backup og meta

Vernix Caseosa, Lapisan Putih pada Bayi Saat Dilahirkan

DefinisiKapan vernix caseosa mulai diproduksi?PenyebabManfaat

Pernah melihat bayi terlahir dengan tubuh yang dipenuhi lapisan putih? Tenang, ini adalah hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir. Dalam dunia medis, lapisan seperti lilin ini disebut vernix caseosa. Bagaimana lapisan ini bisa muncul dan adakah manfaatnya untuk bayi? Simak jawabannya di sini.

Vernix Caseosa, Lapisan Putih pada Bayi Saat Dilahirkan

Apa itu vernix caseosa?

Vernix caseosa atau vernik kaseosa adalah zat berwarna putih seperti lilin atau keju yang menutupi kulit janin dan masih menempel sampai ketika ia dilahirkan.

Zat ini terdiri dari sebum yang diproduksi oleh kelenjar sebasea (kelenjar minyak) serta sel-sel kulit janin yang telah mengelupas. Zat ini menjadi basah karena cairan ketuban di sekeliling janin.

Sebagian besar atau sekitar 80% kandungan vernik kaseosa adalah air, sedangkan sisanya sekitar 10% adalah lemak dan 9% merupakan protein.

Diperkirakan bahwa sekitar 29% dari protein dalam lapisan putih ini memiliki sifat antimikroba sehingga dapat melindungi bayi Anda.

Tak jarang, vernik kaseosa juga terpapar darah dari Miss V yang robek atau akibat prosedur episiotomi.

Meski begitu, Lamaze International menyebutkan bahwa tidak semua bayi memiliki vernik saat lahir. Lokasi dan ketebalan vernix caseosa pun bisa bergam.

[embed-health-tool-due-date]

Kapan vernix caseosa mulai diproduksi?

Vernik kaseosa mulai diproduksi sejak bayi masih berada di dalam kandungan, tepatnya ketika usia kehamilan memasuki 21 minggu. Produksi zat ini kemudian memuncak selama trimester tiga.

Seiring dengan produksi vernik kaseosa, paru-paru janin semakin matang dan mulai memproduksi zat bernama surfaktan. Zat ini bisa melepas lapisan vernik dari tubuh janin dan menyebabkan air ketuban menjadi lebih keruh.

Itulah salah satu alasan mengapa keberadaan dan ketebalan vernix caseosa pada setiap bayi yang baru lahir bisa berbeda. Bayi yang lahir prematur cenderung memiliki lebih banyak vernik saat dilahirkan.

Sementara itu, bayi yang terlahir postterm (usia 42 minggu atau lebih) biasanya tidak memiliki terlalu banyak vernik.

Pada beberapa bayi, vernik bisa menutupi seluruh permukaan kulit, sedangkan yang lain mungkin hanya pada lipatan tubuh.

Namun, tenang saja, sebab keberadaan vernik tidak memengaruhi kesehatan bayi. Bayi Anda tetap bisa lahir dengan sehat meskipun tidak memiliki vernik.

Apa penyebab munculnya vernik kaseosa?

aktivitas janin dalam kandungan

Vernix caseosa muncul sebagai bagian dari perkembangan kulit janin selama masa kehamilan. Pertumbuhan kulit janin itu sendiri akan dimulai sejak janin berusia tiga minggu.

Lapisan pertama yang terbentuk adalah epidermis atau jaringan kulit terluar yang terdiri atas satu lapisan sel yang berkembang dari ektoderm embrio. Epidermis berkembang menjadi periderm ketika janin berusia 11 bulan.

Sel-sel periderm akan terus berganti hingga janin berusia 21 minggu. Di usia ini, periderm yang terlepas digantikan oleh stratum korneum.

Sel periderm yang lepas ini kemudian bercampur dengan sebum yang diproduksi oleh kelenjar sebasea janin. Campuran keduanya inilah yang membentuk vernik kaseosa.

Adapun produksi sebum itu sendiri merupakan bagian dari sistem endokrin janin.

Apa fungsi dan manfaat vernix caseosa untuk bayi?

Bayi yang terlahir tanpa vernik kaseosa memang tetap bisa sehat. Meski begitu, lapisan putih-putih pada bayi baru lahir ini ternyata bisa memberikan berbagai manfaat berikut.

1. Melindungi bayi dari infeksi

Protein dalam zat vernik memiliki sifat antimikroba. Artinya, vernik dapat melindungi bayi dari infeksi yang mungkin terjadi di dalam rahim dan ketika baru lahir.

Beberapa penyakit infeksi yang bisa menyerang bayi baru lahir adalah pneumonia yang disebabkan Streptococcus grup B dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.

Itulah mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menunda mandi pertama bayi hingga 24 jam setelah lahir.

2. Mengatur suhu tubuh

Suhu di dalam rahim umumnya hangat, yaitu sekitar 37° Celsius. Sementara itu, suhu ruangan bersalin biasanya mencapai sekitar 21° Celsius.

Perbedaan suhu yang signifikan ini membuat bayi berisiko mengalami hipotermia saat dilahirkan. Kabar baiknya, vernik kaseosa bisa membantu mengatur dan menstabilkan suhu tubuh bayi.

Dengan begini, si Kecil bisa lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan suhu dari dalam rahim.

3. Menjaga kelembapan kulit

Bukan cuma tentang suhu, kulit bayi pun perlu beradaptasi dengan lingkungan begitu ia dilahirkan.

Terkait hal ini, fungsi vernix caseosa adalah melindungi serta menjaga kelembapan kulit bayi saat lahir. Cara alami ini akan mengurangi penggunaan losion atau pelembap untuk bayi Anda.

Vernik sebenarnya juga sudah membantu melindungi kulit janin dari kelembapan yang hilang akibat air ketuban selama di dalam rahim.

4. Mempermudah proses persalinan

Lapisan vernik ternyata bisa membantu melancarkan proses persalinan normal atau pervaginaan. Vernik yang menempel pada tubuh bayi akan bertindak sebagai pelumas untuk memudahkannya melewati jalan lahir.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir ketika melihat kulit bayi baru lahir dipenuhi oleh lapisan putih.

Jika memang ada hal yang membahayakan, dokter akan langsung memberitahu Anda dan memberikan penanganan.

Kesimpulan

  • Vernix caseosa adalah zat berwarna putih yang menempel pada kulit bayi baru lahir. Lapisan ini mulai menutupi kulit janin ketika mereka berusia 21 minggu.
  • Vernik kaseosa terdiri dari sel-sel periderm yang lepas dan sebum yang diproduksi oleh kelenjar sebasea. Bayi yang terlahir tanpa vernix caseosa tetap bisa lahir dan tumbuh dengan sehat.
  • Beberapa manfaat vernix caseosa adalah melindungi bayi dari infeksi, mengatur suhu tubuh, dan menjaga kelembapan kulit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mardini, J., Rahme, C., Matar, O., Abou Khalil, S., Hallit, S., & Fadous Khalife, M. (2020). Newborn’s first bath: Any preferred timing? A pilot study from Lebanon. BMC Research Notes13(1). Retrieved 21 August 2025, from https://doi.org/10.1186/s13104-020-05282-0

Bamalan, O.A., Menezes, R. G. (2023). Vernix Caseosa. StatPearls Publishing. Retrieved 21 August 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559238/

Baby’s First Bath, and Why it Can Wait. (n.d.). Beebe Healthcare. Retrieved 21 August 2025, from https://www.beebehealthcare.org/health-hub/womens-health-blog/babys-first-bath-and-why-it-can-wait

Bathing your baby. (n.d.). HealthyChildren.org. Retrieved 21 August 2025, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/bathing-skin-care/Pages/Bathing-Your-Newborn.aspx

Birth terminology explained: Vernix. (2021, March 17). Lamaze International. Retrieved 21 August 2025, from https://www.lamaze.org/Giving-Birth-with-Confidence/GBWC-Post/birth-terminology-explained-vernix-1

First sight of your newborn after a routine vaginal delivery. (n.d.). HealthyChildren.org. Retrieved 21 August 2025, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/delivery-beyond/Pages/Routine-Vaginal-Delivery.aspx

Versi Terbaru

01/09/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengenal Lanugo, Rambut Halus yang Muncul pada Bayi Baru Lahir

Berapa Kadar Bilirubin Normal pada Bayi Baru Lahir?


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Ihda Fadila · Diperbarui 01/09/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan