Siklus menstruasi datang tidak teratur? Atau volume menstruasi Anda terasa berlebihan? Meski masih mengalami menstruasi, kondisi ini bisa menandakan anovulasi.
Namun, apa sebenarnya dampak anovulasi terhadap kesuburan? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Apa itu anovulasi?
Anovulasi adalah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.
Normalnya, ovulasi akan terjadi pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi 28 hari. Hari terjadinya ovulasi merupakan bagian dari masa subur seorang wanita.
Jika tidak dibuahi, sel telur hasil ovulasi akan luruh dengan sendirinya dari rahim. Kondisi inilah yang disebut menstruasi.
Karena tidak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma, wanita yang mengalami anovulasi akan kesulitan untuk hamil.
Dengan demikian, anovulasi adalah salah satu penyebab masalah kesuburan pada wanita, seperti dikutip dari laman University of Florida Health.
Apa gejala anovulasi?
Gejala utama dari anovulasi adalah jadwal menstruasi yang tidak teratur. Jadi, tak ada salahnya untuk mulai membiasakan mencatat jadwal menstruasi Anda.
Di samping itu, berikut adalah ciri lain yang kerap dialami oleh wanita yang mengalami anovulation.
- Darah menstruasi sangat banyak (lebih dari 80 ml) atau sangat sedikit (kurang dari 20 ml).
- Tidak ada lendir serviks yang keluar dari Miss V. Lendir ini seharusnya keluar sebelum dan selama ovulasi.
- Menstruasi berlangsung selama lebih dari tujuh hari.
- Siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 36 hari.
- Tidak mengalami sedikit peningkatan suhu tubuh, khususnya sebelum dan setelah tidur.
Pada kondisi tertentu, seorang wanita yang mengalami anovulasi mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Penyebab anovulasi
Ovulasi merupakan proses tubuh yang cukup kompleks. Ini karena ovulasi melibatkan banyak kelenjar, zat kimiawi, serta organ yang bekerja secara berurutan.
Ketika salah satu bagian atau organ tidak bekerja dengan semestinya, gangguan ovulasi bisa terjadi.
Secara umum, penyebab anovulasi adalah gangguan hormon, khususnya gonadotropin (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH).
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa mengganggu keseimbangan hormon Anda.
1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS merupakan kondisi ketika seorang wanita memiliki kelebihan hormon androgen (hormon pria). Kondisi ini dapat menyebabkan resistensi insulin.
Selain menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, PCOS juga bisa membentuk kista di dalam ovarium. Kista yang terbentuk menyebabkan anovulasi.
2. Obesitas
Laman Your Fertility menyebutkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan produksi hormon leptin.
Hormon yang diproduksi dalam jaringan lemak tersebut dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga meningkatkan risiko terjadinya anovulasi.
Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 27 juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pelepasan sel telur.
3. Berat badan rendah
Risiko infertilitas juga bisa meningkat pada wanita yang memiliki berat badan terlalu rendah. Anda dikatakan terlalu kurus jika punya BMI di bawah 18,5.
Kekurangan berat badan bisa menyebabkan anovulasi karena kondisi ini bisa mengurangi produksi hormon LH dan FSH dalam tubuh Anda.
4. Stres
Apakah menstruasi Anda jadi terlambat ketika Anda stres? Hal tersebut sangatlah wajar karena hormon yang diproduksi tubuh ketika stres bisa memengaruhi organ reproduksi.
Stres akan mengganggu keseimbangan hormon GnRH, LH, serta FSH sehingga siklus menstruasi Anda menjadi tidak teratur. Jika terus dibiarkan, hal ini mungkin saja dapat menyebabkan anovulasi.
5. Lain-lain
Selain berbagai kondisi di atas, berikut adalah hal lain yang bisa menyebabkan seorang wanita mengalami anovulasi.
- Hiperprolaktinemia atau peningkatan hormon prolaktin dalam darah.
- Penggunaan steroid.
- Gangguan fungsi kelenjar pituitari.
- Kegagalan ovarium prematur.
- Perimenopause atau cadangan ovarium rendah.
- Gangguan fungsi tiroid, terutama hipertiroidisme.
Apakah wanita dengan anovulasi tetap bisa hamil?
Anovulasi merupakan kondisi ketika sel telur tidak keluar dari ovarium. Itu artinya, tidak ada sel telur yang bisa dibuahi sehingga kehamilan pun tidak bisa terjadi.
Selain itu, ovulasi yang datang terlambat juga cenderung menghasilkan kualitas sel telur yang lebih rendah. Semakin rendah kualitas sel telur, semakin kecil peluang keberhasilan pembuahan.
Ketidakseimbangan hormonal karena ovulasi yang tidak teratur juga bisa menyebabkan berbagai kondisi berikut.
- Penipisan atau penebalan berlebihan pada endometrium (dinding rahim).
- Penurunan produksi hormon progesteron.
- Fase luteal yang lebih pendek.
Anovulasi memang merupakan salah satu penyebab infertilitas. Kabar baiknya, orang-orang dengan kondisi ini masih bisa hamil walaupun peluangnya lebih kecil.
Apakah anovulasi bisa diobati?
Sejauh ini, pengobatan yang secara pasti dapat mengatasi anovulasi memang belum ditemukan.
Namun, dalam banyak kasus, dokter dapat mencari tahu penyebab sel telur tidak lepas atau masalah yang memengaruhi hormon reproduksi Anda.
Dengan begitu, dokter bisa menentukan pengobatan yang tepat untuk mengembalikan jadwal ovulasi Anda seperti semula.
Jika anovulasi disebabkan oleh faktor luar, seperti asupan gizi atau gaya hidup, perbaikan pola makan dan aktivitas fisik mungkin bisa membantu.
Begitu pun jika penyebabnya adalah berat badan, Anda mungkin bisa mengatasi anovulasi dengan menambah atau menurunkan berat badan.
Bila perlu, dokter juga bisa memberikan obat penyubur kandungan. Obat-obatan ini dirancang untuk mengatasi masalah kesuburan seorang wanita.
Anovulasi memang menjadi salah satu penyebab susah hamil. Namun, bukan berarti Anda tidak memiliki harapan sama sekali.
Jika Anda menginginkan kehamilan di tengah siklus menstruasi yang tidak teratur, bicarakanlah dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.
Kesimpulan
- Anovulasi adalah kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Akibatnya, sperma tidak bisa membuahi sel telur.
- Jadwal menstruasi yang tidak teratur, darah menstruasi yang berlebihan, dan tidak adanya lendir serviks adalah beberapa tanda anovulasi.
- Penyebab utama kondisi ini adalah gangguan hormon. Gangguan hormon sendiri bisa terjadi karena PCOS, kelebihan atau kekurangan berat badan, hingga stres.
- Meski peluangnya menjadi lebih kecil, wanita yang mengalami anovulasi tetap memiliki harapan untuk hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]