Kelahiran prematur merupakan kelahiran bayi sebelum waktunya, yaitu kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko kelahiran prematur ialah panjang serviks yang terlalu pendek. Lantas, berapakah panjang serviks yang normal?
Berapa panjang serviks normal selama kehamilan?
Serviks atau leher rahim adalah bagian yang menghubungkan antara rahim dan vagina. Secara umum, panjang serviks akan mengalami perubahan seiring dengan usia kehamilan Anda.
Leher rahim berada dalam keadaan tertutup selama kehamilan hingga waktu sebelum melahirkan. Saat mendekati persalinan, serviks akan membuka sebagai jalan keluarnya bayi.
Panjang serviks normal yakni 4–5 cm saat Anda tidak hamil. Sementara itu, panjang dari organ reproduksi wanita ini akan makin menyusut selama kehamilan berlangsung.
Secara umum, panjang leher rahim normal saat hamil adalah seperti tabel berikut ini.
Usia kehamilan | Panjang serviks |
16–20 minggu | 4–4,5 cm |
24–28 minggu | 3,5–4 cm |
32–36 minggu | 3–3,5 cm |
Dapat Anda lihat bahwa panjang leher rahim yang makin memendek menunjukkan bahwa usia kehamilan makin tua dan waktu kelahiran makin dekat.
Akan tetapi, bila panjang leher rahim makin pendek dan tidak sesuai dengan usia kehamilan, kondisi ini menunjukkan risiko kelahiran prematur.
Panjang leher rahim bisa menentukan kelahiran prematur
Sejumlah studi sudah membuktikan bahwa semakin tidak sesuai panjang serviks dengan usia kehamilan, risiko Anda untuk melahirkan prematur akan makin besar.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi leher rahim sebelum hamil yaitu tertutup, panjang, dan keras teksturnya. Serviks akan melunak secara bertahap selama kehamilan berlangsung.
Saat tubuh Anda bersiap untuk melahirkan, panjang leher rahim akan berkurang dan pada akhirnya terbuka untuk memungkinkan bayi keluar dari dalam kandungan.
Namun, bila panjang serviks tidak normal alias terlalu pendek, hal ini bisa menyebabkan serviks mulai terbuka sebelum usia kehamilan 37 minggu dan kelahiran prematur bisa terjadi.
Penelitian yang diterbitkan Australasian Journal of Ultrasound in Medicine (2013) menyebutkan bahwa panjang serviks kurang dari 2,5 cm sebelum usia kehamilan 28 minggu berhubungan dengan kelahiran prematur.
Lebih lanjut, wanita dengan panjang serviks tidak normal yang mengalami kontraksi berisiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan prematur daripada wanita yang tidak mengalami kontraksi.
Pemeriksaan serviks harus dilakukan tiap dua minggu mulai dari usia kehamilan 16–24 minggu. Cara paling akurat untuk mengukur panjang serviks ialah melalui USG transvaginal.
Panjang leher rahim juga dapat diukur dengan USG perut. Akan tetapi, kondisi kandung kemih yang penuh bisa mengganggu pengukuran dan menyebabkan leher rahim tampak lebih panjang.
Dokter umumnya akan merekomendasikan Anda untuk melakukan prosedur ini bila pernah:
- mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya,
- melahirkan bayi prematur pada kehamilan sebelumnya, atau
- menjalani operasi serviks.