Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Panduan Aman Puasa bagi Ibu Hamil Muda dan Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/04/2023

Panduan Aman Puasa bagi Ibu Hamil Muda dan Risikonya

Puasa memang memberi berbagai manfaat bagi kesehatan, tetapi bagaimana bagi ibu yang sedang hamil muda?

Banyak dari mereka yang mengkhawatirkan kondisi janin selama puasa, terutama terkait pemenuhan kebutuhan gizinya. Lantas, apa yang seharusnya dilakukan ibu hamil muda saat akan puasa?

Apakah ibu hamil muda boleh puasa?

Setiap ibu hamil mungkin memiliki keputusan yang berbeda terkait puasa. Ini akan didasarkan pada kemampuan dan kesehatan masing-masing, termasuk dengan kondisi kandunganya.

Namun, bagi ibu hamil muda, sebaiknya pertimbangkan kembali saat ingin puasa.

Risiko puasa saat hamil muda mungkin lebih besar karena pada awal kehamilan, ibu membutuhkan lebih banyak asupan gizi untuk mendukung perkembangan janin.

Menurut studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition (2014), ada risiko kecil bagi ibu hamil muda yang berpuasa selama bulan Ramadan untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Penelitian lainnya memang tidak menemukan hubungan spesifik antara BBLR dan puasa saat hamil, seperti yang dimuat dalam jurnal BMC Pregnancy and Childbirth (2018).

Meski begitu, ibu yang sedang hamil muda sebaiknya kembali mempertimbangkan keputusan untuk berpuasa. Terlebih, ibu hamil sebenarnya diperbolehkan untuk tidak ikut puasa.

Pasalnya, di samping BBLR, ibu muda yang berpuasa dikhawatirkan mengalami dehidrasi. Dehidrasi saat hamil dapat menurunkan fungsi ginjal dan jumlah cairan yang menyelubungi janin.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan berpuasa pada awal kehamilan.

Dokter akan membantu Anda mempertimbangkan berbagai manfaat dan risiko puasa saat hamil muda.

Larangan berpuasa saat hamil biasanya diberikan bagi ibu hamil yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit hati.

Begitu juga ibu hamil dengan beberapa kondisi kesehatan lain yang meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Risiko puasa saat ibu hamil muda

kenapa ibu hamil sering lapar malam hari

Kehamilan trimester pertama atau hamil muda merupakan waktu yang penting bagi pertumbuhan janin. Pasalnya, di sinilah organ janin mulai terbentuk.

Selama proses tersebut, ibu tentu membutuhkan asupan gizi yang cukup atau bahkan lebih banyak dari sebelum hamil.

Jika kebutuhan gizi selama hamil muda menjadi terbatas karena puasa, ibu mungkin tidak mendapatkan manfaat, melainkan justru risiko sebagai berikut.

1. Tubuh terasa lemas

Pada awal kehamilan, ibu biasanya mengalami morning sickness. Kondisi ini akan membuat ibu merasa mual hingga muntah sehingga badannya terasa lemas.

Kombinasi antara morning sickness dan puasa tentu akan membuat ibu semakin merasa tidak bertenaga.

Saat ibu merasa lemas ketika berpuasa, segeralah beristirahat dari segala aktivitas. Jika kondisinya tidak membaik, sebaiknya ibu hamil membatalkan puasa dan hubungi dokter.

2. Dehidrasi

Ketika ibu melihat cairan urinenya berwarna gelap, sebaiknya segera batalkan puasa. Warna urine tersebut merupakan salah satu tanda bahwa ibu mengalami dehidrasi.

Dehidrasi selama kehamilan tidak sekadar membuat ibu merasa sangat haus sehingga merasa lemah.

Jika dibiarkan, dehidrasi saat hamil bisa menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti gangguan saraf pada janin hingga bayi lahir cacat.

3. Ukuran plasenta kecil

Melansir dari laman Oregon Health & Science University, kekurangan gizi selama kehamilan merupakan salah satu penyebab ukuran plasenta yang lebih kecil.

Ketika plasenta mengecil, kemampuan janin untuk menyerap zat gizi dan oksigen akan ikut berkurang. Sebagai dampaknya, perkembangan janin akan terganggu.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur menu sahur dan buka untuk ibu hamil muda supaya risiko mengecilnya plasenta dapat dikurangi.

Selama kondisi janin dan ibu sehat, serta ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi harian, dokter mungkin memberi izin untuk berpuasa.

Bahkan, mungkin ada manfaat tertentu bagi ibu yang puasa saat hamil muda. Namun, ibu hamil tidak boleh memaksakan diri jika tidak kuat melakukannya.

Tips puasa bagi ibu hamil muda

Setelah mendapat izin dari dokter kandungan untuk berpuasa saat hamil muda, hal utama yang harus ibu perhatikan yaitu kecukupan zat gizi harian.

Berikut adalah tips secara umum supaya ibu tetap sehat selama berpuasa pada awal kehamilan.

1. Penuhi kebutuhan cairan

minum air hangat saat hamil

Gunakan waktu buka puasa, sahur, dan malam hari untuk memenuhi kebutuhan cairan. Ibu setidaknya membutuhkan dua liter air setiap hari supaya terhindar dari dehidrasi.

Jika ibu merasa haus, pusing, lemas, bahkan ingin pingsan saat puasa, segera ambil air minum dan batalkan puasa untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi.

Selain itu, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda selama kehamilan, terlebih saat puasa. Minuman tersebut dapat mendorong lebih banyak cairan hilang dari tubuh.

2. Makan makanan bergizi

Supaya puasa tetap memberi manfaat bagi ibu hamil muda, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi setiap sahur dan berbuka.

Caranya tentu dengan memilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.

Pastikan juga ibu mengonsumsi makanan sumber folat, zat besi, kalsium, dan vitamin A yang banyak ditemukan pada daging, sayuran hijau, dan olahan susu.

Berbagai zat gizi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan janin, terutama pada awal kehamilan.

Kurangi makanan dengan kadar gula dan lemak yang tinggi. Mengonsumsi kedua sumber makanan tersebut secara berlebihan dikhawatirkan membuat ibu merasa tidak nyaman.

Jika dibutuhkan, dokter mungkin memberikan ibu tambahan suplemen dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizi selama trimester pertama.

3. Istirahat cukup

Untuk tetap mendapatkan manfaat berpuasa, istirahat tentu menjadi hal penting bagi ibu hamil muda. Saat beristirahat, ibu bisa menyimpan lebih banyak energi sehingga tidak cepat merasa lemas.

Selain tidur siang, ibu juga bisa beristirahat dengan cara mengurangi aktivitas dan olahraga berat saat puasa.

Jika memungkinkan, kurangi aktivitas di luar ruangan ketika cuaca panas. Dengan begitu, ibu tidak akan mudah merasa haus sehingga terhindar dari risiko dehidrasi.

Kesimpulan

  • Ibu hamil muda sebaiknya hanya berpuasa setelah mendapatkan izin dari dokter.
  • Puasa saat hamil muda mungkin membuat ibu lebih cepat merasa lemas, dehidrasi, dan meningkatkan risiko plasenta lebih kecil.
  • Kurangi risiko puasa saat hamil muda dengan tetap memenuhi kebutuhan gizi dan cairan harian serta istirahat yang cukup.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/04/2023

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan