Waktu persalinan yang kian dekat terkadang membuat Anda merasa khawatir bila mengalami keluhan kesehatan, misalnya diare. Lantas, apakah normal bila diare terjadi pada ibu hamil trimester 3? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan di bawah ini.
Normalkah mengalami diare saat hamil tua?
Diare cukup umum dialami oleh ibu hamil. Studi dalam Open Forum Infectious Diseases (2018) menyebutkan bahwa 14,3% ibu setidaknya pernah sekali terkena diare selama kehamilan.
Meski begitu, diare pada ibu hamil trimester 3 perlu mendapatkan perhatian serius. Masalah ini bisa berdampak signifikan pada kesehatan calon bayi yang segera lahir.
Beberapa ibu hamil mengalami gangguan pencernaan ini mendekati hari perkiraan lahir (HPL). Kondisi ini dapat terjadi beberapa minggu atau bahkan tepat sebelum persalinan.
Apabila Anda mengalami diare saat hamil tua, bukan berarti bayi Anda akan lahir saat itu juga.
Para ahli menganggap bahwa gangguan pencernaan ini muncul sebagai respons tubuh dalam mempersiapkan kelahiran bayi yang makin dekat.
Anda mungkin terkena diare ringan yang hanya membutuhkan perawatan rumah. Namun, bila gejalanya parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan.
Tanda-tanda ibu mau melahirkan
Selain diare, beberapa tanda persalinan yang perlu Anda ketahui antara lain: - kontraksi yang terasa intens dan kuat,
- sakit pada perut dan punggung bagian bawah,
- keputihan yang berwarna bening, merah muda, atau berdarah, serta
- air ketuban pecah.
Penyebab diare pada ibu hamil trimester 3
Menurut penjelasan di atas, sangat umum bagi ibu hamil mengalami diare. Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko diare selama kehamilan.
1. Perubahan hormon
Peningkatan hormon progesteron dapat menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil, salah satunya pada cara kerja saluran pencernaan.
Hormon ini dapat memperlambat pencernaan serta membuatnya lebih sensitif pada makanan atau minuman tertentu. Hal inilah yang lantas menyebabkan diare.
2. Pola makan
Keinginan untuk mengubah pola makan, seperti makan lebih banyak buah-buahan yang rendah serat, ternyata dapat menyebabkan diare pada ibu hamil.
Perubahan tubuh saat hamil juga dapat menyebabkan beberapa wanita menjadi lebih sensitif pada makanan tertentu yang biasa mereka makan tanpa masalah sebelumnya.
3. Efek vitamin prenatal
Dilansir dari MedlinePlus, beberapa vitamin prenatal yang tinggi kandungan zat besi berpotensi menyebabkan efek samping, seperti kram perut, mual, muntah, dan diare.
Jika Anda mengalami diare setelah minum vitamin, bicarakan dengan dokter untuk menurunkan dosis atau mengganti ke suplemen prenatal lainnya.
4. Infeksi bakteri atau virus
Konsumsi sayuran atau buah mentah dan makanan lain yang tidak diolah dengan baik juga berisiko menyebabkan diare pada trimester ketiga.
Sistem kekebalan tubuh yang melemah selama hamil membuat bakteri dan virus lebih mudah menginfeksi saluran pencernaan. Akibatnya, ibu hamil pun mengalami diare.
5. Waktu persalinan makin dekat
Rahim yang makin membesar saat hamil tua akan menekan saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan gerak usus yang memicu mual, muntah, sembelit, atau diare.
Kadar prostaglandin yang meningkat jelang persalinan juga berisiko memicu diare. Terkadang, hormon ini menyebabkan kontraksi usus sehingga diare dapat terjadi.
Komplikasi diare pada ibu hamil trimester 3
Salah satu keluhan ibu hamil pada trimester 3 ini tentu tidak boleh Anda remehkan. Jika tidak ditangani, diare dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius.
Hilangnya cairan tubuh akibat diare dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat mempersulit tubuh untuk mengatur suhunya.
Sebagai dampaknya, ibu hamil yang mengalami dehidrasi akan lebih rentan mengalami overheating atau kepanasan berlebih.
Selain itu, tanda dan gejala dehidrasi pada ibu hamil yang perlu diwaspadai meliputi:
- mulut dan bibir kering,
- pusing atau perasaan seperti ingin pingsan,
- sakit kepala,
- mual dan muntah,
- jarang buang air kecil,
- cairan urine berwarna pekat dan berbau tajam, serta
- rasa kantuk dan haus yang lebih dari biasanya.
Dehidrasi akibat diare yang parah dapat mengakibatkan penurunan volume darah. Kondisi ini juga membuat level hormon oksitosin meningkat.
Peningkatan oksitosin dapat menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh karena itu, beberapa ibu hamil yang mengalami dehidrasi parah bisa mengalami persalinan prematur.
Cara mengatasi diare pada ibu hamil trimester 3
Kebanyakan diare saat hamil berlangsung dalam satu atau dua hari. Untuk mempercepat waktu pemulihan, berikut ini adalah beberapa pengobatan yang bisa Anda lakukan.
1. Minum obat diare
Tidak semua obat diare yang dijual bebas aman untuk ibu hamil, terutama pada trimester 3. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Secara umum, loperamide adalah obat diare untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi. Cara kerja obat ini adalah memperlambat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan.
Hal ini akan memberi tubuh lebih banyak waktu untuk menyerap cairan dan zat gizi di dalamnya.
Di samping itu, ibu hamil juga diperbolehkan minum oralit untuk membantu mengatasi dehidrasi akibat hilangnya cairan tubuh saat diare.
2. Perawatan rumahan
Selain minum obat yang diresepkan dokter, Anda juga bisa mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare dengan memperbanyak minum air putih atau jus buah.
Beberapa makanan berkuah bening, misalnya sup dan soto, juga membantu mengganti cairan tubuh sekaligus menghangatkan tubuh saat diare.
Pastikan Anda menghindari pantangan makanan saat diare, seperti makanan pedas, makanan berminyak, dan berbumbu kuat. Batasi juga asupan susu dan produk olahannya.
Wajar bagi ibu hamil untuk mengalami diare pada trimester 3. Namun, jika diare sangat parah, sebaiknya Anda mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dokter akan memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi. Untuk mencari tahu penyebab diare, dokter akan melakukan tes darah guna melihat ada-tidaknya infeksi.
Apabila terdapat infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan obat antibiotik yang aman untuk mengatasi diare yang Anda alami.
Kesimpulan
- Walau umum terjadi, diare pada ibu hamil trimester 3 perlu perhatian serius karena bisa berdampak pada kesehatan bayi yang akan lahir.
- Peningkatan hormon, perubahan pola makan, efek suplemen prenatal, infeksi, hingga tekanan rahim menjadi faktor risiko dari gangguan pencernaan ini.
- Diare yang parah dan tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti bayi lahir prematur.
- Jika diare tidak membaik dalam 2–3 hari setelah perawatan rumahan, segera kunjungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]