya dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Anda hanya bisa membersihkannya melalui perawatan yang disebut scaling gigi.

Scaling menggunakan alat khusus bernama ultrasonic scaler yang mampu membersihkan karang gigi dengan sangat detail, dari sela-sela hingga bagian terdalam gigi.

Perawatan ini mampu menghilangkan karang yang sangat keras sekalipun, termasuk pada bagian garis gusi yang biasanya sulit dijangkau dengan sikat gigi.

Idealnya, perawatan scaling dilakukan minimal enam bulan sekali. Inilah mengapa pemeriksaan gigi rutin dan teratur setiap enam bulan sekali itu penting.

Pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk mengecek segala perubahan yang terjadi pada gigi Anda, termasuk melihat ada-tidaknya karang di sekitar garis gusi.

Pada kasus yang berat, scaling gigi bisa dilakukan tiga bulan sekali atau sesuai dengan anjuran dokter Anda. 

Efek samping scaling gigi

Saat membersihkan gigi dengan cara scaling, bukan tidak mungkin akan timbul perdarahan, gusi bengkak, dan nyeri.  Hal ini terjadi karena gusi dan gigi yang berkarang menyesuaikan diri dengan proses scaling tersebut.

Komplikasi karang gigi

Plak yang mengeras di garis gusi dan tidak dibersihkan bisa menyebabkan gingivitis. Gingivitis yang tidak ditangani juga akan berkembang menjadi periodontitis.

Periodontitis adalah kondisi ketika peradangan sudah menyebar ke bagian tulang penyokong gigi. Pada kondisi seperti ini, gigi akan goyang dan bisa tanggal sendiri.

Penyakit gusi juga dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, sebagaimana disebutkan pada sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Indian Society of Periodontology.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa bakteri pada karang yang masuk ke gusi dan mengikis jaringan penyangga tubuh bisa menyebar ke organ-organ lain, termasuk jantung.

Selain itu, komplikasi lainnya adalah bau mulut (halitosis). Bau mulut muncul karena karang bercampur dengan sisa makanan yang membusuk yang tidak tersikat bersih saat menggosok gigi.

Perawatan rumahan dan pencegahan karang gigi

mual saat sikat gigi

Plak gigi yang mengeras memang hanya bisa dihilangkan dengan prosedur scaling oleh dokter gigi.

Namun, supaya karang tidak terlanjur semakin banyak dan parah, Anda perlu melakukan sejumlah tips ini di rumah.

  • Menyikat gigi dengan benar dua kali sehari selama dua menit. Pastikan semua bagian gigi Anda terjangkau saat menyikat gigi.
  • Jangan langsung sikat gigi setelah makan. Pasalnya, makanan yang bercampur air liur menyebabkan kondisi gigi dan mulut menjadi asam.
  • Memilih pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride dalam pasta gigi akan membantu melindungi gigi dari kerusakan dan mencegah pengeroposan.
  • Menggunakan benang gigi (flossing) untuk membersihkan sela-sela atau bagian gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
  • Berkumur secara rutin menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik untuk mematikan kuman yang ada di dalam mulut.
  • Menghindari makan makanan manis berlebihan dan memperbanyak minum air putih setelah makan.
  • Berhenti merokok, sebab bahan kimia yang ada di dalam rokok bisa membuat gigi Anda dipenuhi karang.

Karang gigi merupakan masalah gigi dan mulut yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani.

Memang sulit untuk mencegah pembentukannya, bahkan sekalipun Anda telah menyikat gigi setiap hari. Maka dari itu, kunjungilah dokter gigi Anda untuk melakukan scaling secara berkala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mengenal Karang Gigi. (2020). Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta. Retrieved 14 August 2023, from http://rsa.ugm.ac.id/2015/01/mengenal-karang-gigi/ 

Scaling and Root Planing for Gum Disease. (2020). American Dental Association. Retrieved 14 August 2023, from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/s/scaling-and-root-planing.

How Tartar Affects Your Oral Health. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 14 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25102-tartar

The Sticky Truth About Dental Plaque. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 14 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10953-plaque

Dhadse, P., Gattani, D., & Mishra, R. (2010). The link between periodontal disease and cardiovascular disease: How far we have come in last two decades ?. Journal Of Indian Society Of Periodontology, 14(3), 148. https://doi.org/10.4103/0972-124x.75908 

Jenabian, N., Dabbagh Sattari, F., Salar, N., Bijani, A., & Ghasemi, N. (2013). The Relation between Periodontitis and Anemia Associated Parameters. Journal Of Dentomaxillofacial Radiology, Pathology And Surgery, 2(3). http://3dj.gums.ac.ir/article-1-57-fa.pdf

Versi Terbaru

14/08/2023

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

7 Cara Mudah untuk Mencegah Timbulnya Karang Gigi

Kapan Waktu yang Tepat Membersihkan Karang Gigi?


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 14/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan