Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Histerosalpingografi (HSG) adalah prosedur X-ray yang bisa melihat isi rahim, tuba falopi dan area di sekitarnya. Tes HSG ini sering dilakukan pada wanita yang susah hamil atau mengalami infertilitas.
Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists, pemeriksaan HSG sering digunakan untuk melihat apakah saluran tuba falopi hanya tersumbat sebagian atau seluruhnya.
Tidak hanya itu saja, histerosalpingografi juga dapat menunjukkan apakah bagian dalam rahim memiliki ukuran serta bentuk yang normal. Semua ini dapat menyebabkan masalah kesuburan dan masalah kehamilan nantinya.
Prosedur atau cek dengan HSG ini sebaiknya digunakan beberapa bulan setelah melakukan prosedur sterilisasi tuba. Hal ini untuk memastikan bahwa saluran tuba telah diperbaiki sepenuhnya.
Jika Anda susah hamil atau telah mengalami masalah kehamilan, misalnya keguguran berkali-kali, dokter mungkin merekomendasikan tes ini. Hal ini karena histerosalpingografi (HSG) dapat membantu mendiagnosis penyebab infertilitas.
Jika Anda telah menjalani operasi tuba falopi, dokter mungkin merekomendasikan pula prosedur HSG untuk memeriksa apakah operasi berhasil.
Salah satunya ketika menjalani ligasi tuba—prosedur yang menutup tuba falopi—dokter mungkin melakukan prosedur ini untuk memastikan bahwa tuba tertutup dengan baik.
Sama hal nya dengan memeriksa apakah pembalikan ligasi tuba berhasil sehingga tuba falopi terbuka kembali.
Perlu pula diperhatikan apabila histerosalpingografi sebaiknya tidak dilakukan ketika wanita mempunyai kondisi seperti di bawah ini:
Sebelum melakukan pemeriksaan histerosalpingografi (HSG), dokter akan memberikan inforasi tambahan mengenai prosedur lainnya yang juga bisa dilakukan.
Seperti laparoskopi yang bisa melihat kondisi organ perut serta panggul bagian dalam seperti tuba falopi tetapi pemulihan lebih cepat dibanding operasi besar.
Ada pula prosedur histeroskopi yang juga bisa melihat dan memeriksa organ bagian dalam seperti rahim, tetapi tidak bisa memeriksa tuba falopi. Lalu, prosedur sonohisterografi (SHG) yang juga bisa memeriksa kondisi rahim.
Sedangkan histerosalpingografi (HSG) dapat melihat juga memeriksa kondisi rahim serta tuba falopi. Namun, tidak dapat mengevaluasi jumlah sperma rendah atau ketidakmampuan pembuahan sel telur yang sudah dimasukkan ke dalam rahim.
Mungkin salah satu dari Anda mencari tahu apakah setelah pemeriksaan HSG atau histerosalpingografi bisa langsung hamil. Hal ini diklaim masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dijadikan tes kesuburan.
Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan kesuburan setelah 3 bulan dilakukannya prosedur HSG. Lalu, perlu dilihat kembali tindakan seperi apa yang dilakukan karena kebanyakan dokter melakukan tes ini untuk diagnosis.
Prosedur HSG paling baik dilakukan seminggu setelah menstruasi tetapi sebelum ovulasi untuk memastikan Anda tidak hamil selama pemeriksaan. Prosedur ini tidak boleh dilakukan bila Anda memiliki kondisi radang aktif.
Anda harus memberitahu ahli fisik atau ahli teknologi bila Anda mengalami infeksi pelvis kronis atau penyakit menular seksual yang tidak terobati pada saat prosedur.
Di malam sebelum prosedur, Anda mungkin akan disuruh mengonsumsi antibiotik serta obat pencahar atau enema untuk mengosongkan usus, sehingga rahim dan struktur sekitar bisa terlihat dengan jelas.
Anda harus memberi tahu ahli fisik tentang obat apapun yang digunakan dan apakah ada alergi, terutama terhadap iodine, serta penyakit atau kondisi medis lainnya baru-baru ini.
HSG biasanya dilakukan oleh ahli radiasi di dalam ruang X-ray di rumah sakit atau klinik. Ahli teknologi radiasi dan perawat mungkin membantu dokter.
Ginekologis atau dokter spesialis kesuburan (endokrinologis reproduktif) mungkin juga membantu dalam tes ini.
Sebelum memulai prosedur ini, Anda mungkin diberikan penenang atau ibuprofen (macam Advil) agar tetap rileks dan mengistirahatkan rahim sehingga tidak akan kram selama tes. Lalu, kantung kemih juga akan dikosongkan.
Berikut prosedur histerosalpingografi (HSG) yang akan dilakukan:
Setelah tes histerosalpingografi (HSG), ada kemungkinan Anda mengalami keputihan yang cukup lengket karena sebagian cairan keluar dari rahim. Cairan ini pun mungkin akan bercampur dengan darah.
Anda bisa menggunakan pembalut atau pantyliner untuk mengatasinya. Lalu, mungkin Anda juga akan mengalami beberapa hal di bawah ini:
Segera temui dokter apabila beberapa hal di atas terasa semakin parah.
Histerosalpingografi (HSG) dianggap sebagai salah satu prosedur yang sangat aman. Namun, pada kondisi tertentu bisa saja terjadi komplikasi cukup serius.
Perlu diketahui hal ini hanya terjadi 1% dari seluruh pasien yang pernah melakukannya.
Berikut beberapa efek samping atau komplikasi setelah melakukan HSG yang mungkin saja bisa terjadi:
Konsultasikan dan temui dokter apabila Anda mengalami demam serta perdarahan yang hebat setelah melakukan prosedur yang menjadi salah satu tes kesuburan ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar