Sebagian dari Anda mungkin bertanya, “Bisakah mengetahui perbedaan hamil anak laki-laki dan perempuan tanpa melakukan pemeriksaan USG?” Jawabannya, mungkin bisa.
Temuan dari penelitian terdahulu menemukan perubahan fisik, mental, dan emosional pada ibu mungkin menunjukkan kemungkinannya mengandung janin dengan jenis kelamin tertentu.
Meski begitu, ada pula mitos seputar hal ini yang belum terbukti kebenarannya. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dipercaya menandakan ibu hamil bayi laki-laki atau perempuan.
1. Morning sickness lebih parah
Sebuah penelitian dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity (2017) menemukan bahwa ibu hamil yang mengandung bayi perempuan lebih sering mengalami morning sickness yang lebih parah.
Meski begitu, penelitian ini masih dalam ruang lingkup kecil, yakni hanya melibatkan 80 wanita yang sedang mengandung (46 hamil janin laki-laki dan 34 hamil janin perempuan).
Oleh karena itu, masih dibutuhkan observasi lebih lanjut untuk menemukan hubungan morning sickness dan jenis kelamin bayi.
2. Tingkat stres lebih tinggi
Selama kehamilan, mood atau suasana hati ibu hamil cenderung tidak stabil. Sebagian orang percaya bahwa hal ini dipengaruhi oleh jenis kelamin bayi.
Peneliti asal University of Granada, Spanyol, mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami stres sebelum hamil dan selama pembuahan cenderung hamil bayi perempuan.
Stres pada ibu hamil ini dipantau dari kadar kortisol. Tingkat kortisol yang lebih tinggi meningkatkan peluang hamil anak perempuan dua kali lipat daripada anak laki-laki.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar