Normozoospermia dianggap sebagai kondisi ketika seorang pria memiliki kualitas sel sperma yang dinilai subur untuk menyebabkan pembuahan dan kehamilan.
Lantas, seperti apa ciri-ciri sperma yang subur tersebut? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu normozoospermia?
Normozoospermia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi sperma pria yang sehat. Istilah ini sering digunakan dalam evaluasi dari tes kesuburan pria.
Secara khusus, normozoospermia mengacu pada jumlah sperma yang normal dalam air mani.
Sel sperma yang dihasilkan pun juga punya bentuk atau morfologi yang normal. Gerakan atau motilitas sperma juga harus cukup untuk membuahi sel telur wanita.
Lantas, apakah pria dengan kondisi sperma seperti ini bisa membuat pasangannya hamil? Ya, kondisi sel sperma yang sehat dan normal membuat pria dianggap punya kesuburan yang baik.
Dengan demikian, peluang untuk membuahi sel telur dan membuat pasangan hamil akan makin besar.
Namun, perlu Anda ingat bahwa proses kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Contohnya, wanita yang mengalami gangguan kesuburan bisa lebih susah hamil.
Pemeriksaan untuk mendiagnosis normozoospermia
Pada dasarnya, kondisi sperma normal atau normozoospermia tidak bisa dilihat secara kasatmata saja. Anda memerlukan pemeriksaan laboratorium yang disebut analisis semen.
Analisis semen bertujuan untuk memeriksa sampel air mani dan sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi. Sebagian orang juga mengenal prosedur ini sebagai analisis sperma.
Berikut beberapa faktor yang menjadikan suatu sampel sperma tergolong normozoospermia.
1. Jumlah sperma
Normalnya, jumlah sel sperma dalam air mani mencapai setidaknya 15 juta per mililiter (ml) atau lebih.
Jumlah sperma yang terlalu sedikit dalam sekali ejakulasi bisa membuat wanita lebih sulit hamil. Ini lantaran semakin sedikit sperma yang tersedia untuk membuahi sel telur.
Pria dengan jumlah sperma lebih rendah disebut oligospermia. Sementara itu, bila sel sperma sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, ini disebut azoospermia.
2. Motilitas sperma
Motilitas sperma merujuk pada kemampuan sel sperma untuk bergerak dan membuahi sel telur.
Sperma yang normal harus memiliki gerakan yang kuat dan aktif untuk dapat mencapai sel telur dan membuahinya. Setidaknya, sebanyak 40% dari total jumlah sperma harus memiliki gerakan normal.
Asthenozoospermia merupakan istilah yang menandakan masalah pada gerakan sperma. Kondisi ini terjadi bila hanya ada kurang dari 32% sel sperma yang gerakannya normal.
3. Morfologi sperma
Morfologi atau bentuk sperma normal ditentukan lewat perbandingan yang baik antara bagian kepala, leher, dan ekor sel sperma yang terkandung dalam air mani pria.
Sperma masih dikatakan berfungsi baik bila 4% sel sperma berbentuk normal. Kelainan sperma yang ditandai dengan morfologi yang buruk disebut teratozoospermia.
4. Likuefaksi sperma
Likuefaksi adalah kemampuan air mani untuk berubah dari gel menjadi cairan. Secara umum, air mani yang tadinya kental akan mengencer dalam waktu 15–20 menit.
Kondisi ini masih terbilang normal bila terjadi kurang dari 60 menit. Jika likuefaksi sperma terjadi lebih lama, ini bisa mengganggu pergerakan sel sperma.
5. Volume air mani
Normozoospermia ditandai dengan volume semen normal sebanyak minimal 1,5 ml atau sekitar 1/2 sendok makan dalam sekali ejakulasi.
Volume semen yang kurang dari 1,5 ml disebut hipospermia, sedangkan volume yang lebih dari 15,5 ml saat ejakulasi disebut hiperspermia.
6. Tingkat keasaman air mani
Tolok ukur lainnya dari sel sperma yang sehat adalah tingkat keasaman (pH) dari air mani. Menurut World Health Organization (WHO), pH normal air mani berkisar antara 7,2 hingga 8,0 (bersifat basa).
Keasaman yang abnormal pada air mani pria dapat membunuh sperma atau memengaruhi kemampuan sperma untuk bergerak secara normal.
7. Konsistensi air mani
Konsistensi air mani yang normal mulai dari cair dan agak kental. Secara kasatmata, air mani yang lebih encer dan berair mengandung lebih sedikit sel sperma.
Selain dari teksturnya, sperma yang sehat juga terlihat dari warna dan baunya. Air mani dan sperma sehat berwarna putih mutiara dengan bau khas yang tidak menyengat.
8. Konsentrasi sel lain dalam air mani
Selain sperma, air mani juga bisa mengandung sel-sel lain, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan bahkan bakteri.
Kehadiran sel-sel yang melebihi ambang batas normal dapat menunjukkan adanya gangguan kesehatan, misalnya perdarahan dan infeksi.
Ringkasan
Tes analisis semen bisa menunjukkan kondisi sperma dan air mani normal, mulai dari jumlah, bentuk (morfologi), gerakan (motilitas), likuefaksi, volume, tingkat keasaman (pH), konsistensi, hingga konsentrasi sel lain di dalamnya.
Tabel hasil tes analisis sperma normozoospermia
Untuk merangkum penjelasan di atas, berikut ini tabel hasil tes sperma yang tergolong sebagai normozoospermia.
Faktor | Hasil Normal (Normozoospermia) |
Jumlah sperma | ≥15 juta per ml |
Motilitas sperma | ≥40% sperma bergerak normal |
Morfologi sperma | ≥4% memiliki bentuk normal |
Likuefaksi sperma | <60 menit |
Volume air mani | ≥1,4 ml atau sekitar 1/2 sendok makan |
pH air mani | 7,2–8,0 (basa) |
Konsistensi air mani | Tekstur agak kental, warna putih mutiara, dan bau khas yang tidak menyengat |
Konsentrasi sel-sel lain | Sel darah merah, sel darah putih, dan bakteri tidak melebihi ambang batas normal |
Perubahan gaya hidup untuk menjaga kualitas sperma
Kondisi sperma yang sehat alias normozoospermia membantu Anda lebih cepat mendapatkan momongan. Pasalnya, hal ini tentu akan mendukung proses pembuahan dan kehamilan.
Berikut merupakan perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda meningkatkan kualitas sperma.
- Melakukan olahraga secara rutin, setidaknya 30 menit aktivitas aerobik dalam sehari.
- Mempertahankan berat badan yang sehat untuk mencegah obesitas.
- Memperbanyak konsumsi makanan penyubur sperma, seperti makanan laut (seafood), sayuran, buah-buahan, dan telur.
- Melakukan hubungan seks yang aman, seperti tidak bergonta-ganti pasangan dan selalu memakai kondom, sebab infeksi menular seksual dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan.
- Menjaga suhu tubuh tetap normal, misalnya dengan mengurangi mandi air panas dan kebiasaan duduk terlalu lama
- Menghindari penggunaan celana ketat yang dapat mengganggu produksi sel sperma.
- Mencegah paparan bahan kimia beracun yang mengganggu kesuburan pria, seperti timbal dan pestisida.
- Mengonsumsi suplemen kesuburan pria, termasuk asam folat, vitamin B12, vitamin E, selenium, zinc, dan koenzim Q10 (CoQ10).
- Mengelola stres dan sebisa mungkin menghindari pemicunya.
- Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Anda penasaran dengan ciri sel sperma yang subur dan sehat alias normozoospermia seperti pembahasan di atas.
Dokter akan menyarankan untuk melakukan analisis semen, kemudian menjelaskan hasil dari pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kondisi sperma Anda.
Kesimpulan
- Normozoospermia adalah istilah untuk menunjukkan kondisi sperma pria yang subur.
- Hasil tes analisis semen yang menghitung jumlah, motilitas, morfologi, volume, pH, serta konsistensi air mani dan sperma bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi ini.
- Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kualitas sperma, seperti makan makanan sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan, dan mengelola stres.
- Jika Anda khawatir mengalami gangguan kesuburan, ada baiknya untuk berkonsultasi dan periksakan diri dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
[embed-health-tool-ovulation]