Beberapa obat rematik dinilai dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Contohnya adalah disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) yang apabila dikonsumsi dapat menjadi racun bagi janin. Oleh sebab itu, Anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat guna mengatasi rematik saat hamil.

Apa yang bisa dilakukan jika sudah punya rematik saat hamil?
Tidak semua wanita yang mengalami rematik terbebas dari nyeri sendi saat hamil. Hal inilah yang membuat sekitar 40-50 persen wanita hamil dengan rematik membutuhkan pengobatan untuk mengatasi rematik. Namun, tentu Anda tidak bisa sembarang mengonsumsi obat rematik tanpa resep dari dokter. Obat rematik yang aman untuk ibu hamil adalah prednisone steroid yang boleh dikonsumsi selama trimester kedua dan ketiga hingga saat menyusui.
Selain mengonsumsi obat, Anda harus tetap menjaga kesehatan kandungan dan diri Anda dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat, di antaranya:
- Makan makanan tinggi karbohidrat dan serat
- Mengendalikan kenaikan berat badan yang disarankan oleh dokter
- Berolahraga, atas persetujuan dokter
- Berhenti merokok dan minum alkohol
Meski ada risiko rematik saat hamil, tentunya hal ini bukan penghalang bagi Anda untuk merencanakan kehamilan. Yang paling penting adalah Anda dan pasangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil. Tanyakan pada dokter Anda tentang efek samping dari obat rematik yang Anda minum.
Bicarakan juga mengenai suplemen vitamin, minyak ikan, dan suplemen asam folat yang dapat membantu mengurangi risiko bayi lahir cacat. Dengan perawatan kehamilan yang baik, Anda tentu bisa menjalani kehamilan dengan lancar dan melahirkan bayi yang sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar