backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jangan Keliru, Ini Bedanya Plak dan Karang Gigi

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 29/11/2022

Jangan Keliru, Ini Bedanya Plak dan Karang Gigi

Beberapa orang mungkin tidak melihat adanya perbedaan antara plak dan karang gigi karena penampilannya yang mirip.

Padahal, terdapat perbedaan besar antara keduanya yang membuat cara penanganannya pun berbeda.

Perbedaan plak dan karang gigi

plak gigi

Satu hal yang jelas berbeda antara plak dan karang gigi yaitu teksturnya. Saat disentuh dengan lidah, Anda akan merasakan bahwa karang gigi memiliki tekstur yang keras dan jelas tidak bisa dihilangkan dengan sikat gigi.

Masih ada lagi perbedaan lain yang perlu Anda tahu supaya dapat memutuskan perawatan yang tepat untuk mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.

Apa itu plak gigi?

Plak gigi adalah lapisan yang terbentuk ketika sisa makanan di dalam mulut tidak dibersihkan dengan benar saat menyikat gigi.

Lapisan plak gigi juga disebut sebagai biofilm. Di dalam lapisan tipis yang lengket ini, terkandung bakteri.

Plak gigi terbilang cukup wajar karena hampir setiap orang memilikinya. Namun, plak yang dibiarkan menebal dari sisa makanan dan minuman manis bisa membahayakan.

Pasalnya, sisa makanan dan minuman tersebut akan bergabung dengan bakteri untuk membentuk asam. Sifat asam yang mengikis dapat merusak gigi

Apa itu karang gigi?

Karang gigi adalah plak yang dibiarkan saja di dalam mulut tanpa perawatan yang tepat.

Banyak orang baru mengetahui adanya plak saat sudah mengeras dan berbentuk karang gigi. Ini disebabkan karena keberadaan plak kerap tidak disertai rasa sakit pada gigi.

Jika sudah mengeras menjadi karang gigi, menggosok gigi saja tidak cukup menghilangkannya.

Perbedaan gejala plak dan karang gigi

Saat memiliki plak gigi, Anda akan melihat lapisan berwarna putih atau kekuningan dengan tekstur yang cukup lengket. Gejala ini biasanya disertai dengan bau mulut dan rasa tidak nyaman pada mulut.

Jika Anda membiarkannya, lapisan lengket tersebut akan mengeras. Ini merupakan tanda awal terbentuknya karang gigi.

Karang gigi memiliki warna beragam, mulai dari kuning, kecoklatan, hingga hitam. Semakin pekat warna karang gigi, semakin berbahaya juga untuk kesehatan.

Ketika karang gigi sudah menumpuk, Anda mungkin melihat gejala lain berupa pengikisan pada gigi hingga membuat gigi mudah goyang.

Selain itu, karang gigi juga bisa menyebabkan penyakit gusi yang lebih serius, seperti periodontitis.

Periodontitis dapat menghancurkan tulang penyangga gigi sehingga membuat gigi mudah copot.

Dilansir dari laman Avalon Dental Care, pada kasus yang lebih serius, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit lain, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan demensia.

Hal ini terjadi karena bakteri dari plak dan karang gigi masuk ke dalam akar gigi. Setelah itu, bakteri akan masuk ke aliran darah dan terbawa ke organ-organ vital.

Beda penyebab terbentuknya plak dan karang gigi

mencegah plak pada gigi

Sesuai penjelasan di atas, penyebab terbentuknya plak gigi ialah sisa makanan pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan dengan sempurna.

Sementara itu, penyebab karang gigi adalah penumpukan plak yang dibiarkan begitu saja.

Dibutuhkan setidaknya 4–12 jam setelah menyikat gigi untuk plak terbentuk, terutama di sepanjang garis gusi.

Awalnya, plak berwarna bening alias transparan. Lapisan ini lama-kelamaan mulai menguning, terutama jika mendapat asupan makanan manis.

Asam di dalam mulut,nantinya dapat merusak email gigi dan lama-kelamaan menyebabkan gigi berlubang. Bakteri dalam plak juga bisa memicu masalah pada gusi, seperti peradangan.

Sementara itu, karang gigi akan terbentuk karena plak dibiarkan saja di dalam mulut selama setidaknya 48 jam.

Tekstur plak akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Pembentukan karang gigi terjadi saat plak bereaksi dengan mineral dalam air liur.

Perbedaan pengobatan plak dan karang gigi

Seperti yang dijelaskan di atas, plak terbentuk karena sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan sempurna. Maka, cara terbaik untuk mengatasi plak ialah menyikat gigi dengan benar dan teratur.

Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride, menggunakan benang gigi (dental flossing), dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung sifat antibakteri.

Sementara itu, jika plak sudah berubah menjadi karang gigi, Anda hanya bisa mengatasinya dengan berkunjung ke dokter gigi.

Dokter gigi akan membersihkan plak melalui prosedur scaling gigi. Scaling merupakan proses pembersihan karang gigi dengan alat yang disebut scaler ultrasonic.

Scaler ultrasonic bekerja dengan memberikan getaran tinggi yang akan memecah karang gigi. Ujungnya yang runcing juga dapat menjangkau sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.

Meski Anda tidak melihat adanya plak atau karang gigi di dalam rongga mulut, bukan berarti keduanya tidak ada di sana.

Oleh karena itu, penting untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin, setidaknya enam bulan sekali.

Demi menjaga kesehatan gigi dan mulut, jangan menunggu ke dokter gigi saat Anda sudah mengalami gejala. Ingat, terbentuknya plak dan karang gigi sering kali tidak disertai rasa sakit.

Plak vs karang gigi


  • Plak terbentuk karena sisa makanan, sedangkan karang gigi terbentuk karena plak yang dibiarkan.
  • Plak bisa dibersihkan dengan sikat gigi yang benar.
  • Karang gigi hanya bisa dibersihkan dengan scaling gigi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 29/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan