backup og meta

Penyebab Baby Blues pada Ayah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Baby Blues pada Ayah dan Cara Mengatasinya

Tak hanya pada ibu, baby blues juga dapat terjadi pada ayah. Momen kelahiran buah hati yang seharusnya dipenuhi perasaan bahagia bisa berubah menjadi diselimuti perasaan sedih dan cemas. Ketahui penyebab hingga cara mengatasi baby blues pada ayah di bawah ini.

Bisakah ayah terkena baby blues?

Meski lebih umum dikenal sebagai kondisi yang terjadi pada ibu setelah melahirkan, baby blues nyatanya juga dapat dialami oleh ayah.

Baby blues syndrome atau kerap disebut baby blues saja adalah perubahan suasana hati serta emosional yang terjadi setelah kelahiran anak.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa kelelahan, stres, hingga perubahan mood, misalnya mudah sedih, marah, atau cemas, akibat tanggung jawab baru sebagai orangtua.

Meski kondisi ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko baby blues pada ayah.

  • Kurang tidur. Waktu tidur yang terganggu akibat mengganti popok atau menenangkan bayi yang menangis di malam hari bisa menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
  • Takut dengan tanggung jawab baru. Tekanan psikologis akibat tanggung jawab baru sebagai ayah bisa menimbulkan perasaan takut dan cemas.
  • Masalah finansial. Perasaan takut dapat muncul akibat kondisi finansial yang berubah, seperti untuk membeli keperluan bayi dan pendidikan anak di masa depan.
  • Waktu cuti sangat sebentar. Cuti melahirkan untuk ayah yang kerap kali sebentar atau bahkan tidak ada sama sekali bisa membuatnya kewalahan.
  • Kurang diperhatikan. Perhatian ibu dan keluarga yang tertuju pada bayi bisa membuat ayah merasa diabaikan dan kurang mendapat dukungan emosional.

Tanda dan gejala baby blues pada ayah

gejala baby blues pada ayah

Baby blues pada ayah dapat muncul dengan tanda dan gejala yang mirip dengan yang dialami ibu seperti berikut.

  • Perubahan mood yang drastis, seperti terlihat murung dan mudah menangis.
  • Mudah marah dan tersinggung, bahkan untuk hal-hal yang kecil.
  • Merasa tidak terhubung dengan bayi atau pasangannya.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, termasuk hobi dan hubungan intim.
  • Susah tidur atau bahkan insomnia sehingga  merasa sangat kelelahan.
  • Perubahan nafsu makan, baik tidak mau makan atau makan secara berlebihan.
  • Kesulitan konsentrasi dan membuat keputusan.

Ayah yang mengalami kondisi ini sering kali tidak menyadari gejala di atas. Hal ini karena stigma sosial yang menganggap bahwa sosok ayah harus kuat dalam menghadapi perubahan hidup.

Namun, memahami tanda dan gejala baby blues sangat penting agar ayah bisa segera mencari bantuan yang dibutuhkan.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, ayah bisa mengalami gangguan mental yang lebih parah setelah kelahiran bayi yang disebut depresi postpartum.

Penanganan baby blues pada ayah

Gejala baby blues akan berlalu seiring waktu. Dilansir dari Pregnancy, Birth, and Baby, kondisi ini umumnya berlangsung hingga dua minggu setelah melahirkan.

Meski begitu, langkah penanganan yang tepat dapat mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih parah.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi baby blues pada ayah yang dapat dilakukan.

  • Bicarakan emosi yang sedang dirasakan dengan pasangan atau teman terdekat untuk mendapatkan dukungan emosional.
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh.
  • Beristirahat yang cukup, misalnya ikut tidur saat bayi juga tidur untuk mengurangi kelelahan dan menjaga kesehatan mental.
  • Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki, untuk membantu meredakan stres.
  • Cobalah untuk tetap terlibat dalam perawatan bayi, seperti mengganti popok, memberi makan, atau menidurkan bayi untuk memperkuat ikatan emosional.
  • Cari waktu untuk diri sendiri alias me time untuk beristirahat dan menyegarkan kembali pikiran meski hanya beberapa menit dalam sehari.

Terkadang baby blues sulit ditangani sendiri. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari konselor atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tips mencegah baby blues pada ayah

jenis kelamin genetik ayah

Langkah-langkah untuk mencegah baby blues di bawah ini akan membantu Anda untuk merasa lebih siap dan percaya diri dalam menjalani peran baru sebagai orang tua.

1. Buatlah rencana keuangan yang matang

Perencanaan keuangan yang matang di dalam perencanaan kehamilan akan membantu mengurangi stres yang ayah rasakan terkait biaya kebutuhan bayi.

Biaya ini bisa mencakup pemeriksaan kandungan, suplemen kehamilan, biaya melahirkan, dan kebutuhan perawatan bayi sehari-hari.

Persiapan anggaran yang realistis dapat mendukung pengelolaan pengeluaran dan mengurangi tekanan finansial untuk mencegah baby blues pada ayah.

2. Persiapkan diri untuk mengasuh bayi

Ayah dapat mengurangi rasa cemas dan khawatir setelah kelahiran si Kecil dengan mempelajari cara merawat bayi, baik itu dengan membaca buku atau mengikuti kelas parenting

Pengetahuan ini membantu ayah merasa lebih siap serta percaya diri dalam menghadapi peran dan tanggung jawab baru sehingga risiko terjadinya baby blues pun dapat berkurang.

3. Jaga komunikasi dengan pasangan dan keluarga

Berbagi kekhawatiran dengan pasangan dan keluarga akan menciptakan dukungan emosional yang kuat selama masa transisi menjadi orangtua. 

Komunikasi yang terbuka membantu mencegah timbulnya perasaan kesepian dan memastikan bahwa ayah selalu merasa didukung.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan ayah mampu lebih siap menghadapi tantangan pascakelahiran si Kecil.

Kesimpulan

  • Baby blues pada ayah bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurang tidur, tekanan akan tanggung jawab baru, hingga masalah finansial.
  • Kondisi ini umumnya ditandai dengan perubahan suasana hati yang signifikan (mudah sedih, cemas, atau marah) yang terjadi setelah kelahiran anak.
  • Melakukan persiapan untuk merawat bayi, menjaga komunikasi, serta merencanakan keuangan dengan baik bisa membantu mencegah ayah mengalami kondisi ini.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baby blues. (2022). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved September 4, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/baby-blues

Fathers and depression. (2022). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved September 4, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/fathers-and-depression

Horsager-Boehrer, R. (2021). 1 in 10 dads experience postpartum depression, anxiety: How to spot the signs. UT Southwestern Medical Center. Retrieved September 4, 2024, from https://utswmed.org/medblog/paternal-postpartum-depression/

Huelke-Pfleger, L. (2018). New dads can get the baby blues, too. Edward-Elmhurst Health. Retrieved September 4, 2024, from https://www.eehealth.org/blog/2018/11/paternal-perinatal-depression-and-anxiety/

Baldy, C., Piffault, E., Chopin, M. C., & Wendland, J. (2023). Postpartum blues in fathers: Prevalence, associated factors, and impact on father-to-Infant bond. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(10), 5899. https://doi.org/10.3390/ijerph20105899

Versi Terbaru

13/09/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

3 Cara Mengatasi Rasa Takut dan Trauma Setelah Melahirkan

Mirip dengan Depresi Postpartum, Kenali Masalah Psikosis Postpartum


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan