backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Barium Enema

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 04/02/2021

Barium Enema

Definisi

Apa itu barium enema?

Barium enema adalah pemeriksaan sinar-X yang dilakukan pada saluran pencernaan bawah. Prosedur ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada usus besar atau kolon. Barium enema dikenal juga dengan sebutan colon X-ray.

Prosedur barium enema melibatkan penuangan cairan barium sulfat ke dalam usus besar. Barium dapat menyerap sinar-X dan tampak berwarna putih dalam foto rontgen. Pola cairan akan menunjukkan apa penyebab masalah pada usus besar Anda.

Hasil pemeriksaan sinar-X juga menentukan apakah Anda perlu menjalani prosedur lanjutan seperti kolonoskopi, lopografi, dan lain-lain. Pada pemeriksaan lanjutan, polip atau jaringan abnormal yang ditemukan akan diangkat melalui biopsi atau operasi.

Tujuan

Apa tujuan dilakukannya prosedur ini?

Penggunaan barium dan sinar-X bisa menunjukkan sejumlah kondisi pada usus besar. Dokter biasanya menyarankan pasien untuk melakukan prosedur barium enema jika pasien mengalami tanda dan gejala seperti:

  • sakit perut,
  • perdarahan pada anus,
  • BAB berdarah,
  • perubahan kinerja usus besar,
  • penurunan berat badan tanpa alasan,
  • diare kronis, dan
  • konstipasi yang menetap.

Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk menyelidiki tanda-tanda dan gejala yang mengarah kepada gangguan pencernaan tertentu, misalnya:

  • sembelit kronis,
  • tumor usus besar,
  • polip usus besar,
  • kanker usus besar,
  • penyakit Crohn,
  • pembentukan divertikula (kantong-kantong kecil pada usus besar),
  • divertikulitis (peradangan pada divertikula),
  • penyumbatan usus besar,
  • perubahan struktur usus besar,
  • kolitis (peradangan usus besar), dan
  • irritable bowel syndrome (IBS).
  • Pencegahan dan Peringatan

    Apa yang harus saya ketahui sebelum melakukan barium enema?

    Rontgen barium enema memiliki sejumlah risiko. Efek samping sangat jarang terjadi karena risikonya begitu kecil, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi kondisi berikut.

    • Peradangan jaringan yang mengelilingi usus besar.
    • Gangguan pada saluran pencernaan.
    • Terbentuk robekan pada dinding usus besar.
    • Reaksi alergi terhadap barium enema.
    • Bahaya radiasi rontgen terhadap janin.

    Adakah alternatif lain untuk barium enema?

    Kolonoskopi adalah prosedur untuk memeriksa usus besar dengan teleskop lentur. Alternatif untuk prosedur ini yaitu kolonoskopi virtual (CT colonography) menggunakan bantuan rontgen untuk mencetak gambar 2D dan 3D dari usus besar dan anus Anda.

    Proses

    Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani prosedur?

    Sebelum menjalani tes barium enema, Anda akan diminta untuk mengosongkan usus besar terlebih dulu. Persiapan ini penting karena sisa feses dalam usus besar dapat mengaburkan hasil pemindaian sehingga dianggap sebagai kelainan.

    Untuk mengosongkan usus besar Anda, petugas medis akan memberikan arahan sebagai berikut.

    • Mengikuti pola makan khusus sehari sebelum prosedur. Anda akan diminta untuk berpuasa makan dan hanya minum cairan bening seperti air mineral, teh, dan kuah kaldu.
    • Berpuasa setelah tengah malam. Anda tidak akan mengonsumsi makanan atau minuman apapun mulai dari tengah malam hingga dilakukannya prosedur.
    • Meminum obat pencahar pada malam sebelum hari prosedur. Obat pencahar, baik berbentuk cair atau tablet, akan membantu mengosongkan isi perut Anda
    • Menggunakan instrumen enema. Instrumen ini digunakan untuk memasukkan cairan atau gas ke dalam usus besar.

    Selama masa persiapan, Anda juga perlu memberitahu dokter mengenai obat-obatan yang rutin Anda konsumsi paling tidak seminggu sebelumnya. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat Anda atau menghentikan pengobatan untuk sementara.

    Bagaimana proses barium enema?

    Pemeriksaan akan dilakukan oleh seorang dokter spesialis bersama teknisi radiologi. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan sinar-X untuk memastikan usus besar Anda benar-benar kosong.

    Setelah itu, dokter atau teknisi akan memasukkan sebuah tabung enema yang telah diberi pelumas ke dalam rektum Anda. Tabung ini juga terhubung dengan kantong barium yang berfungsi mengirimkan cairan barium ke dalam usus besar.

    Tabung pengirim barium memiliki sebuah balon kecil pada ujungnya. Saat ditempatkan dekat jalan masuk rektum, balon inilah yang akan menjaga barium tetap berada dalam tubuh Anda. Pada kasus tertentu, tabung ini juga berfungsi untuk mengirimkan udara.

    Ketika rektum diisi oleh barium, Anda mungkin akan merasakan kram atau keinginan untuk buang air besar. Cobalah untuk menahannya dengan menjaga tubuh tetap rileks serta bernapas secara teratur.

    Anda mungkin juga akan diminta menahan napas atau mengubah posisi sesekali. Ini dilakukan agar seluruh bagian usus besar terlapisi oleh barium sehingga bisa diamati dari berbagai sudut. Seluruh prosedur biasanya berlangsung selama 30 – 60 menit.

    Apa yang harus saya lakukan setelah prosedur ini?

    Setelah prosedur, Anda akan diawasi oleh tim dokter hingga dinilai sudah bisa pulang dan kembali ke rutinitas normal. Dokter akan menerima gambar rontgen Anda dalam beberapa hari ke depan dan menjadwalkan Anda untuk mendiskusikan hasilnya.

    Sebagian besar cairan barium keluar dari usus melalui tabung enema. Sisa barium biasanya keluar melalui feses dan membuat warna feses menjadi putih. Barium juga dapat menyebabkan sembelit, tapi Anda bisa menguranginya dengan minum banyak air.

    Komplikasi

    Apa saja komplikasi dari barium enema?

    Prosedur barium enema berisiko menimbulkan komplikasi berupa:

    • rasa tidak nyaman dan kram,
    • perdarahan pada usus besar,
    • paparan radiasi,
    • pembentukan lubang pada usus besar,
    • penggumpalan sisa cairan barium,
    • terjebaknya udara dalam usus besar, dan
    • reaksi alergi terhadap barium.

    Barium enema adalah pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi kelainan pada usus besar. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan barium cair ke dalam usus besar sehingga kelainan dapat dideteksi melalui foto rontgen.

    Pastikan Anda berdiskusi dengan dokter sebelum menjalani prosedur ini. Persiapan yang menyeluruh dapat mengoptimalkan manfaat pemeriksaan dan mengurangi risiko komplikasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 04/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan