Saat memasuki trimester 3, itu artinya hari kelahiran buah hati akan segera tiba. Meski kehamilan terbilang cukup stabil, Anda perlu memperhatikan beberapa pantangan ibu hamil trimester 3 agar kesehatan diri dan janin tetap terjaga.
Berbagai pantangan untuk ibu hamil trimester 3
Pada trimester 3, perkembangan janin sudah hampir sempurna. Tubuh ibu pun sudah mulai mempersiapkan diri untuk melahirkan bayinya.
Ibu hamil tentunya perlu memberikan perhatian ekstra saat trimester tiga dengan menghindari berbagai pantangan atau larangan untuk mendukung kelahiran bayi yang sehat.
Menjauhi segala pantangan, baik itu makanan atau aktivitas tertentu, juga membantu ibu dan bayi terhindar dari komplikasi persalinan.
Berikut ini adalah beberapa pantangan ibu hamil trimester 3 yang sebaiknya Anda perhatikan.
1. Merokok
Merokok selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga, dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Zat kimia berbahaya dalam rokok, termasuk nikotin dan karbon monoksida, akan mengganggu suplai oksigen ke janin sehingga menghambat pertumbuhan optimalnya.
Tak hanya itu, pantangan saat hamil tua ini juga berisiko menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) pada kemudian hari.
2. Minum minuman beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol ketika hamil meningkatkan risiko fetal alcohol syndrome (FAS).
FAS adalah serangkaian masalah kesehatan pada bayi yang terlahir dari ibu hamil yang minum alkohol. Kondisi ini mencakup masalah perkembangan fisik, mental, dan perilaku.
Menurut American Pregnancy Association, minum alkohol pada trimester tiga dianggap paling berpengaruh karena pada tahapan ini otak janin sedang berkembang pesat.
Oleh sebab itu, Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol sama sekali saat hamil supaya si Kecil bisa tumbuh optimal dan tanpa gangguan.
Ciri-ciri bayi dan anak dengan FASDs
- karakteristik wajah abnormal,
- koordinasi tubuh dan daya ingat yang buruk,
- keterlambatan bicara dan memahami bahasa,
- kecerdasan intelektual atau IQ yang rendah,
- Kesulitan mengendalikan emosi,
- gangguan penglihatan dan pendengaran, serta
- masalah pada jantung, ginjal, atau tulang.
3. Makan makanan mentah atau setengah matang
Sushi, sashimi, daging steak rare, atau telur setengah matang termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil trimester 3.
Konsumsi makanan mentah atau setengah matang selama hamil tua dapat meningkatkan risiko ibu terhadap infeksi bakteri berbahaya, seperti Salmonella dan Listeria.
Sebagai contoh, infeksi bakteri Listeria atau listeriosis dapat menular dari ibu hamil ke janin dan menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir.
Penyakit yang ditandai dengan peradangan pada selaput yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang ini mungkin terjadi 1–2 minggu setelah bayi lahir.
4. Konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi
Contoh makanan yang harus dihindari saat hamil trimester 3 lainnya adalah susu serta produk olahannya, seperti keju atau yoghurt, yang tidak dipasteurisasi.
Susu yang tidak dipasteurisasi bisa terkontaminasi bakteri Listeria. Infeksi Listeria ketika hamil tua bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kematian pada bayi baru lahir.
Pasteurisasi melibatkan pemanasan susu dalam suhu 72–85 Celsius (°C) selama 10–15 detik. Proses ini akan membunuh mikroorganisme berbahaya di dalam susu.
Maka dari itu, pasteurisasi susu dan produk olahannya bisa menjamin makanan ini aman bagi ibu dan janin selama masa kehamilan.
5. Minum minuman berkafein berlebihan
Pada dasarnya, ibu hamil masih diperbolehkan minum kopi asalkan jumlahnya tidak berlebihan.
Ibu harus membatasi asupan kafein agar tidak lebih dari 200 miligram (mg) per hari atau setara satu cangkir kopi demi menjaga kesehatan dan mendukung perkembangan janin.
Konsumsi kafein berlebihan, baik dari kopi, teh, cokelat hitam, dan minuman berenergi, berisiko meningkatkan masalah kesehatan pada ibu dan janin.
Kafein dapat melewati plasenta sehingga memengaruhi detak jantung dan sistem saraf janin. Selain itu, kafein dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
6. Mengangkat beban berat
Pantangan ibu hamil trimester 3 lainnya yakni mengangkat beban berat. Pasalnya, aktivitas ini berpotensi memberikan tekanan berlebih pada perut dan punggung ibu hamil.
Tekanan yang berlebihan ini dapat menyebabkan kontraksi dini dan bahkan kelahiran prematur.
Sebaiknya, Anda meminta bantuan orang lain ketika perlu mengangkat beban berat. Dengan cara ini, keselamatan diri dan kesehatan janin dapat tetap terjaga.
7. Melakukan aktivitas fisik yang berisiko tinggi
Aktivitas fisik berisiko tinggi, di antaranya olahraga kontak, angkat beban, atau lompat tali, bisa meningkatkan peluang terjadinya cedera serius pada ibu hamil dan janin.
Olahraga berat juga termasuk pantangan ibu hamil trimester 3 karena dapat memicu kelelahan.
Kelelahan berlebihan selama periode hamil tua ini bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, proses persalinan yang lebih lama, operasi caesar, dan bahkan depresi postpartum.
Sebagai alternatif, lakukanlah aktivitas fisik yang lebih aman untuk menjaga kebugaran tanpa membahayakan kehamilan, misalnya jalan kaki dan berenang.
8. Melakukan perjalanan jauh
Melakukan perjalanan jauh dengan mobil, bus, atau pesawat tentunya mengharuskan ibu hamil untuk duduk diam dalam waktu yang lama.
Bepergian lebih dari empat jam diketahui bisa membawa risiko bagi ibu hamil, seperti kelelahan berlebihan, pembengkakan pada kaki, hingga pembekuan darah.
Apabila memungkinkan, Anda bisa melakukan peregangan dan berjalan kaki di lorong bus atau pesawat setidaknya setiap satu atau dua jam sekali.
Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama bila Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi.
9. Tidur dalam posisi telentang
Salah satu larangan ibu hamil trimester 3 yakni tidur telentang. Posisi tidur ibu hamil ini berisiko menyebabkan tekanan berlebih pada pembuluh darah vena cava inferior.
Vena cava inferior bertugas mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Tekanan ini yang dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke janin.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal eClinicalMedicine (2019) menemukan sekitar 6% kasus bayi lahir mati atau stillbirth disebabkan karena ibu tidur dalam posisi terlentang.
Maka dari itu, ibu hamil disarankan tidur miring ke sisi kiri untuk meningkatkan aliran darah ke janin dan mengurangi risiko komplikasi.
10. Membersihkan kotoran hewan peliharaan
Anda perlu lebih hati-hati dalam membersihkan kotoran hewan peliharaan selama kehamilan.
Pasalnya, kotoran kucing atau peliharaan Anda mungkin saja mengandung parasit, seperti Toxoplasma gondii.
Paparan parasit tersebut pada ibu hamil bisa membahayakan janin. Jika memungkinkan, mintalah bantuan orang lain untuk membersihkan kotoran hewan peliharaan Anda.
Gunakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan kotoran, lalu pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelahnya.
Dengan menghindari sejumlah pantangan ibu hamil trimester 3 di atas, Anda bisa menurunkan risiko komplikasi dan mendukung perkembangan janin yang optimal.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan secara rutin untuk mendapatkan saran yang tepat dan sesuai dengan kondisi kehamilan Anda.
Kesimpulan
- Menghindari pantangan ibu hamil trimester 3 sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi persalinan.
- Beberapa pantangan tersebut yakni merokok dan minum alkohol, konsumsi makanan mentah, melakukan aktivitas berat, tidur telentang, dan melakukan perjalanan jauh.
- Guna memperoleh saran yang tepat dan sesuai kondisi kehamilan Anda, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]