backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Pekerjaan Rumah Tangga yang Perlu Dihindari Saat Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/03/2023

7 Pekerjaan Rumah Tangga yang Perlu Dihindari Saat Hamil

Meski sedang hamil, seorang ibu tetap saja masih direpotkan dengan pekerjaan rumah tangga. Namun, ada beberapa pekerjaan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil muda maupun tua.

Apa saja jenis pekerjaan tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Ragam pekerjaan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil

Memang ada sejumlah jenis pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil.

Anda harus mampu memilih mana aktivitas yang ringan dan berisiko rendah untuk menyebabkan masalah pada pada ibu hamil muda maupun tua. 

Berikut ini merupakan beberapa pekerjaan rumah saat hamil yang harus Anda hindari karena dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

1. Mengangkat dan memindahkan beban berat

mengangkat beban berat saat hamil

Memindahkan perabotan rumah, seperti kursi dan meja, serta mengangkat benda berat lainnya sebaiknya tidak dilakukan saat Anda hamil.

Peningkatan hormon relaksin selama kehamilan membuat jaringan ikat dan ligamen jadi longgar. Sebagai akibatnya, hal ini bisa meningkatkan nyeri otot selama kehamilan.

Ukuran kandungan yang membesar seiring bertambahnya usia kehamilan juga membuat pusat gravitasi berubah. Hal ini juga bisa membuat Anda lebih sulit menjaga keseimbangan.

Berbagai perubahan tersebut tentu menimbulkan cedera pada ibu hamil. Jika terjadi, ini dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat bayi berat lahir rendah.

2. Menggunakan produk pembersih yang berbahan kimia

Produk pembersih rumah tangga biasanya mengandung bahan kimia yang tidak boleh terhirup oleh ibu hamil. Bahan kimia ini bisa membahayakan keselamatan janin di dalam kandungan.

Sebaiknya gunakan cairan pembersih alami, misalnya cuka, air lemon, dan soda kue. Pilih juga produk tanpa kandungan zat berbahaya, seperti volatile organic compounds (VOC), pewangi, atau bahan lain yang mudah terbakar.

Sementara itu, jangan memakai produk pestisida saat hamil. Produk-produk yang membasmi hewan, seperti kecoa dan nyamuk, tergolong berbahaya untuk tubuh ibu dan janin.

3. Menyapu atau mengepel lantai

menyapu rumah

Ibu hamil tua pada trimester ketiga sebaiknya menghindari kegiatan menyapu dan mengepel. Pasalnya, tugas ini membuat Anda mau tidak mau membungkukkan tubuh ke depan.

Anda mungkin merasa baik-baik saja saat melakukannya. Namun, rasa sakit akibat linu dan nyeri punggung bisa muncul setelah Anda menyelesaikan pekerjaan rumah ini.

Untuk mencegahnya, gunakan gagang sapu atau pel yang lebih panjang. Jagalah pegangan dekat dengan tubuh Anda agar tidak terlalu membungkuk saat meraihnya.

4. Mengharuskan berdiri di atas kursi atau pijakan

Pekerjaan rumah tangga lainnya yang tidak boleh dilakukan ibu hamil ialah yang mengharuskan Anda meraih tempat tinggi, seperti mengganti tirai jendela atau membersihkan atas lemari.

Anda tentu harus berpijak di atas kursi atau tangga terlebih dahulu. Ketika melakukan pekerjaan ini, Anda juga harus berusaha menjaga keseimbangan tubuh.

Daripada berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan, pekerjaan rumah yang satu ini lebih baik dihindari saat Anda hamil. Mintalah pertolongan dari orang lain untuk melakukannya.

5. Membuang kotoran hewan peliharaan

Bagi Anda yang memelihara hewan peliharaan, membuang kotoran hewan termasuk pekerjaan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil muda dan tua.

Kotak pembuangan tersebut mungkin sudah terekspos parasit Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasma. Penyakit infeksi ini bisa ditularkan lewat kotoran hewan.

Ibu hamil yang tertular toksoplasma dapat menularkan infeksi pada janin dalam kandungannya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), janin yang tertular toksoplasma dapat mengalami komplikasi berupa kebutaan atau cacat mental.

6. Memasak dalam waktu lama

Masak untuk ibu hamil

Memasak membantu ibu memenuhi asupan gizi saat hamil. Namun, tanpa disadari, aktivitas ini malah akan membuat Anda berdiri dalam waktu yang cukup lama.

Berdiri dalam waktu lama bisa menyebabkan nyeri punggung dan kaki pegal. Hal ini meningkatkan risiko ibu hamil untuk mengalami keguguran dan persalinan prematur.

Dikutip dari situs Mayo Clinic, Anda bisa memakai dingklik atau bangku kecil untuk meletakkan salah satu kaki bila harus berdiri dalam waktu lama.

Gantilah kaki sesering mungkin dan jangan lupa beristirahat. Anda juga bisa menyelingi memasak dengan duduk, misalnya saat membersihkan atau memotong bahan makanan.

7. Mengecat kamar bayi

Sebagian pasangan mulai mempersiapkan kelahiran bayi dengan mengecat kamarnya. Namun, sebenarnya pekerjaan ini tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil muda.

Paparan bahan kimia dari cat, terutama sebelum usia kehamilan 13 minggu, dapat menimbulkan efek buruk pada organ-organ janin yang mulai berkembang.

Meski begitu, tak ada salahnya untuk membantu pasangan Anda mengecat dan mendekorasi kamar. 

Pilihlah cat dinding berbahan dasar air yang lebih aman. Pastikan ventilasi ruangan dalam kondisi baik dan selalu kenakan pakaian pelindung saat Anda melakukannya.

Bolehkah ibu hamil melakukan pekerjaan rumah tangga?

Sebenarnya, ibu hamil masih dapat melakukan beberapa pekerjaan rumah yang ringan. Ini karena ibu hamil harus tetap aktif meski terjadi perubahan drastis pada tubuhnya. 

Melakukan pekerjaan rumah yang ringan tentu dapat membuat Anda terus aktif dan bergerak.

Beberapa pekerjaan rumah tangga ringan yang boleh dilakukan oleh ibu hamil misalnya mencuci piring, membersihkan kaca jendela, dan menyapu lantai semampunya. 

Jika Anda memiliki kehamilan risiko tinggi atau mengalami suatu komplikasi, lebih baik untuk meninggalkan pekerjaan rumah untuk sementara waktu.

Tips aman melakukan pekerjaan rumah tangga saat hamil

Pekerjaan rumah tangga bisa membantu ibu hamil tetap aktif bergerak. Namun, berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukannya.

  • Pastikan ruangan atau area dalam rumah yang hendak Anda bersihkan punya ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
  • Selalu gunakan sarung tangan, masker wajah, dan pakaian yang dapat melindungi kulit Anda ketika membersihkan rumah.
  • Selalu baca kandungan dan cara penggunaan produk pembersih rumah terlebih dahulu.
  • Pertimbangan untuk menggunakan produk pembersih alami yang lebih minim risiko bagi tubuh ibu dan janin, seperti baking soda dan cuka.

Hentikan aktivitas bila Anda merasa tidak enak badan atau mengalami gejala-gejala tertentu, misalnya kelelahan, pusing, penglihatan kabur, suhu tubuh berubah, dan kram.

Lanjutkan kegiatan pada lain waktu dan mintalah bantuan suami atau asisten rumah tangga (ART) untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Kesimpulan

  • Pekerjaan rumah tangga yang berat tidak boleh dilakukan ibu hamil muda maupun tua.
  • Beberapa jenis pekerjaan tersebut yaitu mengangkat benda berat, menggunakan produk kimia, membuang kotoran hewan, dan bahkan menyapu atau mengepel lantai.
  • Ibu hamil tetap dapat melakukan pekerjaan rumah sebagai aktivitas fisik sehari-hari asalkan tidak terlalu berat dan berisiko mengganggu kehamilannya.
  • Ada baiknya untuk meminta bantuan suami atau asisten rumah tangga (ART) guna menyelesaikan pekerjaan rumah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/03/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan