Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Torsio testis adalah kondisi di mana testis mengalami puntiran dan terbelit tali-tali kristal.
Testis merupakan bagian dari kelenjar reproduksi pria yang terletak di dalam skrotum. Fungsi testis adalah sebagai tempat untuk produksi dan penyimpanan sperma. Selain itu, testis juga terlibat dalam sistem endokrin untuk memproduksi hormon testosteron.
Testis menggantung di tempatnya berkat tali-tali kristal. Tali kristal pengikat ini mengandung pembuluh darah dan saraf ke testis. Bagian ini terhubung ke saluran endokrin lain, seperti saluran sperma.
Belitan tali-tali kristal dapat memotong suplai darah ke dalam testis. Apabila terus terbelit dan tidak segera ditangani, maka kondisi ini berisiko pada pengangkatan testis. Prosedur ini tentu akan meningkatkan risiko masalah kesuburan pria (infertilitas).
Torsio testis dapat terjadi tiba-tiba tanpa alasan atau karena cedera. Kondisi ini juga dapat terjadi berkaitan dengan faktor bawaan.
Torsio testis jarang terjadi, namun kondisi ini cenderung darurat dan butuh penanganan segera. Dikutip dari American Urological Association, sekitar 1 dari 4.000 pria di bawah 25 tahun yang mengidap kondisi ini cenderung terjadi secara spontan atau datang tiba-tiba.
Kondisi darurat ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi paling sering pada pria muda berusia 12-18 tahun. Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi yang baru lahir. Konsultasikanlah pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Berikut beberapa tanda dan gejala torsio testis yang umumnya dirasakan penderita:
Mungkin gejala-gejala lainnya yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Torsio testis dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada awalnya. Namun apabila dibiarkan dapat mengakibatkan gangren (jaringan tubuh yang mati) karena kurangnya peredaran darah ke testis.
Saat dideteksi pertama kali, berarti Anda sedang dalam kondisi darurat sehingga memerlukan operasi segera untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Hubungi dokter Anda secepatnya apabila merasakan hal-hal, seperti:
Belum jelas mengenai alasan kenapa seseorang bisa mengalami kondisi ini. Ada beberapa penyebab torsio testis yang umumnya dialami, yakni faktor bawaan dan cedera.
Kebanyakan kasus ini dialami pria karena adanya faktor genetik atau faktor bawaan yang disebut kelainan bell clapper.
Dikutip dari KidsHealth, anak-anak dengan kelainan ini sejak lahir memiliki kondisi testis yang tidak menempel pada skrotum. Hal ini berakibat testis dapat bergerak bebas dan meningkatkan risiko terbelit tali kristal di dalamnya.
Jika memiliki riwayat keluarga yang mengalami torsio testis atau kelainan kelamin lainnya, hal ini perlu diwaspadai.
Torsio testis dapat terjadi kapan saja. Cedera yang terjadi pada pangkal paha dan sekitar area testis, misal saat berolahraga atau kecelakaan, dapat menjadi pemicu.
Hal-hal lain seperti suhu udara yang dingin dan pertumbuhan testis selama masa pubertas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya torsio testis pada pria.
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami torsio testis, di antaranya:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Jika Anda mengalami kondisi ini, maka harus segera melakukan operasi sebagai pengobatan medis torsio testis untuk menghindari kerusakan permanen atau hilangnya testis.
Idealnya penanganan darurat untuk torsio testis dilakukan 4-6 jam setelah rasa sakit timbul. Ahli bedah akan mengangkat ikatan yang membelit testis dan mengembalikan testis ke posisi normal. Prosedur operasi ini umumnya menggunakan jalur operasi orchidopexy.
Dikarenakan kondisi testis masih normal dan tidak diangkat, seksualitas serta kemampuan untuk bereproduksi tidak akan terganggu.
Apabila operasi ditunda lebih dari 12 jam setelah rasa sakit dimulai, jaringan testis yang tidak mendapat aliran darah lama-kelamaan rusak dan kemungkinan tidak dapat diselamatkan.
Testis yang sudah tidak lagi berfungsi ini akan diangkat melalui operasi orchiectomy. Sementara testis yang tersisa akan diperbaiki untuk menghindari torsio testis ke depannya.
Setelah operasi, disarankan untuk berbaring di tempat tidur dan mungkin Anda akan memerlukan peralatan pendukung atau kain cawat untuk skrotum untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan pembengkakan.
Hindari mengangkat benda berat, olahraga, dan hubungan seksual sementara. Konsultasikan dengan dokter selama proses pemulihan hingga Anda bisa beraktivitas normal kembali.
Dokter akan melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Ultrasonografi (USG) mungkin akan digunakan untuk mendiagnosis, mengidentifikasi, dan mengeliminasi kondisi lain.
Bila Anda mengidap torsio testis, hasil gambar akan menunjukkan peredaran darah yang berkurang ke dalam testis sehingga butuh melakukan prosedur medis segera.
Pada beberapa kondisi, dokter juga dapat melakukan tes urine. Hal ini berfungsi untuk memeriksa ada tidaknya infeksi yang terjadi, terutama dari bagian testis atau epididimis.
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi torsio testis, di antaranya:
Dikarenakan penyebabnya belum pasti, hingga saat ini cara mencegah torsio testis adalah melalui prosedur operasi agar kondisi ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Bila ada pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar