Sel darah putih (leukosit) terdiri dari berbagai macam jenis dengan fungsi berbeda-beda. Salah satu jenis leukosit yakni basofil. Jumlahnya hanya 0,5-1% dalam sel darah putih. Meskipun begitu, fungsinya tak kalah penting dari jenis leukosit lainnya.
Apa fungsi basofil?
Basofil adalah salah satu jenis leukosit (sel darah putih) yang juga dibentuk di sumsum tulang. Jumlahnya paling sedikit ditemukan di dalam sirkulasi darah, yaitu hanya di beberapa jaringan tubuh.
Jumlah basofil normal yaitu 0 – 300/mcL dalam sel darah putih, atau setara dengan 0,5 – 1 persen.
Dikutip dari jurnal yang dipublikasikan British Society for Immunology, umur sel darah putih ini dalam tubuh cenderung singkat. Diperkirakan, jenis leukosit ini hanya bertahan 1 – 2 hari.
Meski sedikit, fungsinya tetap penting untuk tubuh. Serupa dengan jenis leukosit lainnya, basofil berfungsi untuk kekebalan tubuh, seperti melawan infeksi. Lebih rinci, di bawah inilah beberapa fungsi basofil.
1. Sistem kekebalan tubuh bawaan
Dalam sistem kekebalan tubuh, jenis sel darah putih yang satu ini tidak bekerja dengan cara membuat Anda kebal terhadap infeksi yang pernah terjadi. Namun, basofil berfungsi untuk mengenali benda asing baru yang sebelumnya belum pernah masuk ke dalam tubuh.
Sel darah putih ini dianggap sebagai jenis leukosit yang paling efektif dalam melindungi tubuh dari bakteri dan parasit.
2. Memunculkan reaksi alergi
Jenis sel darah putih ini juga berperan dalam memunculkan reaksi alergi, khususnya dalam pelepasan histamin dan leukotrien. Memang, basofil bukan satu-satunya penghasil kedua zat tersebut. Namun, sel darah putih ini dianggap dapat menghasilkan keduanya dengan cepat.
Nantinya, histamin yang dilepaskan akan mendorong tubuh untuk membentuk antibodi yang disebut dengan imunoglobulin E (IgE). IgE ini yang kemudian nantinya akan melawan pemicu alergi sehingga timbullah reaksi alergi. Reaksi ini biasanya menyebabkan gejala pada hidung, paru-paru, tenggorokan, atau pada kulit.
3. Mencegah pembekuan darah
Sel darah putih ini juga mengandung zat yang disebut heparin. Heparin ini merupakan pengencer darah alami dalam tubuh. Artinya, basofil juga berperan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah.
Bagaimana jika basofil saya terlalu rendah atau terlalu tinggi?
Jumlah sel darah putih ini dapat diketahui melalui tes darah diferensial yang berfungsi mengukur jumlah setiap jenis sel darah putih dalam tubuh.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis, seperti infeksi, penyakit autoimun, anemia, peradangan, leukemia, dan jenis kanker lainnya.
Kadar basofil di atas atau di bawah normal dapat menandakan suatu kondisi tertentu pada tubuh Anda. Setiap infeksi atau stres akut dapat menjadi penyebab jumlah sel darah putih Anda meningkat (leukositosis).
Selain itu, kadar sel darah putih yang abnormal juga bisa terjadi akibat peradangan, respons imun, atau penyakit darah, seperti leukemia.
Kadar basofil di atas normal
Ketika jenis leukosit ini berada di atas kadar normal, Anda berarti sedang mengalami kondisi yang disebut basofilia. Basofil yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh:
Penyebab basofilia lain yang lebih umum adalah:
- Reaksi alergi atau peradangan kronis yang berhubungan dengan infeksi (termasuk influenza dan TBC)
- Penyakit radang usus
- Penyakit autoimun
- Pengaruh beberapa obat-obatan dan makanan
Gejala yang ditimbulkan akibat kadar basofil di atas normal bisa beragam tergantung penyebabnya. Sebagai contoh, jika basofilia disebabkan oleh reaksi alergi, Anda mungkin akan mengalami gejala berupa ruam kulit.
Kadar basofil di bawah normal
Kadar di bawah normal dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:
- Infeksi akut
- Kanker
- Cedera parah
Gejala yang ditimbulkan akibat kondisi ini juga berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Ketika mengalami infeksi, Anda mungkin akan mengalami gejala, seperti merasa nyeri ketika disentuh, demam, hingga diare.
Bagaimana mengatasi basofil yang abnormal?
Untuk mengatasi kadar basofil yang terlalu rendah ataupun tinggi akan bergantung pada kondisi yang menjadi penyebabnya. Dalam kasus-kasus yang terkait dengan alergi atau peradangan kronis, mengobati penyebab yang mendasarinya menjadi sangat penting.
Beberapa cara menangani jumlah basofil yang abnormal, antara lain:
- Antihistamin dan menjauhi pemicunya jika kondisi ini disebabkan alergi
- Albendazole untuk infeksi parasit
- Kemoterapi untuk pengobatan leukemia mieloid kronis
- Aspirin dan flebotomi jika disebabkan oleh polisitemia vera
- Penggunaan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri