Program bayi tabung merupakan salah satu upaya yang dilakukan wanita agar cepat hamil. Meskipun terbukti efektif, program ini juga memiliki efek samping, salah satunya adalah sindrom hiperstimulasi ovarium.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Program bayi tabung merupakan salah satu upaya yang dilakukan wanita agar cepat hamil. Meskipun terbukti efektif, program ini juga memiliki efek samping, salah satunya adalah sindrom hiperstimulasi ovarium.
Lantas, apakah kondisi ini justru bisa mempersulit upaya kehamilan? Simak informasi berikut untuk mengetahui jawabannya.
Sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome/OHSS) adalah respons tubuh saat menerima hormon berlebih.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang sedang menjalani perawatan kesuburan untuk merangsang ovarium agar memproduksi lebih banyak sel telur.
Itu sebabnya OHSS lebih banyak ditemukan pada wanita susah hamil yang menjalani perawatan dengan bayi tabung atau IVF.
Risiko akan meningkat jika Anda juga memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pasalnya, PCOS sendiri sudah menyebabkan gangguan keseimbangan hormon pada pengidapnya.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, peningkatan hormon pada OHSS akan membuat ovarium membengkak dan terasa nyeri.
Sebagian besar kasus sindrom hiperstimulasi ovarium ringan hanya mengakibatkan ketidaknyamanan sementara. Akan tetapi, pada kondisi yang parah, kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Dulu, sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) adalah kondisi yang umum terjadi pada sekitar 10% wanita yang menjalani program bayi tabung.
Namun, kini kasusnya sudah berkurang menjadi 5% dengan persentase kasus yang parah kurang dari 1 persen.
Gejala atau tanda sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) sering kali terlihat selama 1–2 minggu setelah Anda mendapatkan suntikan untuk merangsang ovulasi.
Tingkatan gejalanya bisa ringan hingga parah, tergantung kondisi tubuh Anda. Di bawah ini adalah tanda sindrom hiperstimulasi ovarium tingkat ringan hingga sedang.
Kondisi ini seharusnya menghilang setelah kurang lebih satu minggu. Namun, OHSS juga bisa berkembang menjadi lebih parah dengan kondisi seperti berikut.
Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab pasti dari sindrom hiperstimulasi ovarium. Namun, pada kebanyakan kasus, OHSS disebabkan oleh tingginya kadar hormon hCG karena terapi kesuburan.
Peningkatan kadar hormon tersebut akan membuat pembuluh darah di sekitar ovarium membengkak sampai mengeluarkan cairan ke area perut.
Meski jarang ditemukan, mutasi genetik pada reseptor hormon juga bisa menyebabkan OHSS tanpa terapi kesuburan.
Ovarian hyperstimulation syndrome memang bisa terjadi pada setiap wanita yang sedang menjalani terapi kesuburan. Namun, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risikonya.
Meski sebagian besar kasus OHSS hanya meninggalkan ketidaknyamanan sementara, kondisi ini tetap bisa berkembang dan menimbulkan berbagai komplikasi seperti berikut.
Komplikasi OHSS juga bisa menyebabkan pecahnya kista ovarium. Dalam kondisi ini, Anda perlu menerima pembedahan untuk menghentikan perdarahan.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa pemeriksaan atau tes yang kerap digunakan untuk diagnosis OHSS.
Selama menjalani pemeriksaan, pastikan untuk menyebutkan semua gejala yang Anda rasakan kepada dokter.
Setiap pasien OHSS bisa menerima perawatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahannya. Perawatan dilakukan untuk mengelola gejala dan menghindari komplikasi.
Berikut ini adalah penanganan untuk kasus OHSS ringan hingga sedang.
Sementara itu, untuk OHSS parah, dokter biasanya menyarankan rawat inap. Berikut adalah perawatan yang akan diberikan.
Pada kondisi yang lebih serius, pasien mungkin perlu menerima perawatan intensif untuk mencegah komplikasi hati dan paru-paru.
Sejauh ini, tidak ada cara yang bisa dilakukan secara khusus untuk mencegah sindrom hiperstimulasi ovarium.
Namun, dengan melakukan pemeriksaan ovarium secara teratur selama menjalani terapi kesuburan, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya OHSS.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar