Apakah Anda sedang mencoba hamil? Jika ya, perhatikan dulu berat badan Anda. Sebab, berat badan yang terlalu rendah dapat memengaruhi kesuburan wanita sehingga bisa membuatnya sulit untuk mendapatkan kehamilan. Lantas, mengapa wanita yang kurus cenderung lebih sulit hamil?
Mengapa wanita kurus lebih sulit hamil?
Jawabannya adalah karena jumlah lemak tubuh dapat memengaruhi kesuburan Anda, sedangkan wanita yang terlalu kurus tidak memiliki lemak yang cukup dalam tubuhnya.
Memangnya, apa kaitan antara lemak dan kesuburan? Lemak tubuh dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen yang berperan dalam siklus menstruasi wanita.
Jika badan terlalu kurus dan lemak tubuh berkurang, tubuh Anda akan berhenti untuk memproduksi estrogen.
Hal ini menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan tubuh Anda pun berhenti melepaskan sel telur atau yang disebut dengan anovulasi.
Selain itu, lemak tubuh yang sangat sedikit juga akan mengganggu aliran hormon dari otak menuju kelenjar hipofisis.
Ini membuat kelenjar hipofisis tidak memberi sinyal kepada ovarium untuk melepaskan sel telurnya (ovulasi).
Artinya, sel telur Anda akan tetap berada di ovarium, meski Anda memiliki banyak sel telur yang sehat.
Sementara sel telur dan ovulasi itu sendiri berperan penting dalam siklus menstruasi dan proses terjadinya kehamilan.
Tanpa sel telur yang dilepaskan, pembuahan antara sperma dan sel telur tidak akan terjadi sehingga kehamilan pun tak terbentuk.
Itulah mengapa wanita dengan badan kurus cenderung lebih susah untuk hamil.
Bagaimana cara mengetahui kadar lemak dalam tubuh?
Melansir Baby Centre, Anda memerlukan lemak tubuh minimal sebesar 22% untuk berovulasi dan memiliki siklus menstruasi yang normal.
Lalu, bagaimana mengetahui kadar lemak dalam tubuh Anda? Tentu sulit untuk mengukur berapa persen lemak tubuh yang Anda punya.
Anda bisa saja mengukurnya dengan alat khusus yang mungkin biayanya agak mahal.
Namun, cara paling mudah untuk mengetahui apakah tubuh Anda memiliki cukup lemak atau tidak adalah dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT).
Jika IMT Anda normal (18,5-25), artinya Anda memiliki cukup lemak dalam tubuh untuk terjadinya ovulasi dan siklus menstruasi yang normal.
Namun, jika IMT Anda di bawah normal (di bawah 18,5) atau underweight, lemak dalam tubuh Anda mungkin kurang. Lalu, bagaimana menghitung IMT?
Sangat mudah untuk mengukur IMT. Anda perlu mengetahui berat badan dan tinggi badan Anda terlebih dahulu.
Selanjutnya, bagi berat badan Anda dalam kilogram dengan tinggi badan Anda dalam meter kuadrat (BB kg/ TB m²).
Bila tak yakin dengan perhitungan di atas, Anda juga bisa menggunakan kalkulator IMT berikut ini.