Kulitnya yang lembut sekaligus renyah dengan isian selai nanas membuat kue nastar banyak disukai, tak terkecuali oleh ibu hamil. Namun, mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil makan nastar berisi selai nanas?
Bagaimana sebenarnya aturan makan nastar saat hamil? Untuk menjawab kekhawatiran Ibu, simak jawabannya berikut ini.
Apakah ibu hamil boleh makan nastar selai nanas?
Sampai saat ini, kue nastar tidak termasuk makanan yang dilarang bagi ibu hamil. Artinya, ibu hamil boleh makan kue nastar selama jumlahnya tidak berlebihan.
Beberapa ibu hamil mungkin tidak berani makan nastar yang berisi selai nanas. Pasalnya, ada anggapan bahwa makan nanas saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran.
Padahal, itu adalah salah satu mitos kehamilan. Mitos ini berakar dari kandungan enzim bromelain di dalam buah nanas yang dipercaya dapat memicu kontraksi.
Faktanya, kandungan bromelain di dalam buah nanas sangatlah sedikit sehingga tidak akan menyebabkan hal tersebut.
Risiko keguguran baru akan meningkat jika Ibu mengonsumsi bromelain dalam dosis besar, misalnya dari yang terkandung dalam obat-obatan.
Jadi, ibu hamil tak perlu khawatir saat makan nastar dengan selai nanas. Ditambah lagi, proses pengolahan nanas menjadi selai akan mengurangi kandungan bromelain di dalamnya.
Kandungan kue nastar yang justru perlu Ibu waspadai adalah gula. Gula dan kalori kue Lebaran biasanya sangat tinggi sehingga konsumsinya memang perlu dibatasi.
Meskipun Ibu memang membutuhkan kalori lebih banyak demi mendukung perkembangan janin, asupannya tetap tidak boleh berlebihan.
Asupan kalori yang berlebihan justru bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terkontrol sehingga meningkatkan berbagai risiko komplikasi kehamilan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Aturan aman makan nastar saat hamil
Meskipun ibu hamil boleh makan nastar, sebaiknya tetap perhatikan beberapa hal berikut jika Ibu ingin mengonsumsi kue Lebaran yang satu ini.
1. Perhatikan jumlah gula
Pada Fat Secret disebutkan bahwa satu buah nastar mengandung sekitar 3,5 gram gula. Padahal, ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi lebih dari 25 gram gula (sekitar enam sendok teh) per hari.
Batas konsumsi gula harian pada ibu hamil memang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak hamil, sebab perubahan hormon membuat sensitivitas insulin sebagai pengendali kadar gula darah berkurang.
Karena itulah, ibu hamil lebih berisiko mengalami diabetes gestasional (diabetes selama kehamilan) jika makan terlalu banyak nastar.
Tambahan kalori dari tepung terigu juga dapat menurunkan sensitivitas insulin sehingga meningkatkan risiko gangguan metabolisme pada ibu hamil.
2. Batasi jumlah nastar yang dimakan
Tepung terigu, mentega, gula, dan susu bubuk yang menjadi bahan utama nastar membuat kue Lebaran ini tinggi kalori. Diperkirakan bahwa satu buah nastar bisa mengandung hingga 50–75 kkal.
Setiap harinya, ibu hamil membutuhkan sekitar 1.800–2.400 kkal yang perlu dibagi setidaknya menjadi tiga porsi makan utama dan ngemil.
Jika dibandingkan dengan camilan ibu hamil yang lebih sehat, tentu saja nastar bukan pilihan sumber kalori yang baik mengingat kandungan gizi lainnya relatif rendah.
Dengan mempertimbangkan total kalori dari gula dan bahan lain yang digunakan, Ibu sebaiknya tidak makan lebih dari tiga buah nastar dalam sehari.
3. Pastikan tidak ada sisa nastar di mulut
Gula yang tertinggal di mulut saat ibu hamil makan kue nastar akan dipecah oleh bakteri sehingga menghasilkan asam. Asam inilah yang kemudian dapat mengikis lapisan pelindung gigi, yaitu enamel.
Ketika enamel terkikis, ibu hamil lebih rentan mengalami gigi berlubang atau keropos. Risikonya bisa meningkat jika ibu hamil kekurangan kalsium.
Selain itu, bakteri yang menumpuk di gigi bisa menimbulkan plak yang kemudian mengeras dan menjadi karang gigi.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri bisa memicu kontraksi sehingga meningkatkan risiko persalinan prematur.
4. Hal lain yang perlu diperhatikan
Supaya kalori dan gula dalam kue nastar tidak menimbulkan masalah selama kehamilan, Ibu sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut saat mengonsumsinya.
- Makan kue nastar setelah makan makanan utama agar hasrat mengonsumsi makanan manis berkurang.
- Buat sendiri kue Lebaran rendah gula di rumah atau lakukan pemesanan khusus. Ibu mungkin bisa mengganti tepung terigu dengan tepung gandum utuh atau tepung sorgum.
- Jangan minum minuman manis jika sudah makan nastar.
Sebenarnya bukan hanya ibu hamil yang perlu membatasi konsumsi kue kering saat Lebaran. Semua orang pun perlu melakukannya, mengingat makanan ini tinggi akan gula dan kalori.
Hanya saja, perubahan hormon dan metabolisme tubuh selama kehamilan memang membuat Ibu harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan.
Kesimpulan
- Tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk makan nastar selai nanas. Hanya saja, Ibu perlu membatasinya karena kandungan kalori nastar cukup tinggi sehingga berisiko mengganggu sensitivitas insulin.
- Sebisa mungkin, jangan mengonsumsi lebih dari tiga buah nastar per hari karena satu buah nastar bisa mengandung hingga 75 kkal.
- Jika sudah makan nastar, jangan minum minuman manis. Selain itu, pastikan tidak ada sisa nastar di mulut karena gula yang tertinggal bisa menjadi sarang bakteri.