Masturbasi diketahui dapat meringankan stres, termasuk beragam masalah yang Anda hadapi selama kehamilan. Masturbasi dapat meningkatkan produksi endorfin. Endorfin merupakan sebuah hormon yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan kebahagiaan dalam diri Anda.
Kenikmatan fisik yang dicapai melalui masturbasi mungkin juga dapat terasa melegakan bagi beberapa wanita yang tengah bergelut dengan begitu banyak isu-isu seputar kehamilan, seperti morning sickness, nyeri pinggang, dan pembengkakan kaki. Dengan kondisi fisik dan psikologis yang nyaman, Anda juga berada dalam kondisi terbaik untuk bisa tidur nyenyak.
Masturbasi saat hamil juga dapat Anda jadikan alternatif aktivitas seksual ketika perut Anda sudah semakin mencuat, yang membuat seks penetrasi bersama pasangan bisa terasa sulit. Malah, masturbasi dikenal mampu memberikan kenikmatan seksual yang lebih memuaskan daripada interaksi seksual berpasangan.
Walau masturbasi saat hamil telah diklaim aman, ada beberapa kekhawatiran yang berkaitan dengan keselamatan kehamilan, khususnya jika kehamilan Anda sudah berisiko tinggi.
Kondisi kehamilan yang sebaiknya menghindari masturbasi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menghindari hubungan seks, termasuk masturbasi saat hamil. Dokter mungkin menganjurkan ini hanya pada waktu-waktu tertentu saja, atau bahkan untuk seluruh masa kehamilan Anda.
Syarat dan ketentuannya bisa sangat berbeda antara satu wanita dengan yang lain, jadi jika dokter menganjurkan Anda untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual apapun, tanyakan lebih lanjut mengenai detailnya. Ini karena aktivitas seksual bisa mencakup penetrasi seksual atau hanya terkait orgasme saja, atau bisa keduanya. Jika dokter menyarankan Anda untuk berpantang dari seks, tanyakan pula apakah ini termasuk masturbasi saat hamil.