backup og meta

Meski Tak Mudah, Ini Cara Menghadapi Duka Kehilangan Anak

Meski Tak Mudah, Ini Cara Menghadapi Duka Kehilangan Anak

Kehilangan anak merupakan salah satu kabar terburuk bagi orang tua. Kenangan dalam membesarkan anak dan bayangan melihat mereka menjadi dewasa menjadi hal yang sangat sulit dilupakan.

Tidak jarang, duka karena kehilangan anggota keluarga sampai memengaruhi kesehatan mental dan menimbulkan stres. Penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi rasa duka agar Anda bisa bangkit kembali.

Cara bangkit dari duka setelah kehilangan anak

Sedih, marah, dan kecewa merupakan berbagai emosi yang kerap muncul ketika orang tua kehilangan anak.

Emosi tersebut merupakan hal yang wajar dan memang sebaiknya tidak ditahan. Namun, jangan sampai rasa duka terus menyelimuti atau bahkan mengendalikan Anda.

Meski tidak mudah, berikut adalah berbagai upaya yang bisa Anda lakukaan untuk mengatasi rasa duka setelah kehilangan anak.

1. Terima bantuan dari orang lain

dibentak sedikit menangis

Dukungan orang di sekitar merupakan salah satu hal yang dibutuhkan saat berduka. Maka, jangan sungkan menerima atau bahkan memintanya.

Meski beberapa dari Anda mungkin membutuhkan waktu menyendiri untuk memproses peristiwa yang terjadi, sebaiknya jangan lakukan ini terlalu lama.

Pasalnya, kesendirian sering kali membuat seseorang semakin terlarut dalam kesedihan dan merasa tidak lagi memiliki teman atau keluarga.

2. Luapkan kesedihan

Memendam emosi bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan. Kebiasaan ini justru bisa menjadi bom waktu yang menimbulkan dampak lebih besar.

Oleh karena itu, jangan menahan diri saat Anda ingin menangis atau berteriak ketika sedih. Hal ini tentu juga berlaku bagi seorang ayah yang sering kali memaksa dirinya terlihat kuat.

Selain dengan menangis, bercerita juga merupakan salah satu cara terbaik untuk meluapkan kesedihan.

3. Ucapkan kalimat positif untuk diri sendiri

Ketika kehilangan seorang anak, tidak jarang orang tua justru menyalahkan diri sendiri.

Padahal, self-talk yang bersifat negatif ini sebaiknya dihindari karena justru bisa membuat Anda semakin berlarut dalam kesedihan.

Memang tidak mudah untuk berpikir positif saat Anda diliputi kesedihan yang mendalam. Namun, Anda bisa memulainya dengan mengucapkan hal-hal sederhana yang bersifat positif kepada diri sendiri.

Sebagai contoh, Anda bisa berucap, “Saya dan pasangan telah mengusahakan yang terbaik,” “Kami menyayangi anak kami sepenuh hati,” dan “Saya butuh waktu yang tidak sebentar, tetapi saya akan bangkit.”

4. Jangan paksa istri berhubungan intim

Seorang istri sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk mengatasi trauma atas kehilangan anak yang baru saja dilahirkan.

Dalam kondisi tersebut, suami harus lebih bisa mengontrol diri ketika ingin berhubungan intim.

Pasalnya, bayangan hamil karena hubungan intim tersebut mungkin akan kembali membawa kenangan buruk yang menyakitkan.

5. Hadapi rasa sedih kehilangan anak dengan saling menguatkan

Sebagai pasangan, sudah sewajarnya bagi Anda berdua untuk saling menguatkan. Ketika melihat istri bersedih, suami bisa mencoba menghibur atau sekadar menemani. Berlaku pula sebaliknya.

Pelukan mungkin bisa membuat kesedihan sedikit berkurang. Pasalnya, kontak fisik dipercaya dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang mendatangkan kebahagiaan.

6. Buat rutinitas

Dikutip dari laman Children’s Health of Orange County, rutinitas bisa membantu Anda keluar dari perasaan duka setelah kehilangan anak.

Dengan membuat rutinitas harian, Anda akan memiliki tujuan yang jelas dari setiap hari yang Anda lalui.

Meski begitu, jangan membuat diri Anda terlalu sibuk. Luangkan sedikit waktu setiap harinya untuk membiasakan diri Anda dengan perubahan yang ada.

7. Bergabung dengan komunitas

Dukungan moral sering kali lebih terasa jika datang dari orang yang memiliki pengalaman serupa.

Untuk mendapatkan dukungan tersebut, Anda bisa bergabung ke dalam komunitas ataupun support group.

Di sini, Anda bisa berbagi pengalaman dan saling meyakinkan bahwa kesedihan tersebut tidak Anda rasakan sendirian.

8. Abaikan komentar negatif

stres menangani kabar buruk

Bahkan dalam situasi berduka sekalipun, terkadang masih saja ada saja orang yang kurang berempati atau bahkan melontarkan kalimat negatif kepada orangtua yang kehilangan anak.

Jika Anda mendapatkan komentar serupa, sebisa mungkin janganlah menggubrisnya. Menanggapi situasi yang demikian justru akan semakin menguras emosi Anda.

Sebaliknya, carilah lingkungan yang bisa memberikan dukungan dan memahami kesedihan Anda.

9. Buat kenangan untuk mengatasi perasaan kehilangan anak

Bagi beberapa orang yang sudah mulai berdamai dengan duka usai ditinggalkan anak, membuat kenangan tentang mereka sering kali menjadi pilihan.

Anda bisa melakukannya dengan cara mencetak foto, mengumpulkan mainannya, hingga mengumpulkan cerita dari orang terdekat tentang kebaikan sang anak.

Dengan begitu, Anda bisa melihat kenangan tersebut ketika rindu akan kehadirannya.

10. Tetap jaga kesehatan

Stres akibat kehilangan calon bayi karena keguguran bisa menyebabkan pusing, susah tidur, kehilangan nafsu makan, hingga gangguan tidur.

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesedihan juga bisa berdampak pada kesehatan fisik.

Untuk mencegah datangnya penyakit, Anda tetap perlu menjaga kesehatan selama menjalani masa duka. Jika tidak mampu melakukannya seorang diri, Anda juga bisa meminta bantuan pasangan, teman, keluarga, dan kerabat.

11. Dekatkan diri pada Tuhan

Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk menjalani masa duka adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Yakinlah, bahwa saat ini anak Anda sudah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Anda juga bisa memohon pada Tuhan supaya memberi keikhlasan sehingga Anda dan pasangan dapat menjalani hari dengan lebih baik ke depannya.

12. Konsultasi dengan psikolog

Jika kesedihan masih terus berlarut, jangan ragu untuk mencoba konseling psikologi dengan seorang psikolog yang berpengalaman.

Dengan keahliannya, psikolog dapat membantu Anda mencari cara untuk mengatasi kesedihan yang masih membelenggu.

Apabila kesedihan Anda sampai menimbulkan gejala depresi atau gangguan mental lainnya, psikolog mungkin menyarankan Anda ke psikiater.

Selain menyediakan sesi konsultasi, seorang psikiater juga bisa meresepkan obat jika Anda memang membutuhkannya.

Menerima kenyataan kehilangan seorang anak bukanlah hal yang mudah. Setiap orang tua pun bisa memerlukan waktu yang berbeda-beda.

Semoga dengan berbagai cara di atas, rasa duka Anda bisa perlahan berkurang dan Anda pun dapat kembali bangkit secara bertahap.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

CHOC. (2022, November 11). How to cope with the death of a child. CHOC – Children’s health hub. Retrieved 24 January 2024 from https://health.choc.org/how-to-cope-with-the-death-of-a-child/.

When a family grieves. (n.d.). Stanford Medicine Children’s Health – Lucile Packard Children’s Hospital Stanford. Retrieved 24 January 2024 from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=when-a-family-grieves-1-1746.

Grief. (2023, August 1). Compassionate Friends. Retrieved 24 January 2024 from https://www.compassionatefriends.org/grief.

What I wish other people understood about losing a child — Grief and loss center. (n.d.). Grief and Loss Center. Retrieved 24 January 2024 from https://mygriefandloss.org/losing-a-child.

Versi Terbaru

12/02/2024

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Sering Memikirkan Kematian, Normal atau Tidak?

Jangan Biarkan Amarah Mengendalikan Anda, Pelajari Anger Management Berikut Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 12/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan