Komplikasi trombositopenia merupakan hal yang perlu diwaspadai bila Anda mengidap kondisi ini. Penyakit-penyakit yang biasanya diakibatkan oleh trombositopenia akan selalu berkaitan dengan gangguan pembekuan darah. Mengingat trombosit dalam darah berperan penting pada proses tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat trombositopenia?
Melansir National Heart, Lung, and Blood Institute, trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah keping darah (platelet) lebih rendah dari seharusnya.
Trombositopenia bisa terjadi karena adanya kelainan pada darah seperti leukemia, masalah sistem imun, atau karena pengaruh obat-obatan.
Adapun komplikasi penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain sebagai berikut.
1. Kulit mudah memar
Komplikasi trombositopenia dapat menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah di bawah kulit.
Ini ditandai dengan munculnya memar di bawah kulit yang dalam istilah medis disebut dengan purpura.
Memar merupakan kondisi yang wajar saat tubuh Anda terbentur benda keras.
Namun, bila jumlah trombosit dalam tubuh rendah, Anda akan lebih mudah mengalami memar bahkan saat mengalami cedera yang cukup ringan.
Pada kasus tertentu, memar juga bisa disertai dengan pembengkakan dan peradangan. Kondisi ini disebut juga dengan hematoma.
2. Timbul bintik-bintik kecil pada kulit
Selain memar, komplikasi trombositopenia berikutnya yang dapat terlihat pada permukaan kulit adalah munculnya bintik-bintik kecil berwarna kemerahan atau kecoklatan.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut juga dengan nama petechiae atau petekie.
Ini terjadi bila pembuluh darah kecil (kapiler) mengalami perdarahan dan darah sulit membeku karena jumlah trombosit yang rendah.
3. Terlalu banyak darah bila terluka
Akibat jumlah trombosit yang di bawah normal, darah akan lebih sulit membeku bila mengalami luka yang mengakibatkan perdarahan.
Kondisi ini merupakan komplikasi trombositopenia yang perlu Anda waspadai. Bila cukup parah, Anda berisiko kehilangan banyak darah dalam waktu yang singkat.
Akibatnya, tubuh kekurangan suplai oksigen yang dibawa oleh darah sehingga nyawa Anda dapat terancam.
4. Perdarahan berlebihan setelah operasi
Sebelum operasi, biasanya dokter perlu melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah waktu pembekuan darah Anda normal atau tidak.
Pasien yang mengidap penyakit kelainan trombosit, seperti immune thrombocytopenic purpura (ITP), berisiko mengalami perdarahan berlebihan setelah operasi.
Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan penanganan khusus guna mengantisipasi risiko tersebut.
5. Darah menstruasi yang berlebihan
Pada umumnya, komplikasi trombositopenia menyebabkan tubuh kesulitan menghentikan perdarahan.
Bukan hanya karena luka, perdarahan juga bisa terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi.
Itu sebabnya, wanita yang jumlah trombosit dalam darahnya kurang berisiko lebih tinggi mengeluarkan darah yang lebih deras saat menstruasi.
6. Mimisan
Penyebab mimisan bisa bervariasi mulai dari yang ringan sampai serius.
Pada umumnya, mimisan wajar terjadi bila hidung Anda cedera, perubahan cuaca secara drastis, atau karena mengupil terlalu keras.
Namun, bila menderita kelainan darah seperti leukemia dan trombositopenia, Anda mungkin menjadi lebih rentan mengalami mimisan.
7. Gusi berdarah
Selain mimisan, komplikasi lainnya yang mungkin dialami oleh penderita trombositopenia adalah mudah mengalami gusi berdarah.
Gusi berdarah rentan terjadi saat menggosok gigi atau melakukan perawatan gigi.
8. BAK atau BAB berdarah
Komplikasi trombositopenia juga dapat menyebabkan perdarahan pada saluran kencing atau pada usus besar (rektum).
Hal ini ditandai dengan terdapatnya darah pada kotoran atau air kencing.
Ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah di area tersebut akibat tubuh yang mengejan dan sulit menghentikan perdarahan.
9. Sakit kepala dan gangguan saraf
Meskipun cukup jarang, komplikasi trombositopenia dapat menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah di otak.
Otak yang mengalami perdarahan ditandai dengan gejala seperti sakit kepala hebat dan gangguan saraf seperti stroke, gangguan bicara, kejang, bahkan koma.
Kapan harus ke dokter bila mengalami komplikasi?
Komplikasi trombositopenia memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda, mulai dari yang ringan sampai yang dapat mengancam nyawa.
Segeralah memeriksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti:
- tubuh lemas,
- memar dan bintik darah pada kulit terlalu banyak,
- perdarahan berlebihan dari hidung atau mulut,
- perdarahan menstruasi yang jauh lebih banyak daripada biasanya, dan
- BAB berwarna hitam seperti aspal atau urine mengandung darah.
Pertolongan di unit gawat darurat mungkin diperlukan bila Anda mengalami perdarahan terus menerus dan sulit dihentikan meskipun telah melakukan upaya pertolongan pertama.