backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kurang Tidur Saat Hamil Bisa Mempersulit Persalinan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 25/06/2021

    Kurang Tidur Saat Hamil Bisa Mempersulit Persalinan

    Memiliki keturunan adalah hal yang paling ditunggu-tunggu pasangan suami istri yang sudah menikah. Namun tidak dipungkiri bahwa hamil dan melahirkan adalah kondisi yang melelahkan bagi orangtua, terutama bagi calon ibu. Berbagai perubahan fungsi tubuh terjadi ketika ibu mengalami kehamilan. Tidak hanya itu, kebiasaan yang biasanya dilakukan oleh ibu sehari-hari bisa saja terganggu, seperti salah satunya adalah kebiasaan tidur ibu. Saat hamil, banyak hal yang menyebabkan ibu menjadi kekurangan tidur, apalagi jika kehamilan sudah berusia cukup tua atau memasuki trimester terakhir. Waktu tidur ibu menjadi sangat terganggu akibat gejala dan tanda yang muncul karena semakin dekat dengan hari kelahiran. Namun tahukah Anda bahwa kurang tidur saat hamil bukan saja melelahkan, namun bisa mempengaruhi proses melahirkan?

    Kenapa ibu sering sulit tidur saat hamil trimester ketiga?

    Hampir setengah dari perempuan yang hamil di seluruh dunia, mengalami masalah tidur ketika mereka memasuki trimester akhir. Memasuki usia trimester 3, ukuran perut Anda akan semakin besar, sesuai dengan pertumbuhan janin yang Anda kandung. Hal ini sering kali membuat Anda menjadi tidak nyaman untuk tidur, bingung posisi apa yang pas dan membuat Anda tidur nyenyak.

    Tidak hanya itu, gejala dan kondisi yang mungkin mempengaruhi tidur Anda ketika kehamilan trimester ke-3 adalah sindrom kaki gelisah, sakit pada punggung, sering merasa kram pada kaki, gatal pada beberapa bagian tubuh, timbul gejala heartburn, dan gerakan, tendangan, atau ‘tinjuan’ dari bayi Anda. Hal-hal seperti itu yang bisa saja mengganggu tidur nyenyak Anda yang kemudian menyebabkan Anda menjadi kurang tidur saat hamil.

    Kenapa kurang tidur saat hamil mengakibatkan masalah pada persalinan?

    Kekurangan tidur saat hamil di trimester akhir menyebabkan proses kelahiran terjadi lebih lama, dan berisiko bayi lahir tidak dengan cara normal, alias dengan operasi caesar. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh UCSF School of Nursing telah menunjukkan bahwa kurang tidur saat hamil tua dapat membuat ibu cenderung mengalami proses kelahiran yang lama atau melahirkan dengan operasi caesar. Studi ini melibatkan sebanyak 131 perempuan yang hamil dengan usia kehamilan bulan ke-9.

    Dari penelitian ini diketahui bahwa ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari 6 jam per malam, mengalami proses kelahiran selama rata-rata 29 jam. Sedangkan ibu hamil yang cukup tidur hanya membutuhkan 17,7 jam untuk proses kelahirannya. Tidak hanya itu, peneliti juga melihat kualitas tidur kelompok ibu hamil tersebut dalam satu minggu. Diketahui bahwa ibu hamil yang kualitas tidurnya buruk selama 4 hari dalam seminggu berpeluang 4,2 kali lebih besar untuk mengalami operasi caesar. Sedangkan ibu hamil yang mempunyai kualitas tidur buruk selama 5 hari dalam seminggu berisiko mengalami operasi sesar 5,3 kali lebih besar dari pada ibu hamil yang tidur dengan kualitas yang baik dan waktu yang cukup.

    Apa efek samping lainnya dari kurang tidur saat hamil?

    Operasi caesar adalah tindakan medis yang sebenarnya berisiko dilakukan untuk ibu dan merupakan jalan terakhir yang akan dilakukan jika memang bayi tidak bisa dilahirkan dengan normal. Efek atau kondisi yang mungkin timbul akibat melakukan operasi caesar adalah ibu kehilangan banyak darah, infeksi, pembekuan pembuluh darah di kaki, timbul rasa mual, muntah, konstipasi atau sembelit, sakit kepala, dan cedera pada organ lain. Tidak hanya berdampak pada ibu, operasi caesar juga memiliki dampak yang kurang baik untuk bayi yang baru lahir yaitu, berisiko mengalami cedera ketika operasi berlangsung dan memiliki permasalahan pernapasan.

    Banyak ibu yang berharap akan mengalami proses kelahiran yang cepat, tetapi tidak semua akan terjadi seperti itu. Sebagian ibu yang mengalami insomnia atau kekurangan tidur, bisa saja merasakan proses kelahiran yang lama. Proses kelahiran yang lama ini dapat mengakibatkan janin kekurangan oksigen, ritme jantung yang abnormal pada bayi, infeksi uterus pada ibu, dan masalah pada air ketuban ibu.

    Apa yang harus dilakukan jika ibu hamil susah tidur?

    Sama seperti anggapan atau pernyataan yang menyatakan bahwa ibu hamil harus makan untuk dua orang, yaitu untuk ibu dan anak yang dikandungnya, begitu pun dengan tidur. Ketika seorang perempuan hamil, maka ia tidur dan istirahat untuk dua orang sekaligus. Oleh karena itu, tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan oleh ibu hamil ketika mengalami gangguan tidur saat memasuki trimester 3:

  • Hindari minum kopi, karena mengandung kafein. Tidak hanya kafein membuat Anda susah tidur, tetapi kopi juga membuat tubuh Anda menyerap zat besi yang seharusnya adalah untuk bayi.
  • Minum air putih yang banyak. Hal ini membuat Anda terhidrasi dengan baik. Seiring dengan besarnya kehamilan, maka kandung kemih Anda akan tertekan dan membuat Anda lebih sering untuk buang air besar. Oleh karena itu Anda perlu minum air yang lebih banyak.
  • Melakukan olahraga setidaknya 30 menit per hari. Olahraga dapat membuat kualitas tidur Anda lebih baik.
  • Buat kamar Anda gelap dan tidak ada suara apapun yang bisa mengganggu tidur Anda ketika tidur di malam hari.
  • Tidur dengan menghadap kiri, karena hal ini baik untuk kesehatan ginjal, uterus, serta kandung kemih Anda.
  • BACA JUGA

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 25/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan