backup og meta

11 Tanda Bahaya Saat Nifas yang Perlu Ibu Waspadai

11 Tanda Bahaya Saat Nifas yang Perlu Ibu Waspadai

Setelah melahirkan si Kecil dengan selamat, Anda akan menjajaki babak baru dalam menjadi seorang ibu. Anda kini akan melalui lika-liku masa nifas, termasuk perlu mewaspadai berbagai tanda bahaya yang mungkin terjadi selama masa ini. Apa saja tanda tersebut?

Tanda bahaya nifas yang perlu diwaspadai ibu

Nifas merupakan masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya tubuh dan organ reproduksi. Masa nifas berlangsung selama enam minggu atau kurang lebih 40–42 pascapersalinan.

Selama masa ini, Anda perlu mewaspadai ciri-ciri nifas yang berbahaya demi mengantisipasi komplikasi pada diri sendiri maupun bayi Anda. Berikut adalah tanda-tanda tersebut.

1. Vagina bengkak atau bernanah

vagina sakit

Kondisi vagina yang bengkak atau bernanah biasanya terjadi pada ibu yang melahirkan secara normal. Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi pada luka jahitan sehabis melahirkan. 

Upayakan untuk tidak banyak bergerak dan gunakan celana dalam yang longgar supaya gejala infeksi tidak bertambah parah. 

Infeksi setelah persalinan perlu lekas ditangani. Segeralah berkonsultasi dengan dokter agar Anda mendapatkan pengobatan yang tepat.

2. Infeksi pada luka bekas operasi

Anda yang melahirkan melalui operasi caesar mungkin tidak memiliki masalah pada vagina, tetapi perlu mewaspadai infeksi pada luka bekas operasi pada perut.

Rutinlah berkonsultasi dengan dokter setelah operasi dan sampaikan pada dokter bila Anda mengalami keluhan, seperti:

  • nyeri hebat pada luka bekas operasi,
  • bekas luka operasi berdarah, bengkak, atau mengeluarkan cairan,
  • perut kembung dan terasa penuh, serta
  • demam.

Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda bahaya nifas, yakni peradangan atau infeksi pada luka bekas operasi.

3. Keluar nanah dari lubang vagina

Tanda bahaya masa nifas lainnya yang perlu Anda waspadai adalah keluarnya nanah dari vagina. Kondisi ini bisa menunjukkan adanya infeksi pada bagian dalam perut (peritonitis).

Infeksi ini bisa terjadi setelah persalinan normal maupun caesar. Peritonitis adalah kondisi yang berbahaya dan dapat berdampak buruk pada ginjal, usus, dan hati bila tidak segera ditangani dengan baik.

Tahukah Anda?

Infeksi yang terjadi setelah melahirkan secara normal lewat vagina atau operasi caesar disebut infeksi postpartum. Dikutip dari StatPearls, kondisi ini memengaruhi 5–7% wanita selama nifas atau enam minggu setelah melahirkan.

4. Perdarahan berlebihan

Sepanjang masa nifas, Anda akan mengeluarkan darah seperti ketika haid. Akan tetapi, bila darah yang keluar terlalu banyak, Anda perlu waspada terhadap tanda bahaya nifas.

Keluarnya darah nifas yang berbahaya umumnya disertai dengan ciri-ciri lain, seperti:

  • panas dingin,
  • kulit pucat,
  • pusing,
  • sakit kepala,
  • jantung berdebar,
  • nyeri hebat pada perut bawah, dan
  • bau tidak sedap pada vagina.

Hal ini bisa menandakan bahwa rahim Anda mengalami pembengkakan atau ada sisa-sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim.

5. Sering merasa haus tapi buang air kecil sangat sedikit

Anda juga perlu berhati-hati bila sering merasa haus dan sudah minum air yang cukup, tetapi buang air kecil sangat sedikit. Apalagi bila kondisi ini disertai nyeri dan kesulitan saat buang air kecil.

Segeralah periksakan diri dengan dokter bila Anda merasakan ini, sebab bisa jadi itu adalah pertanda infeksi saluran kemih setelah melahirkan.

6. Mual, muntah, dan nafsu makan hilang

lidah terasa hambar

Wajar bagi ibu hamil muda untuk mengalami mual, muntah, atau penurunan nafsu makan. Akan tetapi, tidak demikian jika Anda baru saja melahirkan.

Mual, muntah, dan nafsu makan hilang juga bisa menjadi tanda bahaya nifas, yaitu infeksi rahim. Jadi, sebaiknya kunjungi dokter apabila Anda mengalaminya.

7. Preeklampsia

Preeklampsia ternyata tidak hanya bisa terjadi selama kehamilan, tapi juga setelah persalinan. Kondisi ini disebut preeklampsia postpartum (postpartum preeclampsia).

Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine ini berisiko menyebabkan stroke bila tidak segera ditangani.

8. Sakit kepala hebat atau migrain

Lebih dari sepertiga ibu mengalami sakit kepala pada minggu pertama setelah melahirkan. Ini biasanya terjadi akibat perubahan hormon, stres, dan kelelahan.

Meski begitu, Anda sebaiknya berhati-hati bila merasakan sakit kepala atau migrain yang tidak tertahankan, sebab ini bisa saja menandakan hipertensi setelah melahirkan.

Segera periksakan diri dengan dokter bila sakit kepala Anda disertai dengan:

  • pandangan kabur,
  • bengkak pada wajah, tangan dan kaki,
  • berkeringat berlebihan, serta
  • mual dan muntah.

9. Sesak nafas

Tanda bahaya nifas berikutnya yang perlu diwaspadai ibu baru melahirkan adalah sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi bila ada penyumbatan pada pembuluh darah paru-paru (emboli paru).

Emboli paru pada masa nifas disebabkan oleh masuknya cairan ketuban ke pembuluh darah ibu. Cairan ini lalu terbawa hingga ke paru-paru dan menimbulkan sumbatan. 

Kondisi ini biasanya terjadi sesaat setelah melahirkan. Kendati dampaknya cukup fatal, kejadian emboli paru pascapersalinan terbilang langka.

10. Payudara bengkak

Peningkatan aliran darah dan produksi air susu ibu (ASI) dapat membuat payudara bengkak.

Jika Anda tidak segera menyusui si Kecil, bengkak pada payudara dapat menyebabkan demam dan menurunkan suplai ASI pada hari-hari berikutnya.

Pembengkakan pada payudara bisa menandakan infeksi payudara (mastitis) bila disertai dengan rasa panas dan kemerahan pada permukaan kulit.

11. Gangguan mood

Ada pula tanda bahaya nifas secara psikologis. Dikutip dari situs MGH Center for Women’s Mental Health, sekitar 85% wanita mengalami gangguan mood setelah melahirkan.

Ini terjadi karena adanya perubahan drastis pada ibu pascamelahirkan, mulai dari perubahan fisik, hormonal, hingga tingkat aktivitas. 

Masalah mental seperti baby blues dan depresi postpartum juga bisa menimbulkan masalah lain, seperti:

  • rasa nyeri pada anggota tubuh tertentu tanpa sebab yang jelas,
  • kesulitan untuk mengingat sesuatu,
  • kehilangan semangat hidup, hingga
  • keinginan untuk melukai diri sendiri atau bayi yang baru dilahirkan.

Masa nifas merupakan masa yang berat bagi ibu yang baru melahirkan. Maka dari itu, dukungan pasangan, keluarga, serta kerabat sangatlah dibutuhkan.

Tanpa dukungan ini, ibu dapat merasa terbebani dan kewalahan dalam menghadapi perubahan besar dalam hidupnya, terlebih bila disertai kemunculan tanda bahaya pada masa nifas.

Kesimpulan

  • Ibu yang baru melahirkan perlu waspada terhadap beberapa tanda bahaya pada masa nifas, seperti infeksi dan perdarahan berlebihan.
  • Dukungan dari orang terdekat penting untuk membantu ibu mengatasi perubahan besar dan mencegah komplikasi kesehatan yang muncul pascapersalinan.
  • Segera kunjungi dokter bila Anda mengalami pembengkakan vagina bengkak, mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit kepala, sesak napas, dan/atau gangguan mood setelah melahirkan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Body changes when you have a new baby. (2021). Tommy’s. Retrieved June 27, 2024, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/after-birth/body-changes-when-you-have-new-baby

Physical changes after child birth. (2018). Cleveland Clinic. Retrieved June 27, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9682-pregnancy-physical-changes-after-delivery

Amniotic fluid embolism (AFE): Causes, symptoms & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved June 27, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15463-amniotic-fluid-embolism

Postpartum preeclampsia. (2021). Mayo Clinic. Retrieved June 27, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/postpartum-preeclampsia/symptoms-causes/syc-20376646

Postpartum psychiatric disorders. (2022). MGH Center for Women’s Mental Health. Retrieved June 27, 2024, from https://womensmentalhealth.org/specialty-clinics-2/postpartum-psychiatric-disorders-2/

Boushra, M., & Rahman, O. (2023). Postpartum Infection. StatPearls. Retrieved June 27, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560804/

Janvier, A., & Russell, R. (2022). Postpartum headache – diagnosis and treatment. BJA Education, 22(5), 176-181. https://doi.org/10.1016/j.bjae.2021.12.004

Gundersen, T. D., Krebs, L., Loekkegaard, E. C. L., Rasmussen, S. C., Glavind, J., & Clausen, T. D. (2018). Postpartum urinary tract infection by mode of delivery: a Danish nationwide cohort study. BMJ open, 8(3), e018479. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2017-018479

Abdou, R., & Miller, T. (2017). Postpartum tubo-ovarian abscess, likely arising from pelvic inflammatory disease during pregnancy. BMJ case reports, 2017, bcr2017220183. https://doi.org/10.1136/bcr-2017-220183

Roepke, R. M. L., de Campos, F. P. F., Lovisolo, S. M., & Santos, E. H. S. (2014). Septic pelvic thrombophlebitis of unknown origin: an ever threatening entity. Autopsy & case reports, 4(3), 39–46. https://doi.org/10.4322/acr.2014.027

Versi Terbaru

01/07/2024

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

4 Perubahan Vagina Usai Melahirkan dan Cara Mengatasinya

8 Penyakit setelah Melahirkan yang Umum Terjadi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 01/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan