Meski begitu, penelitian ini masih dalam ruang lingkup kecil, hanya melibatkan 80 wanita yang sedang mengandung (46 hamil janin laki-laki, 34 ibu hamil janin perempuan).
Maka dari itu, masih membutuhkan observasi lebih lanjut untuk menemukan hubungan morning sickness dan jenis kelamin bayi.
2. Tingkat stres lebih tinggi ketika hamil bayi perempuan
Selama kehamilan, mood atau suasana hati ibu hamil tidak stabil dan sebagian orang percaya hal itu berpengaruh pada jenis kelamin bayi.
Berdasarkan penelitian dari Fertility and Sterility, ibu hamil yang mengandung bayi perempuan memiliki kadar kortisol (hormon stres) lebih tinggi daripada hamil bayi laki-laki.
Penelitian dari Journal of Biosocial Science juga meneliti angka kelahiran bayi laki-laki di pulau Zakynthos, Yunani pasca gempa tahun 2006. Dua tahun setelah gempa bumi, angka kelahiran bayi laki-laki menurun karena tingkat stres pada ibu hamil meningkat.
Akan tetapi, tetap butuh penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh stres dengan hamil bayi perempuan.
3. Bentuk perut lancip ciri-ciri hamil bayi laki-laki
Tentu Anda pernah mendengar mitos bentuk perut ibu hamil yang menjadi tanda jenis kelamin tertentu. Lalu, benarkah bentuk perut yang lancip adalah ciri-ciri hamil bayi laki-laki?
Mengutip Winchester Hospital, tidak ada hubungan antara jenis kelamin bayi dengan bentuk perut ibu hamil. Maka dari itu, perut berbentuk bulat atau lancip sebagai ciri-ciri mengandung bayi perempuan dan laki-laki, termasuk ke dalam mitos.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar