Sesuai dengan namanya, tes kesuburan ini dilakukan dengan menggunakan ultrasound. Berbeda dengan tes kesuburan menggunakan sinar X-ray, teknik USG tidak menggunakan sinar radiasi. Hal ini menandakan tes kesuburan ini tidak memiliki efek samping yang dapat membahayakan Anda.
Saat menjalani tes kesuburan USG transvaginal, dokter akan meminta Anda untuk mengganti pakaian Anda dengan pakaian rumah sakit. Lalu, pada saat menjalani tes kesuburan untuk wanita ini ini, Anda akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi lutut tertekuk.
Setelah itu, sebuah alat bernama transduser akan dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berbentuk seperti tongkat pipih yang ukurannya sedikit lebih besar dibanding sebuah tampon.
Sebelum alat ini dimasukkan ke dalam vagina Anda saat tes kesuburan, dokter akan membalut transduser dengan sebuah kondom dan mengolesinya dengan gel terlebih dahulu.
Saat berada di dalam vagina, alat ini akan memberikan informasi secara langsung ke monitor dalam bentuk gambar-gambar.
Gambar yang tertangkap oleh alat ini selama tes kesuburan untuk wanita ini akan ditayangkan langsung pada layar tersebut sehingga Anda bisa melihat kondisi di dalam rahim Anda saat itu juga.
Tujuan USG transvaginal adalah untuk melihat kesehatan organ kandungan, baik pada rahim, ovarium (indung telur), tuba falopi (saluran telur), atau organ reproduksi lainnya.
2. Pemeriksaan hormon
Pemeriksaan hormon dalam tes kesuburan untuk wanita yang ingin menjalani program hamil, sebetulnya tidak wajib. Hal ini tergantung pada keluhan dan masalah kesuburan yang ditemukan oleh dokter saat tes USG transvaginal.
Jika penyebab sulit hamil pada wanita adalah kista cokelat yang ukurannya cukup besar. Gangguan kesehatan ini tentunya hanya bisa diatasi dengan operasi kista, bukan dengan tes hormon untuk kesuburan.
Lain halnya jika penyebab sulit hamil pada wanita karena siklus menstruasi yang kacau, kualitas sel telur yang tidak optimal, atau sel telur yang sangat sedikit, maka barulah pemeriksaan hormon akan dilakukan.
Selain melihat kemungkinan gangguan hormon pada wanita, tes kesuburan ini biasanya lebih dibutuhkan untuk pasangan suami istri yang ingin menjalani prosedur bayi tabung.
Tes kesuburan untuk pria

Beberapa jenis tes kesuburan untuk pria yang mungkin dilakukan, seperti:
1. Analisis sperma
Ini merupakan tes kesuburan untuk pria paling dasar dan paling penting. Tes kesuburan untuk pria ini dilakukan untuk menilai kuantitas dan kualitas sperma, baik dari segi jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.
Sebelum menjalani tes kesuburan untuk pria dengan analisis sperma untuk kesuburan, pria dianjurkan untuk puasa seks selama tiga sampai lima hari terlebih dahulu. Tujuannya adalah supaya jumlah spermanya mencukupi dan matang saat dilakukan analisis sperma nanti.
Sperma yang diejakulasikan oleh suami untuk dianalisis sebenarnya adalah sperma yang diproduksi sejak tiga bulan yang lalu.
Kalau hasil tes analisis sperma untuk kesuburan ini tidak bagus, maka suami tidak bisa lagi beralasan bahwa ia sedang kecapekan, stres, atau kurang fit pada saat itu. Jadi, kondisi sperma saat ini merupakan gambaran dari pola hidup tiga bulan sebelumnya.
2. Pemeriksaan hormon dan tes darah
Dua jenis pemeriksaan ini juga termasuk ke dalam tes kesuburan untuk pria. Tes hormon dan darah ini akan dilakukan sesuai indikasi bila ditemukan kelainan pada pada tes kesuburan pria lainnya, yaitu analisis sperma.
Bila pasangan suami istri ingin menjalani program bayi tabung, maka biasanya tes hormon untuk kesuburan pada pria tidak perlu dilakukan.
3. USG
USG pada tes kesuburan untuk pria sebetulnya tidak umum dilakukan oleh dokter kandungan, sebab biasanya hanya akan dilakukan oleh dokter spesialis andrologi atau dokter spesialis urologi.
USG pada pria dilakukan untuk melihat adanya tumor, penyumbatan saluran reproduksi, maupun pelebaran pembuluh darah.
Salah satu manfaat USG untuk pria adalah untuk melihat kemungkinan varikokel, yaitu pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum alias buah zakar yang melapisi testis. Kondisi ini dapat menyebabkan kualitas sperma menjadi tidak optimal dan memicu infertilitas.
Jika semua hasil pemeriksaannya normal, apa yang disarankan oleh dokter?
Setelah menjalani tes kesuburan untuk wanita atau tes kesuburan untuk pria, tak perlu bingung saat hasil tes menunjukkan kondisi normal alias subur. Nyatanya, ada sekitar 10 persen kasus sulit hamil yang tidak diketahui penyebabnya.
Hal ini dapat terjadi karena tidak semua jenis pemeriksaan medis akan dilakukan untuk pasangan suami istri. Kalau semua pemeriksaan dilakukan, maka ini tentu akan menghabiskan banyak biaya, waktu, dan tidak efektif untuk pasien.
Masalah kesuburan Anda maupun pasangan bisa saja terdapat pada subseluler atau submolekuler, yaitu partikel paling kecil yang sudah menyangkut DNA atau kromosom.
Itulah sebabnya, masalah kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya akan langsung diarahkan kepada program bayi tabung.
Bila salah satu ada yang tidak subur, apa yang disarankan oleh dokter?
Bila ternyata ada salah satu pihak yang tidak subur, baik tes kesuburan wanita atau pria, dokter akan memastikan dulu apa penyebab ketidaksuburan tersebut. Hal ini akibat kelainan rongga rahim wanita atau kelainan sperma pria.
Faktor yang kasat mata dan sering memengaruhi kesuburan adalah obesitas. Artinya, bila salah satu pasangan mengalami obesitas, maka proses pembuahan pun cenderung lebih sulit.
Secara statistik, wanita atau pria yang mengalami obesitas meningkatkan risiko sulit hamil sekitar 30 persen daripada yang tidak obesitas.
Dari hasil pemeriksaan, dokter akan mempertimbangkan pengobatan kesuburan mana yang sesuai, baik itu terapi kesuburan terlebih dahulu, hingga inseminasi, atau bayi tabung.
Pemeriksaan kesuburan biasanya juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan lain seperti kista atau tumor kandungan (miom).
Sebagai contoh, jika pria memiliki jumlah sperma terlalu sedikit atau pergerakan spermanya tidak bagus. Biasanya, dokter akan mempertimbangkan dulu apakah masih ada peluang untuk bisa membuahi dengan normal atau tidak.
Jadi, solusi yang akan diberikan bisa dengan suplementasi terlebih dahulu atau dengan langsung meningkatkan kualitas spermanya melalui proses inseminasi atau bayi tabung setelah menikah.
Tes kesuburan dapat dilakukan baik tes kesuburan untuk wanita atau pria, guna memastikan masalah yang dapat menurunkan kemungkinan hamil. Konsultasi ke dokter untuk tes kesuburan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar