backup og meta
Kategori

6

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Katanya Sakit Kepala Bisa Jadi Tanda Hamil, Benarkah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/11/2022

    Katanya Sakit Kepala Bisa Jadi Tanda Hamil, Benarkah?

    Sebagian besar orang mungkin tahu bahwa mual dan muntah adalah tanda kehamilan. Namun, banyak juga yang bilang jika sakit kepala, seperti migrain, bisa jadi salah satu tanda hamil muda. Lalu, apakah benar kalau sakit kepala tanda kehamilan?

    Apakah sakit kepala adalah tanda hamil muda?

    sakit kepala gejala covid-19

    Sakit kepala dan pusing bisa terjadi di awal masa kehamilan dan bahkan dapat menjadi salah satu tanda-tanda hamil.

    Sakit kepala ringan umum dialami oleh ibu hamil. Ada beberapa jenis sakit kepala yang umum dialami sebagai tanda hamil, salah satunya migrain.

    Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling sering dialami selama hamil, termasuk di awal masa kehamilan.

    Kondisi ini menggambarkan nyeri kepala pada satu atau dua sisi selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari.

    Biasanya, migrain akan terjadi saat Anda kekurangan tidur atau terlalu lama di bawah sinar terik matahari.

    Namun, migrain juga bisa menjadi tanda hamil muda, selain muntah ataupun mual.

    Rasa lapar dan gula darah rendah juga bisa menjadi pemicu timbulnya sakit kepala pada ibu hamil.

    Untuk wanita yang terbiasa mengonsumsi kopi dan soda, sakit kepala dapat terjadi sebagai gejala putus gula atau gejala putus kafein akibat harus berhenti mengonsumsi kopi atau soda secara tiba-tiba.

    Ibu hamil yang mengalami muntah dan mual di awal masa hamil juga bisa mengalami dehidrasi. Hal ini pun bisa memicu timbulnya sakit kepala.

    Meski begitu, tidak semua wanita hamil akan merasakan sakit kepala. Ada juga yang tidak merasakan sakit kepala sama sekali atau malah membaik selama kehamilan.

    Sementara pada wanita lainnya, sakit kepala mungkin akan bertambah parah selama trimester pertama karena sudah memiliki kondisi ini sejak sebelum hamil.

    Sakit kepala biasanya bertambah parah setelah kehamilan memasuki usia sekitar 9 minggu.

    Melansir dari Stanford Medicine Children’s Health, sakit kepala saat hamil berkaitan erat dengan perubahan kadar hormon estrogen dan volume darah selama kehamilan.

    Akan tetapi, penyebab sakit kepala terkadang bisa cukup sulit dipastikan.

    Pada beberapa kasus, sakit kepala juga bisa disertai gejala lain, seperti stres, kelelahan, dan mata lelah.

    Apakah ibu hamil harus ke dokter saat sakit kepala?

    pergi ke dokter kandungan

    Jika Anda menduga adanya kemungkinan kehamilan, terlebih jika sakit kepala disertai gejala kehamilan lainnya yang lebih jelas, seperti tidak menstruasi sesuai dengan siklus haid, maka Anda bisa melakukan tes kehamilan secara mandiri menggunakan test pack.

    Bila pemeriksaan menggunakan test pack menunjukan hasil yang positif, pemeriksaan lanjutan ke dokter bisa dilakukan untuk memastikan kehamilan.

    Pemeriksaan juga bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala yang dialami akibat hamil.

    Meski sering terjadi pada ibu hamil, sakit kepala tetap tidak boleh disepelekan.

    Apalagi jika sakit kepala yang muncul disertai gejala morning sickness sehingga menyebabkan tubuh kelelahan dan mengganggu aktivitas.

    Ibu juga harus waspada jika sakit kepala terjadi cukup parah tidak kunjung sembuh atau disertai gejala lain seperti pusing atau penglihatan kabur.

    Pasalnya, sakit kepala pada ibu hamil bukan hanya menjadi tanda kehamilan saja, tetapi juga bisa menjadi gejala dari gangguan medis, seperti tekanan darah tinggi (preeklampsia).

    Selain itu, migrain saat hamil juga bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, berdasarkan University of Rochester Medical Center Rochester.

    Untuk menghindari komplikasi kehamilan yang tidak diinginkan, sebaiknya segera lakukan konsultasi pada dokter.

    Dokter akan membantu Anda untuk meringankan gejala sakit kepala dengan cara yang aman.

    Sebab saat hamil, tubuh Anda jadi sangat sensitif dengan makanan, obat, maupun kegiatan tertentu.

    Terlebih, pada trimester 1, kondisi kehamilan masih sangat rentan sehingga ibu haru lebih berhati-hati.

    Jadi, selalu pastikan jika cara untuk mengatasi migrain saat hamil yang Anda pilih sudah dipastikan aman dan diberi izin oleh dokter.

    Obat yang disarankan oleh dokter biasanya yaitu berupa paracetamol. Ini karena penggunaan paracetamol saat hamil diketahui aman dilakukan.

    Namun, dokter mungkin akan menyarankan obat-obatan lainnya, tergantung dari masing-masing kondisi yang dialami.

    Cara aman mengatasi sakit kepala tanda hamil

    Beberapa cara aman yang bisa dilakukan ibu hamil untuk meringankan sakit kepala dan mencegahnya datang kembali, antara lain sebagai berikut.

    • Perbanyak minum air putih supaya tubuh tetap terhidrasi.
    • Istirahat yang cukup dan jangan memaksakan diri untuk beraktivitas seperti biasanya.
    • Tempelkan kompres dingin di dahi selama 2 atau tiga jam supaya migrain menghilang.
    • Hindari pemicu sakit kepala, seperti bau menyengat, alergen, atau makanan tertentu.
    • Menjauhi asap rokok yang bisa memicu migrain, merusak kesehatan Anda dan janin.
    • Kurangi stres dengan berendam, latihan inhalasi, atau memijat kepala.
    • Jika sakit kepala berupa migrain, istirahat di ruangan yang dingin, gelap, dan sunyi. Coba gunakan kompres hangat atau dingin, atau gunakan es batu.
    • Selalu tanyakan lebih dulu pada dokter jika ingin minum obat pereda nyeri untuk menghilangkan migrain.
    • Buat jurnal tanda kehamilan, seperti mual, muntah, migrain, nyeri pinggang, atau sembelit supaya memudahkan Anda untuk chek up rutin ke dokter kandungan.

    Memang mungkin sakit kepala yang Anda alami itu bisa menjadi tanda hamil muda, apalagi jika disertai mual dan muntah.

    Namun, sebaiknya untuk tahu Anda hamil atau tidak sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan