Ini lantaran ibu hamil lebih sensitif terhadap senyawa dalam minyak esensial yang sering digunakan untuk membuat balsem, seperti salisilat, sitral, dan kamper.
Sementara itu, anak-anak lebih berisiko mengalami efek samping berupa keracunan karena mereka mungkin menjilat bagian kulit yang diolesi balsem.
Pada sebuah studi dalam jurnal Medicines (2017), The American Association of Poison Control Centres Toxic Exposure Surveillance System melaporkan sekitar 77% kasus keracunan metil salisilat terjadi pada anak-anak di bawah enam tahun.
Itu juga yang menjadi alasan mengapa meskipun metil salisilat telah umum digunakan dalam beberapa jenis obat selama 10 tahun terakhir, bahan ini masih harus dijauhkan dari anak-anak.
Tips mengurangi risiko keracunan balsem
- Langsung cuci tangan yang digunakan untuk mengoleskan balsem.
- Awasi anak Anda setelah diolesi balsem untuk memastikan balsem tidak terjilat.
- Ganti balsem dengan kompres dingin untuk meringankan pegal atau nyeri otot.
3. Sensitif pada matahari
Minyak esensial merupakan salah satu komponen yang kerap ditambahkan ke dalam balsem oles.
Namun, perlu diketahui bahwa beberapa jenis minyak esensial untuk kulit, misalnya citrus oil, bisa menyebabkan fotosensitivitas.
Fotosensitivitas merupakan kondisi ketika tubuh Anda menjadi sangat peka terhadap sinar matahari.
Tidak hanya menyebabkan perubahan warna kulit permanen, fotosensitivitas juga bisa menimbulkan masalah seperti berikut pada kulit.
- Gatal-gatal.
- Mudah lecet.
- Kemerahan atau ruam.
- Kering.
- Melepuh.
Penggunaan minyak esensial secara langsung ke kulit dalam jangka panjang bahkan dapat meningkatkan risiko kanker kulit sel skuamosa.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar