backup og meta

Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil dan Cara Mengonsumsi yang Aman

Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil dan Cara Mengonsumsi yang Aman

Jahe sudah dikenal sebagai bahan tradisional yang memiliki begitu banyak manfaat, termasuk untuk ibu hamil. Namun, ibu hamil tentunya tidak boleh sembarang mengonsumsi makanan.

Jadi, apakah ibu hamil boleh mengonsumsi jahe? Apa saja manfaatnya dan bagaimana aturan konsumsinya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.

Apakah aman minum jahe saat hamil?

Pada dasarnya, jahe aman dikonsumsi pada tiap tahapan kehamilan, termasuk bagi ibu yang hamil muda maupun tua.

Menurut Committee on Toxicity of Chemicals in Food, Consumer Products and The Environment, tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi jahe meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Komplikasi saat hamil tersebut bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, maupun kondisi lainnya.

Anda bahkan bisa memperoleh sejumlah manfaat jahe untuk ibu hamil. Akan tetapi, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi jahe.

Terlebih lagi bila Anda memiliki riwayat penyakit akibat masalah pembekuan darah atau perdarahan, seperti stroke, mimisan, dan sebagainya.

Ini lantaran konsumsi jahe kemungkinan dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan pendarahan, seperti dikutip dari laman Michigan Medicine.

Meski begitu, secara keseluruhan jahe tetaplah bahan herbal yang bermanfaat bagi tubuh selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Apa saja manfaat jahe untuk ibu hamil?

jahe untuk obat batuk berdahak

Jahe merupakan salah satu herba yang paling menyehatkan karena zat gizi dan senyawa aktif di dalamnya memberikan manfaat tersendiri bagi kesehatan. 

Selain itu, jahe relatif aman dikonsumsi semua orang, termasuk ibu hamil dengan segala keluhannya.

Secara umum, berikut manfaat jahe untuk ibu hamil yang bisa diperoleh.

1. Meredakan gejala morning sickness

Morning sickness merupakan salah satu keluhan umum pada ibu hamil, terutama pada trimester awal kehamilan. 

Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah yang kadang bertambah parah akibat bau, makanan tertentu, panas, dan lain-lain.

Jahe mengandung dua zat aktif yang disebut gingerol dan shogaol. Keduanya bekerja pada reseptor sistem pencernaan dan membantu mempercepat pengosongan lambung sehingga rasa mual berangsur hilang.

Manfaat jahe untuk mengatasi morning sickness pada ibu hamil sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian terpercaya, termasuk yang diterbitkan dalam jurnal Integrative Medicine Insights.

Pada studi tersebut, disebutkan bahwa pemberian suplemen jahe ternyata dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil serta pasien yang menjalani kemoterapi.

2. Meredakan nyeri otot

Ibu hamil biasanya mengeluhkan nyeri otot akibat lonjakan hormon dan perubahan pada tubuhnya. Selain pegal, Anda mungkin juga mengalami kram paha dan bokong selama hamil

Apalagi, nyeri dan pegal sering kali dialami ibu hamil seiring membesarnya ukuran perut pada kehamilan trimester ketiga. Meski wajar, kondisi ini tentu membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Untungnya, jahe menawarkan manfaat untuk mengatasi nyeri otot pada ibu hamil. Ini karena ia mengandung senyawa antiradang. 

Meskipun tidak langsung menghilangkan penyebab nyeri, senyawa ini bisa mengurangi rasa sakit, terutama bila Anda mengalami gejala penyakit artritis.

Mengutip situs Versus Arthritis, manfaat ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi sekitar 510 sampai 1000 miligram jahe per hari.

3. Melancarkan pencernaan

Manfaat jahe untuk ibu hamil yang selanjutnya adalah untuk mengatasi gangguan asam lambung saat hamil

Gangguan asam lambung pada ibu hamil cukup sering terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon atau tekanan kepala janin pada perut.

Menurut studi dalam Food Science and Nutrition, khasiat jahe yang satu ini masih berkaitan dengan kemampuan gingerol dan shogaol dalam melancarkan proses pencernaan. 

Dengan begitu, lambung akan lebih cepat kosong sehingga mengurangi kemungkinan naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Efek samping jahe bagi ibu hamil

Meskipun terdapat berbagai manfaat jahe untuk ibu hamil, bukan berarti Anda boleh mengonsumsinya secara berlebihan dan terus-menerus.

