PMS atau hamil sama-sama menyebabkan nyeri payudara. Tidak jarang hal ini membuat banyak wanita bingung membedakan keduanya. Lantas, apa perbedaan nyeri payudara saat haid dan sebagai tanda hamil?
Nyeri payudara haid dan hamil susah dibedakan
Mengutip American Pregnancy, tanda hamil atau menstruasi (haid) memang mirip. Selain sakit payudara, tanda hamil dan PMS lainnya yaitu suasana hati tidak menentu (mood swings), sakit punggung, sakit kepala, sampai sering merasa lapar.
Lalu, apakah payudara sakit seminggu sebelum haid merupakan tanda hamil? Nyeri payudara sebelum haid belum tentu sebagai tanda hamil.
Pasalnya, nyeri disertai dengan pembengkakan pada payudara tanda PMS umumnya terjadi satu sampai dua minggu sebelum haid dimulai dan mereda setelah menstruasi.
Saat diraba, payudara juga mungkin terasa seperti ada jendulannya, padat, dan terlihat lebih berisi. Kondisi ini disebabkan karena hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh cenderung tinggi selama siklus menstruasi.
Hormon estrogen menyebabkan saluran payudara membesar. Sementara produksi hormon progesteron menyebabkan kelenjar susu membengkak. Kedua hal tersebut yang menyebabkan payudara Anda terasa nyeri saat sebelum menstruasi (PMS).
Rasa nyeri ini berkisar dari ringan sampai parah, dan biasanya yang paling parah terjadi sebelum menstruasi. Rasa sakit ini akan berangsur-angsur membaik selama menstruasi atau setelahnya.
Wanita di usia produktif cenderung memiliki gejala nyeri payudara lebih parah. Meski begitu, gejala ini akan berbeda-beda pada setiap orang.
Bagi beberapa wanita rasa nyeri yang muncul masih bisa tertahankan. Namun, bagi beberapa wanita lainnya rasa nyeri ini bisa terasa sangat menyakitkan.
Perbedaan nyeri payudara haid dan hamil
Kemudian, bagaimana payudara yang terasa sakit dibedakan antara tanda hamil atau haid?
Nyeri payudara yang berhubungan dengan kehamilan, akan terasa lebih sakit dari saat PMS atau sebelum menstruasi. Selain terasa nyeri, payudara saat hamil juga lebih sensitif, lembut, dan bengkak,
Pembengkakan dan kelembutan pada payudara berlangsung selama satu sampai dua minggu setelah pembuahan. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron karena kehamilan.
Bahkan, payudara tidak hanya sakit ketika saat hamil, tetapi juga merasakan sensasi kesemutan di daerah sekitar puting susu. Warna kulit di area puting dan areola juga bisa menjadi lebih gelap sebagai persiapan menyusui ketika bayi sudah lahir.
Berbeda dengan sakit payudara tanda menstruasi yang akan mereda setelah mulai haid, sakit payudara tanda hamil tidak demikian.
Kondisi ini bisa berlangsung cukup lama akibat lonjakan tingkat progesteron dalam tubuh untuk mendukung kehamilan. Bahkan bagi beberapa wanita memiliki nyeri payudara yang berlangung sepanjang masa kehamilan mereka.
Sakit payudara yang tidak berhubungan dengan haid
Meski sakit payudara sering berhubungan dengan tanda hamil dan menstruasi, tapi ada beberapa kondisi yang tidak berhubungan dengan keduanya.
Terkadang sakit payudara bisa disebabkan oleh hal di bawah ini, mengutip dari NHS.
- Cedera atau keseleo di area bahu, leher, atau punggung yang sampai nyeri pada payudara
- Mengonsumsi obat-obatan seperti pil kontrasepsi (pil KB)
- Menderita mastitis atau abses payudara
- Menopause
Selain nyeri payudara, ada beberapa kondisi yang memudahkan wanita memahami perbedaan tanda hamil dan menstruasi.
- Kram perut sebagai gejala menstruasi berlangsung lama dan menghilang selama menstruasi dan menghilang di akhir siklus.
- Payudara nyeri disertai mual muntah menjadi tanda hamil, bukan menstruasi.
- Terlambat menstruasi belum tentu tanda hamil.
- Perdarahan ringan kadang menjadi salah satu tanda awal kehamilan, Namun, umumnya Anda tidak akan memiliki perdarahan selama PMS.
Cara terbaik untuk membedakan antara haid dan tanda hamil yaitu melakukan tes kehamilan dengan testpack.
Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter kebidanan dan kandungan terdekat bila ragu apakah nyeri payudara ini sebagai tanda hamil atau bukan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]