Dalam pemeriksaan kondisi saluran pernapasan dan paru-paru, ada beberapa prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah bronkoskopi. Namun bukan hanya untuk pemeriksaan, prosedur ini juga bisa digunakan sebagai pengobatan pada beberapa kondisi kesehatan. Ketahui selengkapnya tentang bronkoskopi di bawah ini.
Apa itu bronkoskopi?
Bronkoskopi adalah salah satu prosedur pemeriksaan untuk mencari tahu masalah di dalam saluran udara (bronkus) dengan menggunakan teleskop.
Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis paru-paru. Bronkoskopi paling sering dilakukan dengan menggunakan bronkoskop fleksibel.
Namun, dalam situasi tertentu, seperti perdarahan di paru-paru, dokter mungkin akan menggunakan alat yang kaku.
Dikutip dari Mayo Clinic, alasan umum seseorang diminta menjalani prosedur ini adalah batuk terus-menerus, infeksi, atau sesuatu tidak biasa yang terlihat pada rontgen dada atau tes lainnya.
Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel lendir atau jaringan untuk membuang benda asing dari saluran udara atau paru-paru.
Selain itu, Anda akan disarankan melakukan prosedur ini dengan tujuan berikut.
- Mencari penyebab terjadinya masalah di saluran pernapasan, seperti perdarahan, kesulitan bernapas, atau batuk kronis (jangka panjang).
- Mengambil sampel jaringan Anda untuk tes lain, seperti rontgen dan CT scan dada, untuk menunjukkan masalah pada paru-paru atau kelenjar getah bening di dada.
- Mendiagnosis penyakit paru-paru dengan mengumpulkan jaringan atau lendir (dahak) sebagai sampel untuk pemeriksaan.
- Mendiagnosis dan menentukan tingkat kanker paru-paru.
- Membuang benda yang menghambat saluran pernapasan.
- Memeriksa dan mengobati saluran pernapasan.
- Mengontrol perdarahan.
- Mendeteksi daerah ancaman dalam saluran pernapasan yang menyempit dan menyebabkan masalah.
- Mengobati kanker jalan napas menggunakan bahan radioaktif (brachytherapy).
Apa saja yang harus disiapkan sebelum bronkoskopi?
Anda harus berkonsultasi kepada dokter Anda tentang pengobatan yang Anda lakukan, termasuk jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
Anda akan menjalani anestesi untuk prosedur ini, sehingga penting bagi dokter mengetahui alergi yang Anda miliki. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter Anda tentang prosedur medis ini.
Anda juga biasanya akan diminta puasa dan minum sebelum prosedur ini dilakukan. Jika dokter menyuruh Anda untuk mengonsumsi obat sebelum operasi ini, minumlah dengan seteguk air saja.
Jika dianggap perlu, dokter mungkin akan memberikan obat penenang agar Anda merasa nyaman.
Seperti apa proses bronkoskopi?
Prosedur ini biasanya memakan waktu kurang dari 15 menit. Saat prosedur, dokter akan memeriksa lubang hingga ke dalam paru-paru Anda dengan teleskop fleksibel (bronkoskop).
Dokter Anda akan menggunakan bronkoskop untuk memeriksa saluran udara Anda.
Untuk membantu membuat diagnosis, dokter dapat sekaligus melakukan biopsi dan memasukkan sejumlah kecil cairan di paru-paru dan kemudian membuangnya.
Apa yang terjadi setelah prosedur bronkoskopi?
Jika Anda diberi obat penenang, biasanya efeknya akan hilang dalam waktu sekitar dua jam.
Petugas kesehatan akan memberi tahu Anda apa yang ditemukan selama proses bronkoskopi berlangsung dan mendiskusikan dengan Anda pengobatan atau tindak lanjut yang dibutuhkan.
Berikut adalah hal-hal umum yang harus Anda ingat.
- Jangan makan atau minum apa pun selama 1—2 jam, sampai Anda mampu menelan sesuatu tanpa tersedak.
- Setelah itu, Anda dapat mengonsumsi makanan seperti sedia kala, dimulai dengan sedikit air.
- Meludahkan air liur sampai Anda mampu menelan sesuatu tanpa tersedak.
- Jangan mengemudi selama minimal 8 jam setelah prosedur.
- Tidak merokok, setidaknya 24 jam.
Seperti apa hasil bronkoskopi?
Setelah satu hingga tiga hari, dokter biasanya akan memberi tahu hasilnya pada Anda.
Dokter akan menggunakan hasil bronkoskopi untuk menentukan pengobatan apa yang tepat untuk mengatasi penyakit paru-paru Anda.
Jika dokter juga melakukan biopsi saat bronkoskopi, hasilnya akan diteliti oleh patologis.
Hasilnya mungkin akan memakan waktu lebih lama karena meneliti sampel jaringan butuh persiapan yang lebih panjang.
Adakah risiko atau komplikasi akibat bronkoskopi?
Komplikasi akibat bronkoskopi jarang terjadi dan biasanya tidak berdampak serius.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa prosedur ini dapat berakibat parah. Komplikasi mungkin terjadi jika saluran udara meradang atau rusak karena penyakit.
Berikut adalah komplikasi yang mungkin terjadi akibat bronkoskopi.
- Berdarah. Perdarahan mungkin terjadi ketika biopsi dilakukan. Biasanya perdarahan ringan dan dapat diatasi dengan cepat.
- Paru-paru robek. Jalan napas mungkin terluka selama bronkoskopi. Jika paru-paru tertusuk, udara dapat terkumpul di ruang sekitar paru-paru dan menyebabkan paru-paru kolaps.
- Demam. Demam relatif umum terjadi setelah bronkoskopi, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena tidak terkait dengan infeksi.
Jika Anda merasakan gejala tertentu setelah prosedur ini dilakukan, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter Anda.