backup og meta

Mencegah Hipokalsemia dengan Suplementasi Kalsium, Vitamin C, dan D

Mencegah Hipokalsemia dengan Suplementasi Kalsium, Vitamin C, dan D

Gangguan defisiensi kalsium masih banyak terjadi di sekitar kita. Salah satunya adalah hipokalsemia yang dialami oleh sekitar 27,72% populasi di dunia. Derajat keparahan hipokalsemia bermula dari yang ringan dan tanpa gejala, hingga yang parah dan bisa mengancam jiwa. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara-cara mencegah hipokalsemia sejak dini.

Mengenal gejala dan penyebab hipokalsemia

Hipokalsemia adalah suatu kondisi kadar kalsium dalam darah lebih rendah dari kadar normal. Anda dapat dinyatakan mengalami hipokalsemia apabila memiliki konsentrasi kalsium kurang dari 8,8 mg/dl.

Hipokalsemia lebih banyak dialami oleh lansia, terutama yang berusia di atas 65 tahun. Meski begitu, orang dari segala usia, bahkan bayi yang baru lahir dapat mengalami hipokalsemia. Oleh sebab itu, ibu hamil pun perlu memperhatikan asupan kalsium selama masa kehamilannya.

Berdasarkan studi dari College of Family Physicians of Canada, hipokalsemia umumnya disebabkan akibat tubuh kekurangan vitamin D. Obat-obatan tertentu seperti bifosfonat, cisplatin, antiepileptik, aminoglikosida, diuretik dan penghambat pompa proton (PPI) pun dapat menyebabkan hipokalsemia.

Selain kekurangan vitamin D dan akibat efek obat-obatan tertentu, hal-hal berikut juga dapat menyebabkan hipokalsemia:

Mulanya, pengidap hipokalsemia tidak merasakan adanya gejala. Pada tahap lebih lanjut, pengidap hipokalsemia mungkin saja merasakan beberapa gejala berikut ini:

Jika Anda menunjukkan tanda-tanda di atas, dan mengidap salah satu gangguan atau penyakit yang berisiko menyebabkan hipokalsemia, maka evaluasi perlu dilakukan agar hipokalsemia dapat segera ditangani.

Umumnya, penderita hipokalsemia akan menerima suplementasi vitamin D, kalsium, dan magnesium dalam jumlah tertentu untuk mengembalikan kadar kalsium dalam darah agar kembali normal.

Cara mudah mencegah hipokalsemia

makanan untuk penderita tb

Anda tentu dapat mencegah hipokalsemia sejak dini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko hipokalsemia di masa mendatang.

Mengontrol penyakit bawaan

Anda perlu memperhatikan kondisi kesehatan Anda. Khususnya, bagi yang mengidap penyakit ginjal kronis dan hipoparatiroidisme, Anda mungkin membutuhkan perhatian khusus.

Pastikan untuk selalu mengontrol kondisi penyakit tersebut secara berkala dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah risiko hipokalsemia.

Asupan kalsium, vitamin C dan D untuk bantu cegah hipokalsemia

Secara umum, kalsium dibutuhkan untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat, serta membuat jantung, otot, dan saraf di tubuh bekerja dengan baik.

Anda bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk susu sapi (keju, susu, yogurt), sayur-sayuran hijau, dan ikan tulang lunak (sarden dan salmon kaleng). Sementara bagi Anda yang alergi susu sapi, bisa mendapatkan kalsium dari produk lain seperti susu kedelai, sereal, dan jus buah. 

Untuk menyerap kalsium secara efektif, tubuh membutuhkan vitamin D yang turut berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan membantu mencegah penyakit kronis di masa mendatang. Vitamin D bisa Anda dapatkan dari paparan sinar matahari dan mengonsumsi makanan seperti salmon dan kuning telur.

Tak kalah penting, vitamin C juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gusi dan kekuatan tulang. Menurut penelitian dari British Journal Nutrition, asupan vitamin C yang tinggi dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan osteoporosis.

Vitamin C turut diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit. Anda bisa mendapatkan manfaat dari vitamin C dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, seperti brokoli, kale, lemon, jeruk, stroberi, dan pepaya.

Mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium, vitamin C dan D

piracetam adalah

Untuk mendapatkan ketiga nutrisi di atas sekaligus, Anda dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung kombinasi dari kalsium, vitamin C, dan D.

Pilihlah suplemen dengan kandungan kalsium organik, yang bagus untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis.

Suplemen tersebut juga dilengkapi dengan vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium, dan mengandung Ester-C, yakni vitamin C yang tidak menyebabkan perih di lambung, serta berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh Anda.

Pastikan Anda telah mendapatkan asupan ketiga nutrisi di atas untuk mencegah hipokalsemia maupun gangguan tulang lainnya di masa mendatang. Ini bermanfaat untuk tulang dan daya tahan tubuh secara menyeluruh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Catalano, A., Chilà, D., Bellone, F., Nicocia, G., Martino, G., & Loddo, I. et al. (2021). Incidence of hypocalcemia and hypercalcemia in hospitalized patients: Is it changing?. Retrieved 11 January 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6047106/#:~:text=Prevalence%20of%20hypocalcemia%20was%20previously,prevalence%20of%20hypocalcemia%20was%2027.72%25

Goyal, A., & Singh, S. (2021). Hypocalcemia. Retrieved 11 January 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430912/ 

Khan, A., & Fong, J. (2021). Hypocalcemia: Updates in diagnosis and management for primary care. Retrieved 11 January 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279267/ 

Vitamin D for Good Bone Health – OrthoInfo – AAOS. (2021). Retrieved 11 January 2021, from https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/vitamin-d-for-good-bone-health/#:~:text=Vitamin%20D%20is%20necessary%20for,deformities%2C%20such%20as%20stooped%20posture 

Vitamins for Bone Health – American Bone Health. (2021). Retrieved 11 January 2021, from https://americanbonehealth.org/nutrition/vitamins-for-bone-health/#:~:text=Vitamin%20C,levels%20with%20greater%20bone%20density

Versi Terbaru

25/08/2021

Ditulis oleh Nadhila Erin

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Perlukah Orang Tua Lanjut Usia Minum Vitamin untuk Tulang? Ini Jawabannya

Hipokalsemia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nadhila Erin · Tanggal diperbarui 25/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan