backup og meta

Panduan Aman Mendapat Transfusi Darah Saat Hamil

Saat hamil, Anda berharap dalam kondisi yang sehat selalu. Anda selalu menjaga makanan dan memperhatikan langkah Anda. Namun, terkadang ada hal-hal di luar dugaan terjadi, seperti anemia berat atau kondisi lainnya yang membutuhkan transfusi darah saat hamil sebagai solusi.

BACA JUGA: Donor Darah: 8 Hal Yang Wajib Anda Tahu

Transfusi darah adalah kegiatan memberikan darah dari seseorang kepada orang lain, dikenal juga sebagai donor darah. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang kehilangan darah banyak. Selain itu, donor darah dapat dijadikan alternatif untuk mengobati anemia parah. Anemia adalah hal yang wajar terjadi selama kehamilan. Gejala dari anemia dapat berupa kesulitan bernapas, lelah, pingsan, sakit kepala, dan jantung berdetak cepat. Dalam kasus yang parah, hemoglobin bisa mengalami penurunan melebihi batas normal. Ketika hal itu terjadi Anda akan merasa sangat tidak enak badan, pening, sulit bernapas, dan nyeri dada.

BACA JUGA: Pengaruh Defisiensi Zat Besi dan Anemia pada Kehamilan

Berbagai penyebab dibutuhkan transfusi darah saat hamil

Transfusi darah bisa terjadi di awal kehamilan, ketika hamil, hingga proses melahirkan. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil mendapatkan transfusi darah, yaitu:

Situasi yang tidak darurat

Anda terkena anemia akut, bahkan sebelum bayi dilahirkan. Kondisi ini tentu berisiko, bahkan ada kemungkinan ketika Anda terluka kecil selama melahirkan, Anda mungkin akan terkena anemia parah

Anda akan mengalami perdarahan selama melahirkan, tetapi pendarahan itu lama kelamaan akan berhenti. Jika Anda merasa lemah dan tidak sanggup dalam merawat bayi Anda, mungkin Anda akan ditawarkan untuk mendapatkan transfusi darah. Gejala yang muncul dapat dikenali dengan cepat setelah Anda melahirkan, seperti pening atau sesak napas ketika Anda bangun.

Pada situasi darurat

Transfusi darah darurat saat hamil dibutuhkan saat Anda mengalami pendarahan hebat. Jika Anda tidak mendapatkan donor darah, Anda bisa mengalami sakit yang serius, bahkan dampak parahnya dapat menyebabkan kematian. Perdarahan hebat dapat terjadi saat:

  • Keguguran saat awal hamil atau kondisi kehamilan ektopik – janin tumbuh di luar rahim
  • Setelah 24 pekan kehamilan, perdarahan ini biasanya disebut antepartum
  • Selama proses melahirkan atau sesaat setelah melahirkan, dikenal juga sebagai pendarahan postpartum

BACA JUGA: Serba-serbi Donor Darah: Prosedur, Persyaratan, dan Hal yang Harus Diperhatikan

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Pertanyaan seputar transfusi darah saat ibu hamil

Saat dokter Anda memutuskan untuk memberi transfusi darah pada Anda, Anda mungkin akan memiliki beberapa pertanyaan seputar donor darah tersebut. Anda mungkin khawatir kalau darah yang Anda dapatkan akan mempengaruhi perkembangan janin Anda saat dilakukan pada masa kehamilan. Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan pada dokter mengenai prosedur transfusi darah:

1. Seberapa aman darah yang saya dapatkan?

Anda sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir. Setiap darah yang didonorkan akan dikumpulkan oleh PMI, keamanannya pun dijamin oleh pemerintah. Setiap rumah sakit sudah memiliki kebijakan tertentu untuk mengatur pasokan donor darah yang mereka miliki adalah aman.

2. Bagaimana darah yang saya dapatkan bisa cocok?

Anda tentu sudah mengetahui berbagai tipe golongan darah. Bahkan dari kecil mungkin Anda telah mengetahui masuk ke dalam kelompok golongan darah apa. Dokter mungkin akan melakukan pengecekan kembali, agar lebih valid. Selain itu, Anda juga akan dites apakah memiliki rhesus positif atau negatif.

3. Apakah saya memang harus mendapatkan transfusi darah?

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan transfusi darah, pastikan Anda telah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Jika Anda masih ragu, coba tanyakan kembali pada dokter kandungan Anda.

4. Apakah saya bisa menolak untuk transfusi darah?

Pilihan memang selalu berada di tangan Anda. Selama kehamilan, Anda mungkin akan mendapat pertanyaan apakah Anda keberatan untuk melakukan transfusi darah. Jika memang itu karena alasan pribadi dan keyakinan Anda, sebaiknya utarakan pada dokter kandungan Anda. Dokter pun bisa mengatur rencana antisipasi selama Anda hamil, proses melahirkan, dan kelahiran itu sendiri.

Bagaimana proses transfusi darah saat hamil?

Selama transfusi darah

Setelah transfusi darah

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Blood transfusion during pregnancy and birth. http://www.royalberkshire.nhs.uk/patient-information-leaflets/Maternity/Maternity—blood-transfusion-during-pregnancy-an-birth.htm Accessed December 5th 2016.

Blood transfusion, pregnancy and birth. https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/patients/patient-information-leaflets/pregnancy/blood-transfusion-pregnancy-and-birth.pdf Accessed December 5th 2016.

Versi Terbaru

29/06/2021

Ditulis oleh Rizki Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Maria Amanda


Artikel Terkait

5 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Anda

Syarat Donor Darah yang Harus Dipenuhi Calon Pendonor


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Diperbarui 29/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan