Beberapa jam pertama pascapersalinan merupakan masa yang sangat penting bagi ibu dan bayi. Tenaga medis yang menangani persalinan harus memastikan bahwa bayi cukup sehat dan stabil untuk dibawa pulang ke rumah. Karena itulah, mereka akan melakukan serangkaian perawatan bagi bayi baru lahir.
Perawatan yang segera dilakukan pada bayi baru lahir
Perawatan bagi bayi baru lahir bertujuan agar bayi berada dalam kondisi yang optimal sekaligus memberikan ketenangan untuk kedua orangtua sebelum pulang.
Penasaran dengan apa yang dilakukan setelah bayi lahir? Inilah beberapa di antaranya.
1. Sedot lendir
Ketika bayi baru lahir, tenaga medis akan segera menggunakan alat pengisap khusus untuk menyedot keluar cairan dari mulut dan hidung bayi.
Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan lendir dan cairan ketuban dari saluran napas agar si Kecil mampu bernapas sendiri.
Tubuh bayi juga akan dibersihkan dari sisa-sisa lendir yang menempel, kemudian dikeringkan menggunakan kain yang lembut.
Bayi baru lahir tidak mampu mengendalikan suhu tubuhnya dengan baik. Jadi, sangat penting untuk memastikan bayi Anda tetap hangat dan kering.
2. Tes Apgar
Tes Apgar dilakukan untuk menilai keadaan bayi pada menit pertama dan menit kelima setelah tali pusat dipotong.
Kriteria penilaian dalam skor Apgar terdiri dari appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks gerak), activity (aktivitas otot), dan respiration (pernapasan).
Nilai Apgar berkisar dari 0 sampai 10. Bayi yang memperoleh nilai di atas 7 umumnya dianggap sehat. Sebagian besar bayi yang sehat mendapatkan nilai 8 atau 9.
Dokter atau perawat akan memperlihatkan bayi Anda untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Selanjutnya, dokter akan melakukan perawatan lanjutan untuk bayi baru lahir.
Akan tetapi, bila bayi Anda memiliki skor Apgar yang rendah, dokter akan mencari tahu penyebabnya dengan melakukan pengujian lebih lanjut sebelum membawanya kepada Anda.
3. Menimbang dan mengukur panjang bayi
Tenaga medis akan menimbang berat badan bayi kurang dari setengah jam setelah dilahirkan.
Ini dilakukan guna mencegah pengukuran yang tidak tepat akibat penguapan cairan pada tubuh bayi yang terjadi karena perubahan suhu.
Berbeda dengan pengukuran berat badan lahir yang harus dilakukan segera, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala justru tidak harus dilakukan pada saat itu juga.
Tenaga medis mungkin mengukur tinggi badan dan lingkar kepala bayi beberapa jam kemudian.
4. Inisiasi menyusu dini
Setelah memastikan bayi baik-baik saja, proses selanjutnya adalah inisiasi menyusu dini (IMD), yakni pemberian ASI dalam 30 menit sampai satu jam setelah bayi lahir.
Prosedur ini dilakukan dengan meletakkan bayi pada dada ibu. Si Kecil akan dibiarkan dalam keadaan telanjang sehingga terjadi interaksi dari kulit ke kulit (skin to skin contact).
Kemudian, bayi akan dibiarkan mencari sendiri serta mendekati puting susu ibu agar ia bisa menyusu untuk pertama kalinya.
Anda dianjurkan untuk tidak membantu dan sengaja mendorong bayi mendekati puting. Biarkan keseluruhan proses interaksi antara ibu dan bayi baru lahir ini berjalan alami.
IMD akan berlangsung selama bayi masih mengisap puting ibu dan akan selesai sendiri setelah bayi melepaskan isapan dari puting ibu.
5. Rawat gabung
Rawat gabung adalah metode perawatan dengan membiarkan ibu dan bayinya terus-menerus bersama di dalam satu ruangan.
Perawatan ini mendukung IMD karena diketahui dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rawat gabung juga bisa membantu membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Makin banyak waktu ibu bersama bayinya, makin cepat pula keduanya dapat saling mengenal.
Dengan cara ini, bayi mendapatkan ASI eksklusif dengan lebih optimal dan ibu bisa lebih siap untuk merawat bayi di rumah.
Kriteria dan syarat rawat gabung
Tidak semua bayi baru lahir boleh menjalani rawat gabung. Beberapa kriteria dan syarat yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. - Bayi normal dan tidak memiliki cacat bawaan berat.
- Nilai Apgar pada menit ke-5 lebih dari 7.
- Berat badan lahir antara 2.500–4.000 gram.
- Usia kehamilan 37–42 minggu.
- Keadaan bayi stabil dan ibu sehat.
6. Mengoleskan salep mata
Bayi biasanya akan diberikan salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi mata dari jalan lahir.
Prosedur ini umumnya dapat ditunda sampai satu jam sehingga Anda punya kesempatan untuk menyusui terlebih dahulu.
Dahulu, salep mata yang digunakan mengandung zat perak nitrat. Sayangnya, jenis salep mata dengan kandungan senyawa tersebut justru membuat mata bayi panas.
Sebagai gantinya, dokter menggunakan eritromisin yang jauh lebih aman dibanding perak nitrat.
Meski untuk mencegah terjadinya infeksi dari jalan lahir, prosedur ini juga dapat dilakukan pada bayi yang lahir melalui operasi caesar.
7. Memberikan vitamin K1 dan vaksin hepatitis B
Sistem pembekuan darah bayi baru lahir masih belum sempurna. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko si Kecil mengalami perdarahan setelah dilahirkan.
Untuk mencegah hal tersebut, semua bayi baru lahir akan diberikan suntikan vitamin K1, terutama yang lahir dengan berat badan rendah.
Umumnya, tindakan ini diberikan setelah IMD atau sebelum bayi mendapatkan imunisasi hepatitis B.
Imunisasi hepatitis B (HepB) pertama diberikan segera setelah bayi lahir dan sebelum berumur 24 jam. Selanjutnya, vaksin ini akan diberikan kembali saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan.
8. Memandikan bayi
Setelah suhu tubuh si Kecil stabil setidaknya selama beberapa jam, perawat dapat memandikan bayi Anda menggunakan air hangat suam-suam kuku.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan untuk menunda mandi pertama bayi hingga 24 jam setelah lahir.
Perawatan bayi baru lahir ini bisa memakan waktu yang sedikit agak lama karena bekas lapisan lemak yang menempel pada kulit bayi biasanya sulit untuk dibersihkan.
Setelah tubuhnya bersih, selanjutnya bayi akan dikeringkan, dipakaikan pakaian, dan dibedong agar tubuhnya tetap hangat.
9. Melakukan cap telapak kaki
Sebelum si Kecil keluar dari ruang bersalin, perawat akan melakukan cap telapak kaki sebagai identitas bayi. Ini dilakukan agar bayi Anda tidak tertukar dengan bayi lainnya.
Tindakan ini dilakukan dengan hati-hati menggunakan tinta khusus yang aman untuk kulit bayi.
Sebagian besar rumah sakit dan klinik bersalin akan membuat dua salinan cap telapak kaki. Satu untuk arsip rumah sakit dan yang lainnya untuk dokumen pribadi keluarga.
Berbagai perawatan bayi baru lahir di atas merupakan upaya guna memastikan keamanan dan kenyamanan bayi baru lahir sebelum pulang ke rumah.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, bicarakan secara langsung dengan dokter atau perawat yang menangani Anda di rumah sakit.
Kesimpulan
Perawatan bayi baru lahir di rumah sakit meliputi sedot lendir, tes Apgar, rawat gabung, inisiasi menyusui dini (IMD), hingga imunisasi. Perawatan ini akan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional bayi sekaligus membantu ibu mempersiapkan perawatan bayi di rumah.
[embed-health-tool-due-date]