Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Navigation

Torsio Testis

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 09/02/2021

Torsio Testis

Definisi torsio testis

Torsio testis adalah kondisi di mana testis mengalami puntiran dan terbelit tali-tali kristal.

Testis merupakan bagian dari kelenjar reproduksi pria yang terletak di dalam skrotum. Fungsi testis adalah sebagai tempat untuk produksi dan penyimpanan sperma. Selain itu, testis juga terlibat dalam sistem endokrin untuk memproduksi hormon testosteron.

Testis menggantung di tempatnya berkat tali-tali kristal. Tali kristal pengikat ini mengandung pembuluh darah dan saraf ke testis. Bagian ini terhubung ke saluran endokrin lain, seperti saluran sperma.

Belitan tali-tali kristal dapat memotong suplai darah ke dalam testis. Apabila terus terbelit dan tidak segera ditangani, maka kondisi ini berisiko pada pengangkatan testis. Prosedur ini tentu akan meningkatkan risiko masalah kesuburan pria (infertilitas).

Torsio testis dapat terjadi tiba-tiba tanpa alasan atau karena cedera. Kondisi ini juga dapat terjadi berkaitan dengan faktor bawaan.

Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?

Torsio testis jarang terjadi, namun kondisi ini cenderung darurat dan butuh penanganan segera. Dikutip dari American Urological Association, sekitar 1 dari 4.000 pria di bawah 25 tahun yang mengidap kondisi ini cenderung terjadi secara spontan atau datang tiba-tiba.

Kondisi darurat ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi paling sering pada pria muda berusia 12-18 tahun. Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi yang baru lahir. Konsultasikanlah pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda & gejala torsio testis

Berikut beberapa tanda dan gejala torsio testis yang umumnya dirasakan penderita:

  • Perasaan sakit yang intens yang tiba-tiba pada skrotum, terkadang dapat hilang namun sering timbul kembali
  • Posisi testis lebih tinggi dari biasanya atau sudut rotasinya tak seperti biasa
  • Pembengkakan skrotum yang diikuti warna gelap atau kemerahan
  • Testis lebih besar sebelah
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Rasa sakit
  • Demam

Mungkin gejala-gejala lainnya yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Kapan sebaiknya harus periksa ke dokter?

Torsio testis dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada awalnya. Namun apabila dibiarkan dapat mengakibatkan gangren (jaringan tubuh yang mati) karena kurangnya peredaran darah ke testis.

Saat dideteksi pertama kali, berarti Anda sedang dalam kondisi darurat sehingga memerlukan operasi segera untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Hubungi dokter Anda secepatnya apabila merasakan hal-hal, seperti:

  • Merasa sangat sakit dan timbul testis bengkak secara tiba-tiba.
  • Merasa timbulnya tumor testis.
  • Demam, perdarahan, atau rasa sakit setelah operasi.

Penyebab torsio testis

Belum jelas mengenai alasan kenapa seseorang bisa mengalami kondisi ini. Ada beberapa penyebab torsio testis yang umumnya dialami, yakni faktor bawaan dan cedera.

1. Faktor bawaan

Kebanyakan kasus ini dialami pria karena adanya faktor genetik atau faktor bawaan yang disebut kelainan bell clapper.

Dikutip dari KidsHealth, anak-anak dengan kelainan ini sejak lahir memiliki kondisi testis yang tidak menempel pada skrotum. Hal ini berakibat testis dapat bergerak bebas dan meningkatkan risiko terbelit tali kristal di dalamnya.

Jika memiliki riwayat keluarga yang mengalami torsio testis atau kelainan kelamin lainnya, hal ini perlu diwaspadai.

2. Cedera

Torsio testis dapat terjadi kapan saja. Cedera yang terjadi pada pangkal paha dan sekitar area testis, misal saat berolahraga atau kecelakaan, dapat menjadi pemicu.

Hal-hal lain seperti suhu udara yang dingin dan pertumbuhan testis selama masa pubertas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya torsio testis pada pria.

Faktor risiko torsio testis

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami torsio testis, di antaranya:

  • Remaja berusia 12-18 tahun lebih berisiko mengalaminya.
  • Pernah mengalami dan kemudian hilang sendiri (intermittent torsion and detorsion) tanpa pengobatan, Anda memiliki risiko lebih tinggi.
  • Riwayat keluarga mengidap torsio testis atau kelainan kelamin lainnya.

Obat & pengobatan torsio testis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Jika Anda mengalami kondisi ini, maka harus segera melakukan operasi sebagai pengobatan medis torsio testis untuk menghindari kerusakan permanen atau hilangnya testis.

1. Operasi

Idealnya penanganan darurat untuk torsio testis dilakukan 4-6 jam setelah rasa sakit timbul. Ahli bedah akan mengangkat ikatan yang membelit testis dan mengembalikan testis ke posisi normal. Prosedur operasi ini umumnya menggunakan jalur operasi orchidopexy.

Dikarenakan kondisi testis masih normal dan tidak diangkat, seksualitas serta kemampuan untuk bereproduksi tidak akan terganggu.

2. Pengangkatan testis

Apabila operasi ditunda lebih dari 12 jam setelah rasa sakit dimulai, jaringan testis yang tidak mendapat aliran darah lama-kelamaan rusak dan kemungkinan tidak dapat diselamatkan.

Testis yang sudah tidak lagi berfungsi ini akan diangkat melalui operasi orchiectomy. Sementara testis yang tersisa akan diperbaiki untuk menghindari torsio testis ke depannya.

Setelah operasi, disarankan untuk berbaring di tempat tidur dan mungkin Anda akan memerlukan peralatan pendukung atau kain cawat untuk skrotum untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan pembengkakan.

Hindari mengangkat benda berat, olahraga, dan hubungan seksual sementara. Konsultasikan dengan dokter selama proses pemulihan hingga Anda bisa beraktivitas normal kembali.

Apa saja tes yang umum dilakukan untuk diagnosis kondisi ini?

Dokter akan melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Ultrasonografi (USG) mungkin akan digunakan untuk mendiagnosis, mengidentifikasi, dan mengeliminasi kondisi lain.

Bila Anda mengidap torsio testis, hasil gambar akan menunjukkan peredaran darah yang berkurang ke dalam testis sehingga butuh melakukan prosedur medis segera.

Pada beberapa kondisi, dokter juga dapat melakukan tes urine. Hal ini berfungsi untuk memeriksa ada tidaknya infeksi yang terjadi, terutama dari bagian testis atau epididimis.

Pengobatan di rumah untuk torsio testis

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi torsio testis, di antaranya:

  • Minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi rasa sakit pasca-operasi.
  • Membatasi aktivitas untuk sementara waktu, terlebih apabila operasi dilakukan pada kedua testis.
  • Menghindari untuk berpartisipasi dalam olahraga berat, karena hantaman kuat dapat menyebabkan cedera testis dan membelit kembali ikatan testis.

Dikarenakan penyebabnya belum pasti, hingga saat ini cara mencegah torsio testis adalah melalui prosedur operasi agar kondisi ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Bila ada pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 09/02/2021

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan