Banyak para calon ibu pakai balsem saat hamil untuk meredakan nyeri pada punggung akibat beban topangan berat kehamilan pada janin dalam perut. Usia kehamilan yang membesar pada trimester akhir biasanya banyak membuat ibu hamil mengalami rasa sakit pada tubuh yang berhubungan dengan membesarnya perut ibu akibat kehamilan.
Umumnya ibu hamil besar akan mengalami rasa sakit pada punggung akibat menahan beban pada bagian depan. Meskipun bukan tergolong keluhan yang membahayakan, namun jika dibiarkan berlanjut dan tidak ditangani secara tepat maka keluhan ini akan mengganggu aktivitas rutin. Bahkan sakitnya akan terbawa hingga ibu usai melahirkan.
Pada saat hamil, banyak wanita yang mengalami stress seperti cemas, tegang menjelang kehamilan dan insomnia. Balsem di sini pada dasarnya memiliki kemampuan untuk membantu meringankan rasa sakit di punggung menjelang tidur. Rasa sakit ini biasanya terdapat pada punggung ibu hamil serta bagian betis dan tungkai kaki. Aroma balsem juga dapat menenangkan ibu hamil, dan banyak diakui dapat meredakan sakit kepala. Lalu, amankah calon ibu pakai balsem saat hamil? Adakah risiko pada kehamilan atau tubuh ibu itu sendiri? Baiknya, Anda simak kelebihan dan kekurangan pakai balsem saat hamil berikut ini.
Beberapa efek pakai balsem saat hamil
1. Reaksi alergi
Mengingat wanita akan berubah hormon ketika sedang hamil, pakai balsem saat hamil dapat meningkatkan gejala reaksi alergi terhadap kulit ibu. Balsem dapat menyebabkan timbulnya ruam, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, dan dada sesak. Jika memang Anda pernah memiliki reaksi alergi terhadap produk yang mengandung mentol atau kamper, baiknya Anda juga tidak menggunakan balsem saat hamil.
Untuk mengetahui alergi atau tidaknya pakai balsem saat hamil, ibu hamil juga bisa mengoleskan sedikit olesan balsem ke area punggung tangan. Jika tidak bereaksi apapun, maka dapat dilanjutkan pemakaiannya di bagian yang diinginkan.
2. Iritasi luka bakar
Pada label kemasan balsem, anjuran yang disarankan memang untuk pemakaian luar (tidak untuk ditelan atau diminum). Pakai balsem saat hamil akan menimbulkan efek tertentu dari saraf tepi sensitif ketika hamil. Salah satu contohnya adalah menyebabkan kesemutan di daerah yang dioleskan balsem.
3. Efek samping lainnya
Mesipun kasus ini jarang terdengar, jika menelan balsem dapat mengakibatkan risiko yang fatal. Pada nyatanya, balsem mengandung zat metil salisilat. Kandungan metil salisilat dapat menyebabkan overdosis jika dipakai berlebihan pada kulit yang menyerap bahan-bahan tersebut.
Kesimpulan
Bahaya akai balsem saat hamil belum ditemukan penelitian pasti tentang risiko yang berdampak langsung kepada janin. Tetapi, risiko langsung pada kulit ibu hamil memang telah terbukti, dan telah dijelaskan sebagaimana penjelasan d iatas. Baiknya digunakan tidak dalam dosis yang berlebihan dan jangan sampai tertelan ibu hamil. Dikhawatirkan membahayakan janin karena kandungan salisilat pada balsem yang amat berbahaya jika dicerna. Disarankan juga pakai balsem saat hamil tidak dilakukan berdekatan pada area perut ibu dan daerah vital lainnya.
Kalkulator Hari Perkiraan Lahir
Kalkulator ini dapat memperkirakan kapan hari persalinan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.