Pembukaan lahiran adalah salah satu tanda bahwa Anda akan segera melahirkan. Semakin besar jumlah bukaan, semakin dekat pula Anda dengan waktu persalinan.
Supaya lebih siap dalam menghadapi persalinan, cari tahu berbagai informasi tentang pembukaan melalui uraian berikut.
Apa itu pembukaan lahiran?
Pembukaan lahiran adalah proses terbukanya leher rahim atau serviks yang akan menjadi jalan keluar janin.
Umumnya, orang yang hendak melahirkan akan melalui pembukaan 1 sampai 10. Pemantauan terhadap proses pembukaan biasanya hanya dilakukan pada ibu hamil yang akan melahirkan dengan metode pervaginaan.
Cara mengukur pembukaan lahiran biasanya dilakukan dengan memasukkan jari ke serviks. Satu jari tangan berarti satu tingkat pembukaan.
Meski tidak ada ukuran secara pasti, bukaan 1 biasanya dinilai dengan 1 cm dan seterusnya sampai bukaan 10 atau 10 cm.
Lamanya proses bukaan lahiran pada setiap ibu bisa berbeda-beda. Ada yang melaluinya dalam hitungan jam, tetapi ada juga yang sampai berhari-hari.
Tahapan dan ciri-ciri pembukaan persalinan
Proses pembukaan untuk melahirkan terdiri dari tiga fase, yaitu laten, aktif, dan transisi. Berikut adalah fase dan tanda-tanda pembukaan 1–10 sampai akhirnya melahirkan.
1. Fase laten atau awal
Ketika Anda mengalami pembukaan 1–4, artinya Anda sedang berada dalam fase awal atau laten. Pada fase ini, serviks sudah mulai melunak sehingga mudah melebar dan menipis untuk persiapan kelahiran.
Berikut adalah ciri-ciri pembukaan fase laten.
- Kontraksi terjadi dalam selang waktu 5–20 menit, tetapi Anda mungkin masih merasakan kontraksi palsu.
- Kontraksi masih terasa ringan dan tidak teratur. Frekuensi akan meningkat seiring bukaan yang bertambah.
- Keluar lendir dan darah dari Miss V.
- Serviks melebar hingga 4 cm.
- Pembukaan berlangsung selama 8–12 jam.
Ibu yang baru pertama kali melahirkan mungkin tidak menyadari fase ini karena tanda-tanda melahirkan yang belum cukup intens, khususnya saat bukaan masih berada di bawah empat.
2. Fase aktif
Active phase atau fase aktif terjadi selama pembukaan 4 sampai 7. Kontraksi pada fase pembukaan lahiran ini sudah semakin intens dan mulai menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan sakit.
Berikut adalah ciri-ciri pembukaan fase aktif.
- Kontraksi terjadi setiap 3–5 menit sekali dan terasa cukup menyakitkan.
- Durasi kontraksi semakin panjang.
- Pembukaan berlangsung selama 4–8 jam.
- Umumnya, serviks akan melebar sebesar 1 cm setiap jam.
Pada fase ini, dokter akan membantu ibu mengatur pernapasan agar persalinan lancar dan rasa sakit berkurang.
Jika dibutuhkan, dokter dapat memberikan bius epidural untuk meredakan rasa sakit saat kontraksi.
Mengapa tidak boleh langsung mengejan saat pembukaan?
3. Fase transisi
Selama fase transisi, serviks akan melebar hingga 10 cm atau bukaan 10. Ini merupakan fase ketika Anda akan segera melahirkan dengan normal.
Berikut adalah ciri-ciri fase pembukaan transisi.
- Muncul dorongan kuat untuk mengejan.
- Kontraksi berlangsung selama 60–90 detik dan muncul hampir setiap menit.
- Pembukaan berlangsung cepat, kurang-lebih 30 menit sampai 2 jam.
Mengutip laman Mayo Clinic, dokter atau petugas kesehatan akan menuntun Anda untuk menemukan posisi yang nyaman selama fase transisi supaya tidak mengejan sebelum waktunya.
Beberapa posisi yang biasanya dianjurkan selama fase transisi adalah duduk, jongkok, atau berlutut.
Tidak ada patokan pasti mengenai berapa lama masing-masing fase bukaan lahiran. Namun, fase persalinan biasanya menjadi lebih singkat ketika Anda sudah pernah mengalaminya.
Bagaimana jika pembukaan persalinan terhambat?
Normalnya, bayi akan keluar setelah pembukaan lengkap atau pembukaan 10. Jika janin tidak juga keluar setelah bukaan lengkap, berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin jadi penyebabnya.
- Ukuran kepala bayi terlalu besar.
- Kontraksi kurang kuat.
- Plasenta previa (ari-ari menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir).
- Posisi janin tidak normal.
Pada kondisi tersebut, Anda mungkin memerlukan induksi atau rangsangan supaya persalinan bisa segera dimulai.
Induksi persalinan hanya bisa dilakukan saat usia janin sudah di atas 39 minggu, kecuali ada masalah tertentu yang membuat dokter menyarankan sebaliknya.
Berikut adalah beberapa jenis induksi yang bisa diberikan apabila pembukaan persalinan terhambat.
- Suppositoria: memasukkan obat berbentuk peluru berisi hormon prostaglandin ke Miss V untuk merangsang kontraksi.
- Pemecahan ketuban: mendorong kontraksi lebih kuat dan teratur sehingga pembukaan bisa bertambah.
- Infus oksitosin: infus hormon yang berfungsi merangsang kontraksi. Hormon diberikan langsung melalui infus supaya lebih cepat masuk ke pembuluh darah.
Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat Anda melahirkan dengan normal, dokter bisa menggunakan bantuan forsep atau ekstraksi vakum.
Setelah berhasil melahirkan, Anda mungkin masih merasakan kontraksi ringan. Ini merupakan kondisi yang wajar sebagai tanda plasenta keluar.
Sebelum membawa ibu ke ruangan perawatan, dokter akan memastikan bahwa plasenta sudah dari dalam tubuh.
Pasalnya, plasenta yang tertinggal usai melahirkan dikhawatirkan dapat menimbulkan infeksi atau perdarahan.
Kesimpulan
- Pembukaan lahiran adalah proses membukanya leher rahim yang akan menjadi jalan keluar janin. Umumnya, ibu hamil akan mengalami pembukaan lahiran sampai 10.
- Tahapan pembukaan meliputi fase laten (bukaan 1–4), aktif (4–7), dan transisi (7–10).
- Biasanya, pembukaan berlangsung selama beberapa jam. Akan tetapi, proses pembukaan mungkin berlangsung lebih lama karena ukuran jepala janin terlalu besar, kontraksi kurang kuat, atau tertutupnya jalan lahir oleh plasenta).
[embed-health-tool-due-date]