Tak hanya terasa segar, mentimun alias timun rupanya menyimpan berbagai manfaat untuk ibu hamil. Namun, mengingat Anda perlu berhati-hati dalam memilih makanan saat hamil, adakah aturan khusus untuk bumil yang mau makan timun mentah? Simak jawabannya di sini.
Segudang manfaat timun untuk ibu hamil
Dengan beberapa kandungan gizi, seperti fosfor, kalsium, air, kalium, dan vitamin C, tidak heran bila timun memiliki beragam manfaat bagi tubuh.
Selama diolah dan dikonsumsi sesuai porsinya, timun bisa memberikan berbagai manfaat berikut untuk ibu hamil.
1. Mencegah dehidrasi

Alasan mengapa makan timun terasa menyegarkan adalah karena kandungan airnya yang mencapai 96 persen.
Selain membuat tubuh terasa segar, kandungan air tersebut juga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan saat hamil sehingga ibu terhindar dari dehidrasi.
Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan cairan selama kehamilan. Pasalnya, air tidak hanya bermanfaat untuk ibu, tetapi juga untuk janin.
Mengonsumsi sayuran tinggi kandungan air seperti mentimun dapat menambah cairan ketuban, menjaga pasokan darah ke janin, dan membantu pembentukan jaringan tubuh janin.
2. Mencegah sembelit pada ibu hamil
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, serat pada mentimun bisa meningkatkan pergerakan usus. Proses pencernaan pun menjadi lebih lancar sehingga Anda terhindar dari sembelit saat hamil.
Ibu hamil bisa mengonsumsi timun segar atau acar timun yang telah difermentasi dengan cuka dan garam. Selain tinggi serat, acar mengandung probiotik yang baik bagi usus.
Tingginya kandungan air pada timun juga bisa membantu proses penyerapan gizi dari makanan di dalam usus. Jadi, jangan lupa masukkan sayuran ini ke dalam menu harian ya, Bu!
3. Membantu menghilangkan stretch mark
Peningkatan level hormon selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan kulit saat hamil, mulai dari kulit kering, munculnya noda hitam, hingga stretch mark.
Sebagai salah satu solusinya, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti timun.
Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang mampu melembapkan, menenangkan, hingga mencegah peradangan pada kulit ibu hamil.
Selain mengonsumsinya secara langsung, Anda dapat menjadikan timun sebagai masker untuk memperoleh manfaat tersebut.
4. Mengurangi risiko osteoporosis pada ibu hamil
Timun mengandung kalsium dan fosfor yang penting untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Asupan kalsium yang cukup pun dibutuhkan untuk mendukung proses perkembangan janin.
Jika tidak terpenuhi, janin akan menyerap kalsium dari tulang ibu sehingga membuat ibu hamil lebih rentan terkena osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Selain itu, kalsium juga dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan sel, menjaga kestabilan detak jantung, serta menambah kekuatan kontraksi otot.
Tahukah Anda?
Ibu hamil membutuhkan tambahan kalsium sebanyak 200 mg setiap harinya (maksimal 1.500 mg kalsium per hari). Namun, asupan kalsium tidak boleh melebihi 2.500 mg agar ibu hamil tidak merasakan efek samping, seperti sakit perut, mual, muntah, dan sembelit.
5. Menjaga perkembangan bayi
Meski jumlahnya tidak terlalu banyak, kandungan folat pada mentimun tetap bermanfaat untuk perkembangan janin.
Folat merupakan zat gizi penting bagi ibu hamil karena perannya dalam mendukung perkembangan janin, khususnya pada trimester awal kehamilan.
Mencukupi kebutuhan folat selama kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya cacat tabung saraf, seperti spina bifida.
Selain mentimun, buah-buahan lainnya yang juga kaya folat adalah alpukat, pisang, dan jeruk.
6. Mengurangi risiko diabetes gestasional

Studi dalam Clinical Nutrition Research (2019) menyebutkan bahwa konsumsi makanan tinggi serat, seperti timun, membantu mencegah diabetes gestasional pada ibu hamil.
Hal ini lantaran jumlah kalori dan gula yang rendah pada timun bagus untuk menjaga kestabilan gula darah dalam tubuh.
Selain itu, mentimun kaya akan kandungan serat dan air yang membuat ibu kenyang lebih lama. Ini dapat mengurangi keinginan untuk makan secara berlebihan.
Kandungan antioksidan dalam timun juga dipercaya bisa mengurangi risiko komplikasi diabetes gestasional, seperti preeklampsia.
7. Menjaga kekebalan tubuh
Berbagai perubahan fisik ataupun hormonal saat hamil dapat membuat ibu lebih mudah terkena penyakit. Sebagai solusinya, penting untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.
Beruntungnya, konsumsi timun untuk ibu hamil membantu memenuhi asupan vitamin C, vitamin B6, dan beta-karoten yang berperan sebagai antioksidan.
Lewat asupan antioksidan yang cukup, sistem kekebalan tubuh Anda akan terjaga dengan baik.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Efek samping makan timun untuk ibu hamil
Meski mengandung segudang manfaat untuk ibu hamil, timun tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Ini karena makan timun secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti masalah pencernaan, hiperkalemia, hingga keracunan dalam kasus yang langka.
Dikutip dari Mayo Clinic, buah dan sayur tertentu bisa memicu reaksi alergi yang menyebabkan mulut terasa kesemutan hingga gatal, termasuk mentimun.
Perlu diingat juga bahwa timun biasanya dimakan mentah sehingga Anda harus berhati-hati jika ingin mengonsumsinya selama hamil.
Pasalnya, bumil yang makan makanan mentah berpotensi terpapar kuman atau pestisida yang dapat membahayakan kehamilan. Itu sebabnya, timun harus dicuci bersih sebelum dikonsumsi.
Pastikan untuk mengonsumsi timun yang bersih serta dalam porsi sewajarnya. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda merasa tidak nyaman usai makan timun.
Kesimpulan
- Timun mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat untuk ibu hamil dan janin, seperti serat, vitamin C, folat, kalsium, dan fosfor.
- Makan timun dapat membantu mencegah sembelit, menjaga kekebalan tubuh, serta mengurangi risiko diabetes gestasional dan osteoporosis pada ibu hamil.
- Pada beberapa ibu hamil, konsumsi timun mungkin bisa memicu efek samping, misalnya gangguan pencernaan, reaksi alergi, dan hiperkalemia.