Dalam 3–6 minggu setelah persalinan, Anda bisa hamil lagi. Oleh sebab itu, Anda perlu menggunakan KB supaya tidak hamil setelah melahirkan. Nah, untuk para ibu yang melahirkan dengan prosedur caesar, mana metode KB yang aman dipilih setelah operasi? Yuk, cari tahu jawabannya!
Kapan waktu yang tepat menggunakan KB setelah caesar?
Sebelum membahas metode KB yang aman dipilih setelah operasi caesar, Anda perlu memahami pentingnya jarak kehamilan terlebih dahulu.
Setelah operasi caesar, Anda sebaiknya tidak hamil lagi dalam jarak dekat. Ahli berpendapat bahwa Anda perlu menunggu sekitar enam bulan untuk hamil lagi.
Ada pula ahli yang menyarankan para ibu baru untuk menunggu sekitar tiga tahun sebelum hamil kembali setelah persalinan caesar.
Adanya jarak kehamilan ini bertujuan untuk memberi kesempatan tubuh kembali pulih sebelum kehamilan berikutnya.
Hal ini juga diharapkan dapat menurunkan risiko gangguan kehamilan dan komplikasi persalinan, seperti kebocoran rahim, plasenta akreta (menempelnya plasenta pada lapisan rahim), dan kelahiran prematur.
Oleh sebab itu, dokter biasanya menyarankan Anda untuk menggunakan kontrasepsi setelah menjalani persalinan caesar. Pertanyaannya, kapan Anda bisa KB setelah operasi caesar?
Menurut situs Women’s Health, Anda perlu menunggu sekitar enam minggu setelah operasi caesar untuk menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progestin.
Adanya jarak penggunaan kontrasepsi dengan persalinan ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah.
Sementara untuk ibu yang melahirkan normal, KB bisa digunakan pada minggu ketiga setelah persalinan.
Rekomendasi KB yang aman setelah operasi caesar
Dalam perawatan setelah melahirkan, dokter biasanya merekomendasikan Anda untuk melakukan konsultasi seputar penggunaan alat KB.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah beberapa jenis KB yang dinilai lebih cocok digunakan pasca-operasi caesar.
1. KB hormonal
KB hormonal terdiri dari dua jenis, yakni pil KB dan suntik KB. Cara kerja dari jenis kontrasepsi ini adalah menekan masa subur dan mengentalkan lendir serviks.
Pil KB harus diminum setiap hari. Jika kurang cocok dengan pil KB, Anda bisa memilih suntik KB dengan tiga pilihan waktu penyuntikan, yakni sebulan sekali, dua bulan sekali, atau tiga bulan sekali.
2. KB spiral
Jenis KB yang aman setelah operasi caesar ini punya nama lain, yakni IUD (intrauterine device). Alat kontrasepsi ini terbuat dari plastik dan berbentuk huruf T yang dipasang di rahim.
KB spiral dapat bertahan lama, yakni sekitar tiga tahun, lima tahun, bahkan bisa mencapai 10 tahun.
3. KB implan
Jika tidak ingin menggunakan kedua KB di atas, Anda bisa memilih KB implan yang berbentuk tabung plastik (susuk). KB implan digunakan dengan cara dimasukkan ke kulit lengan atas.
Metode KB ini dapat mencegah kehamilan selama sekitar satu tahun. Peluang terjadinya kehamilan akan meningkat jika KB implan tidak diganti dalam tiga tahun.