Mengonsumsi jahe secara berlebihan justru dapat memicu sejumlah efek samping, seperti:

  • sakit kepala,
  • rasa tidak nyaman atau terbakar pada perut,
  • mengantuk dan lesu, 
  • heartburn, dan
  • diare.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga batas aman saat mengonsumsi minuman jahe atau produk apa pun yang mengandung bahan tersebut.

Batas aman konsumsi jahe untuk ibu hamil

Mengutip situs Mother to Baby, ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi jahe lebih dari 1.000 miligram dalam sehari. Jumlah tersebut setara dengan empat cangkir teh jahe instan. 

Cara membuat teh jahe untuk ibu hamil

Melansir laman Michigan Medicine, berikut merupakan cara terbaik untuk memperoleh manfaat jahe untuk ibu hamil.

  • Menyeduh jahe segar yang sudah diparut untuk diminum sebagai teh.
  • Meminum sirup yang mengandung jahe yang aman untuk ibu hamil.
  • Mengemut permen dari jahe yang sudah dikristalisasi.
  • Mengonsumsi suplemen jahe yang aman untuk ibu hamil.

Jahe pada dasarnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, jika Anda ingin mengonsumsi jahe dalam bentuk suplemen, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter kandungan Anda.

Ini supaya Anda bisa memastikan bahwa produk tersebut tidak mengandung zat yang tidak aman bagi kehamilan dan dosisnya sesuai dengan kebutuhan.

Ibu hamil juga lebih dianjurkan untuk membuat teh jahe sendiri di rumah. Selain karena dosisnya kecil, Anda pun bisa memastikan keamanan bahan-bahan yang digunakan dan menentukan sendiri takarannya.

Berikut cara membuat teh jahe untuk ibu hamil.

  1. Siapkan bahan berupa jahe parut segar atau jahe yang sudah dikeringkan sebanyak 1 sendok teh.
  2. Panaskan air hingga mendidih, lalu diamkan sebentar hingga suhunya sedikit turun.
  3. Seduh teh dengan air hangat kurang-lebih hingga satu cangkir.
  4. Untuk memberikan rasa manis, tambahkan sejumput gula atau sesuai dengan yang dianjurkan dokter.
  5. Anda juga bisa menggunakan pemanis lainnya, seperti gula merah atau gula jagung.

Untuk memperoleh manfaat jahe untuk ibu hamil, Anda bisa meminum teh jahe sebanyak dua cangkir per hari. 

Meskipun jahe baik bagi tubuh, Anda tetap perlu mengonsumsinya. Jangan sampai penggunaan jahe yang keliru malah menimbulkan efek samping bagi kesehatan Anda.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ginger for Morning Sickness. (2014). Michigan Medicine. Retrieved 27 October 2023, from https://www.uofmhealth.org/health-library/tn9125

Ginger. (2023). Michigan Medicine. Retrieved 27 October 2023, from https://www.uofmhealth.org/health-library/d04414a1

Ginger. (2023, July 12). Mother To Baby. Retrieved 27 October 2023, from https://mothertobaby.org/fact-sheets/ginger-pregnancy/

‌Ginger – What is it? (n.d.). Versus Arthritis. Retrieved 27 October 2023, from https://www.versusarthritis.org/about-arthritis/complementary-and-alternative-treatments/types-of-complementary-treatments/ginger/

The potential effects that ginger and ginger supplements may have during pregnancy and lactation. (2021). Food Standards Agency. Retrieved 27 October 2023, from https://cot.food.gov.uk/sites/default/files/2021-05/TOX-2021-26%20Safety%20of%20Ginger%20Use%20in%20Pregnancy.pdf

Julien Stanisiere, Pierre-Yves Mousset, & Lafay, S. (2018). How Safe Is Ginger Rhizome for Decreasing Nausea and Vomiting in Women during Early Pregnancy? Foods7(4), 50–50. https://doi.org/10.3390/foods7040050

Mehrnaz Nikkhah Bodagh, Maleki, I., & Azita Hekmatdoost. (2018). Ginger in gastrointestinal disorders: A systematic review of clinical trials. Food Science and Nutrition7(1), 96–108. https://doi.org/10.1002/fsn3.807

Lete, I. (2016). The Effectiveness of Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting during Pregnancy and Chemotherapy – Iñaki Lete, Josέ Alluέ, 2016. Integrative Medicine Insights. https://journals.sagepub.com/doi/10.4137/IMI.S36273‌

Festin, M. (2014). Nausea and vomiting in early pregnancy. BMJ Clinical Evidence2014, 1405. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3959188/

Versi Terbaru

27/10/2023

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Mengonsumsi Jamu atau Obat Tradisional

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan