backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Amankah Masturbasi Saat Hamil? Ini Manfaat dan Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/02/2024

Amankah Masturbasi Saat Hamil? Ini Manfaat dan Risikonya

Beberapa wanita sering kali merasa tidak nyaman saat harus berhubungan intim selama hamil. Sebagai gantinya, tidak sedikit dari mereka yang menyalurkan hasrat seksualnya melalui masturbasi saat hamil.

Namun, apakah masturbasi selama kehamilan tidak berbahaya untuk janin? Adakah risiko yang perlu diwaspadai saat melakukannya? Simak informasi berikut untuk jawabannya.

Apakah masturbasi saat hamil boleh dilakukan?

Secara umum, ibu hamil boleh melakukan aktivitas seksual, termasuk masturbasi.

Aktivitas ini tidak akan membahayakan janin selama dokter menyatakan bahwa kandungan ibu hamil berada dalam kondisi yang sehat.

Masturbasi yang dilakukan dengan cara memberi sentuhan pada organ intim tidak akan membahayakan janin karena janin dilindungi oleh ketuban.

Metode ini bahkan bisa menjadi opsi alternatif dari berhubungan intim ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.

Saat memasuki trimester tiga, perut ibu hamil sudah semakin membesar. Ini sering kali membuat ibu hamil tidak nyaman untuk melakukan hubungan intim.

Manfaat dan dampak negatif masturbasi saat hamil

Masturbasi Saat Hamil

Salah satu manfaat masturbasi yang bisa dirasakan ibu hamil adalah berkurangnya stres. Ini karena produksi endorfin akan meningkat saat masturbasi.

Endorfin merupakan hormon yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan bahagia, mengurangi nyeri, serta meredakan stres.

Beberapa ibu hamil juga mengaku bahwa masturbasi bisa membantu mengatasi morning sickness, nyeri punggung, hingga kram karena kenikmatan yang diberikannya.

Dengan kondisi tersebut, secara tidak langsung masturbasi juga bisa membuat ibu hamil tidur lebih nyenyak karena tubuhnya terasa lebih nyaman.

Selain menggunakan jari, Anda juga bisa melakukan masturbasi dengan menggunakan mainan seks, seperti dildo atau vibrator.

Laman National Childbirth Trust menjelaskan bahwa sex toys aman digunakan selama kehamilan asalkan kebersihannya terjamin.

Meski terbilang aman, ibu hamil tetap harus berhati-hati saat masturbasi. Salah satu hal yang perlu dipastikan saat masturbasi adalah kebersihan tangan maupun sex toys.

Kotoran dari tangan atau vibrator bisa menimbulkan bahaya masturbasi pada wanita, seperti infeksi atau iritasi.

Selain itu, Anda sebaiknya juga tidak melakukan masturbasi terlalu sering karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan kecanduan.

Beberapa ibu hamil mungkin juga mengalami kram saat mencapai orgasme melalui masturbasi. Kram ini bisa menghilang sendiri, tapi mungkin ibu hamil akan merasa tidak nyaman karenanya.

Apabila rasa tidak nyaman tersebut tidak kunjung menghilang atau semakin parah, sebaiknya periksakan kondisi Anda ke dokter kandungan.

Kondisi yang membuat ibu hamil perlu menghindari masturbasi

Wanita yang memiliki kehamilan berisiko tinggi disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan masturbasi.

Berikut adalah beberapa kondisi kehamilan yang mungkin membuat ibu hamil tidak disarankan melakukan aktivitas seksual, termasuk masturbasi.

  • Gangguan plasenta, seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir).
  • Kelainan pada serviks atau leher rahim.
  • Riwayat persalinan prematur.
  • Rahim lemah.
  • Kehamilan kembar.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Kram atau nyeri perut parah.
  • Riwayat perdarahan pada vagina saat hamil.
  • Ketuban pecah dini.

Memaksakan diri melakukan aktivitas seksual dengan kondisi kehamilan seperti di atas dikhawatirkan dapat membahayakan ibu hamil dan janin.

Hormon oksitosin yang dilepaskan saat masturbasi dikhawatirkan bisa memicu kontraksi sebelum waktunya pada wanita dengan kehamilan berisiko tinggi.

Namun, belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa masturbasi bisa memicu kontraksi pada kehamilan yang tidak berisiko tinggi.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masturbasi merupakan aktivitas seksual yang aman dilakukan saat hamil asalkan Anda tidak memiliki kehamilan berisiko tinggi.

Masturbasi bahkan bisa memberikan kenikmatan tersendiri yang mungkin tidak didapatkan ketika berhubungan intim dengan pasangan.

Namun, jika Anda masih ragu untuk melakukannya, jangan malu bertanya ke dokter kandungan terkait keamanan masturbasi selama kehamilan.

Selain itu, pastikan bahwa Anda melakukannya dengan benar dan selalu menjaga kebersihan diri.

Serba-serbi masturbasi saat hamil

  • Ibu hamil boleh masturbasi selama kehamilannya tidak tergolong berisiko tinggi.
  • Aktivitas seksual ini dapat memberikan berbagai manfaat, seperti mengurangi stres, meringankan morning sickness, dan memperbaiki kualitas tidur.
  • Namun, masturbasi bisa menyebabkan iritasi dan infeksi jika Anda tidak memerhatikan kebersihan diri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan