backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Paru Interstisial (Interstitial Lung Disease)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/11/2020

Paru Interstisial (Interstitial Lung Disease)

Definisi

Apa itu paru interstisial ?

Paru interstisial atau interstitial lung disease merupakan istilah yang dipakai untuk sekumpulan penyakit paru yang ditandai dengan peradangan kronis dan luka di paru-paru. Luka pada paru ini menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang membuat paru-paru menjadi kaku atau disebut juga dengan kondisi fibrosis paru

Jaringan parut ini dapat menyebabkan paru-paru perlahan menjadi kaku dan kehilangan fungsi normalnya. Akibatnya, suplai oksigen ke aliran darah bisa berkurang sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Itu sebabnya, gejala yang muncul ketika seseorang mengalami paru interstisial adalah napas pendek.

Kerusakan yang disebabkan oleh paru intersitial umumnya tidak dapat dipulihkan dan perkembangan penyakit akan memburuk seiring berjalannya waktu. Namun, terdapat beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan sehingga perlahan penderitanya tetap bisa hidup dengan normal.

Seberapa umum kondisi ini?

Siapa pun bisa mengalami penyakit yang termasuk ke dalam paru interstisial. Selama ini menurut American Lung Association, sebagian besar kasus lebih sering ditemukan pada orang yang hipersensitif terhadap paparan zat beracun seperti asbes, menjalani pengobatan radiasi atau kemoterapi, dan perokok berat.

Namun, sebenarnya penyakit-penyakit paru interstisial dapat dicegah dengan menghindari beberbagai faktor risiko serta hal yang menyebabkan gangguan di paru-paru semakin parah. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala paru interstisial?

Gejala yang ditimbulkan kondisi ini bisa bervariasi pada setiap orang, tapi umumnya menyebabkan gangguan pernapasan. Hampir semua orang dengan interstitial lung disease akan mengalami sesak napas dan napas pendek, terutama saat sedang beraktivitas.

Sebagaimana dilansir dari John Hopskins Medicine, selain sesak napas, gejala lain yang juga muncul selama mengalami penyakit paru interstisial meliputi:

  • Batuk kronis atau batuk menerus selama berminggu-minggu biasanya batuk kering dan tanpa dahak
  • Lemas dan kelelahan berlebihan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Berkurangnya berat badan secara drastis
  • Rasa sesak dan nyeri pada dada
  • Perdarahan di paru-paru yang menyebabkan batuk berdarah

Jika penyakit terus berkembang, gejala bisa bertambah parah dan menyebabkan komplikasi seperti kerusakan paru yang berat atau kegagalan organ lain. Pada beberapa kasus interstisial paru gejala-gejala tersebut dapat terjadi lebih cepat (dalam hitungan jam atau hari).

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau disertai dengan keluhan kesehatan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab

Apa penyebab paru interstisial?

Setiap kondisi atau penyakit penyebab paru interstisial akan mengarah pada terjadinya peradangan dan pembentukan jaringan parut (fibrosis) di paru-paru. Beberapa bagian atau jaringan paru yang mungkin mengalami peradangan dan fibrosis adalah saluran udara kecil (brokioli), kantung udara (alveoli), dan pembuluh darah.

Terbentuknya jaringan parut akan menyebabkan jaringan paru yang mengalami peradangan akan kehilangan kemampuan untuk mengalirkan oksigen. Artinya, saat jaringan parut terbentuk, maka jaringan paru tersebut pun mati.

Terdapat lebih dari 200 penyakit yang bisa menyebabkan paru interstisial. Kelompok penyakit itu kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok penyebab.

Ada 2 kelompok besar yang jadi penyebab paru intersitisial, yaitu penyebab yang diketahui, yang berkaitan dengan kondisi medis atau penyakit paru, faktor lingkungan, metode pengobatan. Sementara, kelompok penyebab satu lagi adalah yang tidak diketahui secara pasti atau idiopatik.

1. Faktor pekerjaan dan lingkungan

Paparan jangka panjang pada bahan dan agen organik dan anorganik dapat merusak paru-paru Anda dan meningkatkan risiko penyebab paru intersitisial, termasuk:

  • Serat asbes
  • Protein burung (hewan peliharaan dan produk yang mengandung bulu)
  • Debu batu bara
  • Butiran debu
  • Jamur dari bak air panas dalam ruangan, shower dan kerusakan air
  • Debu silika
  • 2. Obat-obatan dan radiasi

    Banyak obat-obatan yang dapat merusak paru-paru Anda dan berisiko menyebabkan paru intersitisial, terutama:

    • Obat kemoterapi/imunomodulasi seperti metotrexat dan siklofosfamid
    • Obat jantung seperti amiodaron (Cordarone, Nexterone, Pacerone) dan propranolol (Inderal, Inderide, Innopran)
    • Beberapa antibiotik seperti nitrofurantoin (Macrobid, Macrodantin, dan lain-lain) dan sulfasalazine (Azulfidine)

    Beberapa orang yang menjalani terapi radiasi untuk kanker paru-paru atau payudara baru menunjukkan tanda kerusakan paru-paru berbulan-bulan atau kadang bertahun-tahun setelah pengobatan pertama. Tingkat kerusakan bergantung pada:

    • Seberapa banyak paru-paru terpapar radiasi
    • Jumlah total radiasi yang diberikan
    • Apakah kemoterapi juga dilakukan atau tidak
    • Keberadaan penyakit paru-paru mendasari

    3. Kondisi medis

    Kerusakan paru-paru dapat dikaitkan dengan penyakit autoimun berikut:

    • Dermatomiositis/polimiositis
    • Penyakit jaringan ikat tercampur
    • Valkulitis paru (poliangitis mikroskopis)
    • Radang sendi
    • Sarkoidosis
    • Skleroderma
    • Sindrom Sjorgen
    • Lupus eritematosus sistemik (LSE)
    • Penyakit jaringan ikat terdeferensiasi

    Faktor-faktor risiko

    Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami kondisi ini?

    Beberapa faktor berikut ini membuat berisiko menyebabkan penyakit paru interstisial, meliputi:

    • Usia: penyakit paru interstitial lebih mudah menjangkit orang dewasa, walaupun bayi dan anak-anak juga dapat terkena penyakit ini.
    • Paparan terhadap racun di lingkungan dan daerah kerja: ada beberapa pekerjaan yang berbahaya bagi paru-paru Anda. Jika Anda bekerja di pertambangan, pertanian, atau konstruksi atau dengan alasan apa pun terekspos pada agen lingkungan yang dapat merusak paru-paru Anda, risiko penyakit paru interstitial dapat meningkat.
    • Riwayat keluarga: terdapat bukti bahwa beberapa jenis penyakit paru interstisial  dapat diwariskan dan jika ada keluarga dekat yang terkena penyakit ini, maka risiko Anda juga dapat meningkat.
    • Radiasi dan obat kemoterapi/imunomodulasi: radiasi ke arah dada atau penggunaan obat kemoterapi atau imunomodulasi dapat meningkatkan risiko ada terkena penyakit paru interstitial.
    • Rokok: beberapa penyakit jenis paru interstisial lebih sering terjadi orang-orang yang pernah merokok karena aktif merokok menyebabkan masalah paru-paru, terutama jika berhubungan dengan emfisema.

    Diagnosis dan pengobatan

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

    Tes pencitraan paru-paru biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

    1. rontgen dada atau rontgen thorax
    2. CT scan
    3. CT scan resolusi tinggi
    4. Spirometri
    5. Biopsi paru, terdapat beberapa jenis biopsi paru, yaitu:
      • Bronkoskopi. Endoskopi yang dimasukkan melalui mulut atau hidung menuju jalan napas. Alat kecil pada endoskopi dapat mengambil sampel dari jaringan paru-paru.
      • Operasi torakoskopik dengan video (VATS) menggunakan alat yang dimasukkan melalui irisan kecil, dokter bedah dapat mengambil sampel jaringan di beberapa tempat.
      • Biopsi paru-paru terbuka (torakotomi). Pada beberapa kasus, operasi tradisional dengan irisan lebar pada dada dibutuhkan untuk melaksanakan biopsi paru-paru.

    Bagaimana paru interstisial ditangani?

    Berdasarkan tipe dan penyebab dari penyakit, pengobatan dapat ditentukan.

    1. Obat-obatan

    Tergantung dari penyebab utama dari paru interstisial, pengobatan terbagi atas dua, yaitu anti-inflamasi, atau anti-fibrotics. Penyakit paru interstitial dengan proses peradangan atau autoimun yang sudah diketahui mendapatkan manfaat dari pengobatan antiradang atau imunosupresi.

    Jika ada ekspos yang diketahui, menghindari kontak dengan agen tersebut adalah langkah pertama pengobatan.

    Secara spesifik untuk fibrosis paru idiopatik (tidak diketahui penyebabnya), terdapat dua pengobatan yang tersedia untuk memperlambat proses luka. Dokter Anda mungkin bekerja sama dengan dokter lain, seperti reumatolog atau kardiolog, untuk mengoptimalkan perawatan Anda.

    2. Terapi oksigen

    Menggunakan oksigen tidak dapat menghentikan kerusakan paru-paru, tetapi dapat:

    • Membuat napas dan olahraga lebih mudah.
    • Mencegah atau mengurangi komplikasi akibat kadar oksigen dalam darah rendah.
    • Mengurangi tekanan darah di bagian kanan jantung.
    • Memperbaiki tidur dan kesehatan Anda.
    • Anda paling mungkin menggunakan oksigen pada saat tidur atau berolahraga, tetapi ada beberapa orang yang memakainya seharian.

    3. Operasi

    Transplantasi paru bisa menjadi opsi terakhir untuk pasien dengan penyakit paru interstitial parah yang tetap tidak sembuh dengan opsi pengobatan lainnya.

    Pengobatan di rumah

    Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi paru interstisial?

    Menjaga kesehatan merupakan hal penting bila Anda menderita penyakit dari paru interstisial. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk:

    1. Berhenti merokok

    Jika Anda memiliki penyakit paru-paru, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berhenti merokok. Bicaralah pada dokter Anda tentang cara berhenti, termasuk program berhenti merokok, yang menggunakan berbagai teknik yang terbukti dapat membantu.

    Jangan biarkan orang lain merokok di sekitar Anda karena menjadi perokok pasif juga dapat membahayakan paru-paru Anda. Berhenti dan menghindari rokok dapat membantu Anda menjaga kesehatan paru-paru secara keseluruhan.

    2. Perhatikan asupan nutrisi

    Pasien dengan penyakit paru-paru bisa mengalami penurunan berat badan. Hal ini karena ketika makan, mereka butuh energi lebih untuk bernapas. Orang-orang seperti ini membutuhkan pola makan dengan kalori yang cukup. Berkonsultasilah ke ahli gizi untuk mendapatkan panduan makan sehat.

    3. Tetap aktif

    Berolahragalah semampu Anda dan teruslah aktif. Lakukan latihan yang dapat melatih kerja paru-paru dan sistem pernapasan Anda. 

    4. Imunisasi

    Infeksi pernapasan bisa memperparah gejala penyakit paru interstisial. Itu sebabnya, sebisa mungkin Anda harus menjaga supaya jangan sampai kena penyakit pernapasan. Pastikan Anda mendapatkan imunisasi pneumonia dan imunisasi flu tahunan utnuk mencegah flu.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 02/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan