Sebenarnya hal ini tak sepenuhnya salah kok, Anda memang harus lebih waspada saat hal ini terjadi.
Namun, jika tekanan yang didapatkan karena menggendong anak balita sebaiknya Anda tak perlu cemas.
Janin Anda terlindungi dengan cairan ketuban dan plasenta sehingga tekanan tersebut tidak akan terlalu dirasakan oleh si bayi dalam kandungan.
Jadi, jangan langsung panik jika perut ibu yang sedang hamil mengalami tekanan.
Hal ini karena tubuh Anda sudah dirancang sekuat mungkin untuk melindungi si janin, dari cairan ketuban, dinding rahim, hingga otot-otot perut.
Akan tetapi, coba dengarkan tubuh Anda. Apabila saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah Anda merasa sangat lelah, segeralah beristirahat.
Aktivitas yang berisiko apabila perut ibu hamil tertekan
Sudah dijelaskan di atas apabila aktivitas ringan yang menyebabkan perut ibu hamil mengalami tekanan biasanya tidak berbahaya.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi lainnya yang sebaiknya dihindari agar bayi tetapi terlindungi.
Berikut beberapa aktivitas yang berisiko apabila perut ibu hamil tertekan, seperti:
1. Mengangkat barang yang berat
Aktivitas ini bisa menjadi penyebab perut ibu hamil tertekan, apalagi kalau gerakannya dilakukan berulang.
Hal ini bisa memicu terjadinya keguguran, kelahiran bayi prematur, hingga cedera pada ibu seperti otot tertarik.
Maka dari itu, yang harus diperhatikan adalah dengan membatasi kegiatan ini sejak kehamilan di usia 21 minggu.
2. Mengemudi kendaraan
Kecelakaan mobil menjadi salah satu penyebab trauma perut ibu hamil yang tertekan.
Begitu juga ketika Anda perlu melakukan rem mendadak sehingga perut mengalami tekanan cukup keras.
Sebaiknya, sesuaikan sandaran kursi agar terdapat jarak antara perut dengan setir. Lalu, sesuaikan sabuk pengaman dan letakkan di bawah perut.
Sekecil apapun trauma dari kecelakaan mobil, segera temui dokter karena bisa memengaruhi bayi serta organ dalam Anda.
Tidak hanya itu saja, hal ini juga bisa mengakibatkan pendarahan internal, solusio plasenta, hingga kematian janin.
Bagaimana cara tahu apakah janin baik-baik saja?
Jika memang tekanan yang Anda dapatkan sangat keras, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Biasanya, dokter akan menganjurkan agar melakukan berbagai tes kesehatan lengkap, termasuk USG. Dari pemeriksaan tersebut, Anda dapat mengetahui kondisi janin secara pasti.
Ketika memeriksakan diri ke dokter setelah perut tertekan dan mengalami trauma, ada beberapa hal yang harus Anda pastikan, yaitu:
- Apakah gejala yang saya alami saat ini normal?
- Seperti apa gejala yang tidak normal dan kapan harus ke dokter setelah mengalami trauma?
- Trauma seperti apa yang berbahaya?
- Kegiatan apa yang harus dihindari untuk mencegah komplikasi kehamilan terjadi?
Pastikan untuk mendapatkan semua jawaban tersebut dari dokter ketika perut ibu saat hamil tertekan keras.
Dengan begitu, Anda jadi tahu apa yang selanjutnya harus dilakukan jika terjadi trauma yang tak diinginkan.
Biasanya, apabila kecelakaan atau trauma yang dialami cukup parah, akan terjadi perdarahan saat hamil.
Nah, ketika kondisi ini terjadi Anda harus segera periksa ke dokter, karena hal tersebut menandakan bahwa terjadi sesuatu dengan kehamilan.