Rumornya, makan makanan pedas bisa bikin kontraksi pada ibu hamil. Hal ini sering dilakukan bila ibu hamil tidak kunjung menunjukkan tanda melahirkan, padahal waktunya sudah tiba.
Lantas, apa kata dunia medis tentang makanan pedas yang memicu persalinan?
Makanan pedas tidak bisa memicu persalinan
Banyak ibu hamil yang percaya bahwa makan makanan pedas memicu persalinan. Pasalnya, makanan pedas bikin perut mulas dan dipercaya merangsang kontraksi tanda melahirkan.
Makanan pedas juga disinyalir mampu merangsang tubuh untuk melepaskan hormon prostaglandin melalui proses pencernaan. Hal inilah yang akan memicu kontraksi pada rahim.
Namun, teori yang mengatakan bahwa mengonsumsi makanan pedas membantu mempercepat kelahiran tidak tepat dan ditolak mentah-mentah oleh dunia kedokteran.
Hingga saat ini, tidak ada hubungan antara makanan yang tersimpan di dalam lambung dengan kerja otot rahim untuk berkontraksi.
Beberapa jenis makanan, seperti buah kurma dan minyak jarak, memang bisa merangsang kontraksi. Akan tetapi, hasilnya belum cukup signifikan untuk membantu persalinan.
Satu-satunya cara yang dapat Anda andalkan untuk mempercepat kelahiran anak ialah dengan induksi medis di rumah sakit yang melibatkan obat-obatan.
Mengapa makanan pedas dipercaya bikin kontraksi?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Birth (2011) menunjukkan hasil survei terhadap 201 ibu hamil yang mencoba berbagai metode untuk mempercepat persalinannya.
Dari hasil survei tersebut, ada 102 wanita (50,7%) yang menggunakan sejumlah metode yang tidak disarankan, salah satunya dengan mengonsumsi makanan pedas (10,9%).
Lantas, mengapa ada banyak ibu hamil yang melaporkan bahwa makan makanan pedas dapat memicu persalinan? Hal ini mungkin berasal dari sugesti yang mereka dapatkan.
Beberapa orang dapat mengalami kram perut sehabis makan makanan pedas. Hal inilah yang sering kali dianggap sebagai tanda awal kontraksi.
Padahal, kram perut ini disebabkan oleh penumpukan gas dari gejala maag dan refluks asam lambung yang terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan pedas.
Keduanya merupakan masalah yang umum terjadi pada orang-orang yang makan makanan pedas, terutama bila perutnya memang sensitif.
Apakah ibu hamil tidak boleh makan pedas?
Pada dasarnya, makanan pedas tidak termasuk ke dalam pantangan makanan saat hamil. Jadi, ibu hamil boleh saja mengonsumsi makanan pedas.
Hal yang harus Anda perhatikan ialah porsinya. Pastikan Anda tidak makan pedas terlalu banyak karena hal ini malah akan menyebabkan sakit perut, diare, dan sensasi perut panas (heartburn) saat hamil.
Untuk menghindarinya, berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan bila Anda ingin makan pedas saat hamil.
- Jangan mengonsumsi makanan pedas saat kondisi perut kosong.
- Batasi porsi makanan pedas, terlebih bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Hindari makanan pedas sebelum tidur. Bila ingin, sebaiknya makan minimal tiga jam sebelumnya.
- Dampingi makanan pedas dengan segelas susu atau makanan bertepung (roti atau biskuit) untuk membantu meminimalkan rasa panas dalam perut.
- Makan satu sendok makan madu untuk mencegah heartburn setelah mengonsumsi makanan pedas.
Makanan pedas tidak bikin kontraksi, melainkan memicu gangguan pencernaan pada ibu hamil.
Jika tidak yakin dengan efek makan pedas pada tubuh, sebaiknya Anda cicip beberapa sendok dan tunggu reaksinya sebelum makan seporsi utuh.
Tidak semua ibu hamil merasakan efek buruk setelah makan pedas. Beberapa ibu dapat makan dengan nyaman tanpa perlu khawatir akan dampaknya pada diri dan janin.
Namun, penting untuk Anda ketahui bahwa menghindari makanan pedas tentu menjadi langkah terbaik untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan.
Tetap konsumsi makanan sehat yang direkomendasikan oleh dokter agar kebutuhan gizi Anda dan janin tetap tercukupi dengan baik.
Kesimpulan
- Tidak benar bahwa makan makanan pedas bisa bikin kontraksi yang memicu persalinan.
- Konsumsi makanan pedas pada ibu hamil bisa menyebabkan kram perut yang sering disalahartikan sebagai tanda awal kontraksi.
- Ibu hamil tetap boleh makan makanan pedas, asalkan tetap memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk diri dan janin dalam kandungan.
[embed-health-tool-due-date]